Chapter 1

4.5K 554 52
                                    

...

...

...

Jaehyun tidak bisa begitu saja melupakan kejadian siang ini. Ia sebenarnya hanya penasaran, jadi ia mencoba mencari tahu. Ada beberapa dorongan dalam dirinya untuk melakukan hal tak senonoh itu.

Tapi jawabannya benar-benar diluar perkiraan. Itu tentu saja juga yang pertama bagi Jaehyun—mencium seorang pria. Tapi mungkin 'yang pertama' bagi Doyoung adalah hal yang berbeda. Jaehyun langsung bisa menyadari itu. Yang pertama bagi Doyoung adalah benar-benar pertama baginya. Sedang bagi Jaehyun, pertama artinya adalah pertama dengan seorang pria.

Jaehyun berkali-kali menghela nafas, dan Mina disampingnya hanya memperhatikan dengan kening berkerut. "Kau kenapa?" akhirnya kekasihnya itu tak tahan untuk bertanya.

"Apa kau masih ingat rasanya ciuman pertama?" pertanyaan itu keluar dengan mulus dari mulut Jaehyun.

Mina memutar kedua bola mata jengah karena Jaehyun malah balik bertanya padanya. "Tentu saja." Mina mengingat-ingat. "Ciuman pertama itu sangat berkesan bagi semua orang, apalagi melakukannya dengan yang tercinta," jawabnya.

"Kalau melakukannya dengan orang yang tidak kau harapkan, bagaimana perasaanmu?" Mina lagi-lagi mengerutkan kening menerima pertanyaan lainnya dari Jaehyun.

"Kepalamu terbentur atau apa?" Mina menatap Jaehyun penuh selidik. "Untuk apa bertanya hal seperti itu padaku?" ia mendengus, tapi tetap melanjutkan, "Lagipula aku mana tahu hal semacam itu. Ciuman pertamaku 'kan bersama orang yang kucinta. Itu kau!"

Jaehyun merenung lagi. Hari ini, setelah ciuman yang sama sekali tak direncanakannya bersama Doyoung—teman sebangkunya yang manis⸺sepanjang sisa pelajaran pemuda itu terus menatap tajam padanya seolah ingin menikamkan pisau diseluruh tubuh Jaehyun. Doyoung bahkan menjaga jarak, padahal mereka satu meja.

Juga, ada satu hal lagi yang membuat Jaehyun penasaran⸺Lee Taeyong merangkul Doyoung saat pulang sekolah, seolah keduanya telah mengenal lama. Mereka bahkan pulang dengan mobil yang sama—seingat Jaehyun itu adalah mobil milik Taeyong. intinya, Taeyong dan Doyoung terlihat sangat dekat.

Jaehyun menyesal ia bolos dua hari berturut-turut dan tak tahu apapun tentang Kim Doyoung. Pertama kali melihat Doyoung duduk di bangku kosong samping miliknya, dia cuek saja. Dan Doyoung juga sama saja tak pedulinya. Meski mereka duduk bersebelahan selama jam pelajaran pertama, dia sama sekali tidak menganggap Jaehyun ada.

Tapi, mereka justru merasa canggung di pelajaran kedua sampai terakhir karena kejadian di koridor sekolah.

"Apa sih yang kau pikirkan?" Mina mengembalikan Jaehyun dari lamunan.

"Kau tahu siswa baru yang tadi melihat kita berciuman?" tanya Jaehyun lagi.

Mina ingin sekali memukul kepala Jaehyun yang sedari tadi selalu mengabaikan pertanyaannya. "Ya, dia bilang namanya Doyoung 'kan?" jawab Mina.

Jaehyun mengangguk. "Dia chairmateku."

"Lalu?" Mina berhenti protes dan mengikuti saja kemana pembicaraan ini akan berlanjut.

"Apa kau percaya bahwa dia belum pernah berciuman?" Jaehyun sangat serius ketika dia bertanya tentang hal itu pada Mina.

Hah! Mina shock bukan karena Doyoung belum pernah berciuman, tapi lebih kepada kenapa ia harus peduli dan kenapa Jaehyun harus sekali membahas hal ini disaat mereka sedang berduaan.

Mina memijit pelan keningnya, bersiap menumpahkan seluruh amarahnya. "Jae, aku pusing dan aku tak tahu kemana arah pembicaraan kita. Aku mengajakmu kerumahku karena ingin menghabiskan waktu berdua denganmu, bukan membicarakan soal ciuman pertama orang lain." Dia mendesah. "Aku tidak peduli dia belum pernah berciuman atau apapun. Aku hanya peduli kau untuk menghangatkan bibirku sekarang." Mina menarik leher Jaehyun untuk menciumnya—tapi ia ingin mengumpat kemudian, karena Jaehyun malah berdiri dan meraih tasnya.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang