Chapter 3

3.8K 494 69
                                    

...

...

...

Mina terbahak meski sempat terdiam cukup lama karena kalimat Taeyong. Jaehyun diam-diam bernafas lega dan memasang raut tenang. Doyoung dan Taeyong yang tak mengerti hanya mengerutkan kening. Dimana bagian lucunya sampai Mina tertawa seperti orang kehilangan akal?

"Memang tidak banyak yang tahu." Mina memulai penjelasannya sambil masih terkekeh. "Jaehyun punya kebiasaan aneh ketika dia sedang mabuk. Ia akan menyatakan cinta pada siapa saja yang ada dihadapannya." Ucap Mina. Kini gantian Taeyong yang shock, ditambah Doyoung juga sebenarnya.

"Tapi aku tidak berpikir Jaehyun cukup mabuk semalam." Komentar Taeyong setelah sadar dari keterkejutannya. Taeyong melirik lagi pada Jaehyun dan tersenyum sinis. "Nevermind. Lagipula ia tak akan mendapatkannya." Ujar Taeyong, kemudian meraih bahu Doyoung lagi untuk dirangkulnya dan berlalu dari sana—kelas Mina.

Jaehyun menatap kepergian dua orang itu dengan tatapan dingin. Lagi-lagi tangan kurang ajar Taeyong dengan beraninya merangkul Doyoung.

"Kau benar-benar mabuk saat itu kan?" pertanyaan Mina mengalihkan Jaehyun untuk menatap gadis itu. Tatapannya tajam, meminta penjelasan Jaehyun.

"Tentu." Jawab Jaehyun. Hanya itu. Ia tak mau menjelaskan apapun pada Mina—tak perlu.

Mina menghela nafas dan melingkarkan kedua tangannya didepan dada. "Kita sudah bersama selama dua tahun. Sudah saling mengenal dari kecil. Aku mencintaimu—" Mina bersandar pada dinding dibelakangnya dan menatap Jaehyun lekat-lekat. "—tapi aku tahu kau tidak." Ucapnya.

Jaehyun menoleh pada Mina dan menemukan kesedihan dari raut gadis itu. Ia sedikit merasa bersalah, tapi ia tak ingin membantah ucapan Mina. "Kita bicarakan ini nanti." Jaehyun memberikan kecupan singkat dikening Mina dan meninggalkan gadis itu—untuk menuju kelasnya. Seiring dengan suara bel yang mengingatkan mereka bahwa jam pelajaran pertama segera dimulai.

"Tidak bisakah aku memilikimu lebih lama lagi?" tanya Mina entah pada siapa. Serupa bisikkan yang tenggelam oleh riuh siswa siswi disekitarnya.

...

...

...

Doyoung duduk gusar dibangkunya. Dia menatap Taeyong yang duduk di meja sebelahnya dan tatapan mata pemuda itu kembali datar. Padahal baru beberapa menit yang lalu ia merangkul Doyoung seperti tak ingin berpisah barang sebentar saja.

Tapi, setelah beberapa saat meninggalkan Jaehyun dan Mina, sikap Taeyong kembali seperti semula. Mendiamkan Doyoung, dan menolak berbicara padanya. Sisi waras Doyoung tak ingin peduli sebenarnya, tapi hatinya meronta untuk meminta kejelasan perubahan sikap Taeyong dari semalam hingga pagi ini.

Akhirnya Doyoung memilih untuk melemparkan tatapan tajam pada Taeyong yang duduk tenang dengan kedua tangan didalam saku celana. Doyoung menopang tangan sebelah kiri didagu, dan mulai menatapi Taeyong yang masih duduk dengan tenang tanpa merasa risih sedikitpun—meski ia menyadari kelakuan Doyoung.

Doyoung sampai tidak sadar, Jaehyun sudah duduk dibangku disampingnya dan menatap tak suka pada kelakuannya. Dari pandangan Jaehyun, Doyoung seperti sedang terang-terangan menunjukkan kekagumannya pada Lee Taeyong. Menatapi pemuda itu dengan intensnya sampai lupa berkedip karena begitu terpesona.

"Apa kau tidak bisa bersikap biasa saja? Kalian selalu bersama hampir setiap saat." Jaehyun mendengus sambil melirik Doyoung sinis.

Ucapan itu menyadarkan Doyoung akan kehadiran Jaehyun dan kini perhatiannya teralihkan pada teman sebangku yang sangat tidak ingin dilihatnya itu. Ia menatap Jaehyun tajam sebagai tanda ketidaksukaannya.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang