Chapter 6

3.2K 433 78
                                    

...

...

...

Kedua mata itu bertemu, kedua iris yang sekelam malam. Jaehyun menyeringai, sementara Taeyong menatapnya geram.

"Selamat malam, hyung." Seru Jaehyun, tidak meninggalkan seringai dibibirnya.

Taeyong ingin sekali langsung memukul wajah menyebalkan pria didepannya. Tapi ia tidak mau mengganggu tidur Doyoung yang nyenyak dibalik punggung Jaehyun.

"Aku akan membiarkanmu pergi tanpa memar sedikitpun, jadi—" Taeyong berusaha mengatur nafasnya yang memburu. "—berikan dia padaku. Aku yang akan membawanya ke kamar kami."

Gantian Jaehyun yang mengeram kesal. Apa tadi katanya? "Kamar kami, huh?" Jaehyun mendengus.

Kali ini Taeyong yang mengeringai. "Sayangnya begitu." Kata Taeyong, kemudian berjalan mendekat pada Jaehyun—ingin mengambil Doyoung.

Tapi Jaehyun langsung mengambil langkah mundur, dan Taeyong menatapnya penuh antisipasi.

"Aku yang akan membawanya sampai kamar." Tegas Jaehyun. Taeyong baru akan menyela, tapi Jaehyun kembali melanjutkan. "Kau akan membangunkannya kalau kau menariknya dari punggungku." Sayangnya yang dikatakan Jaehyun itu benar.

Taeyong mengeram, pasrah. "Baiklah." Putusnya, kemudian berjalan mendahului Jaehyun untuk membuka pintu apartemen.

Dan Taeyong juga terpaksa membiarkan Jaehyun memasuki kamar Doyoung, sampai meletakkan tubuhnya diatas kasur.

"Sekarang kau boleh pergi." kata Taeyong, mengusir.

Jaehyun ingin menolak sebenarnya. Tapi dering diponselnya seolah menjadi pengingat bahwa ia tidak bisa berlama-lama lagi disini. Mina menunggunya.

"Baiklah. Aku pergi." Kata Jaehyun, kemudian langsung keluar tanpa mendengar sahutan Taeyong, lagipula ia yakin pemuda itu tidak akan mau repot-repot menjawab pamitnya, apalagi mengantarnya sampai kedepan pintu seperti tuan rumah yang lain.

Jaehyun meninggalkanya. Meninggalkan Doyoung dikamarnya—bersama Taeyong. Sungguh, Jaehyun tidak rela. Setelah mengetahui hubungan kedua orang itu, dan fakta bahwa keduanya tinggal bersama, membuat Jaehyun gelisah. Rasanya ingin kembali kesana saja dan menjaga Doyoung dari Taeyong. Ah, Jaehyun! Apa yang kau pikirkan? Ia mengumpati batinnya sendiri.

Mobil Jaehyun melaju kencang membelah jalanan kota Seoul. Sudah hampir tengah malam sekarang, jalanan sedikit sepi. Jadi Jaehyun dapat sampai dengan lebih cepat di rumah Mina. Ia hanya perlu membunyikan klakson, dan gerbang besar itu akan terbuka untuknya. Dia bukan seperti orang lain lagi dirumah ini.

Langkah Jaehyun membawanya menuju kamar Mina, ia tahu gadis itu pasti disana. Ia tidak perlu menyapa kedua orang tua gadis itu, karena keduanya memang jarang ada di rumah.

Ketika Jaehyun akan mengetuk pintu itu, Mina sudah membukanya. Mempersilahkan Jaehyun masuk.

"Duduklah." Kata Mina mempersilahkan.

"Aku akan langsung saja." sergah Jaehyun.

Mina tersenyum masam. "Kau ingin sekali cepat-cepat pergi ya?" tanyanya.

Jaehyun terdiam karena kalimat gadis itu. Tapi ia berusaha mengabaikannya. Ia sudah memutuskan kalau semuanya harus selesai malam ini.

"Aku rasa aku mencintai Kim Doyoung." kata Jaehyun sungguh-sungguh.

"Jadi kau—gay?" tanya Mina, raut wajahnya datar. Jaehyun tidak membaca emosi apapun disana.

"Aku hanya—mencintai Doyoung." kata Jaehyun sekali lagi. Apakah ia gay karena ia jatuh cinta pada Kim Doyoung?

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang