Chapter 5

3.7K 451 101
                                    

...

...

...

Kedua tangan Jaehyun mengepal kuat. Dia berlari cukup cepat tadi. Tapi begitu sampai ke kelas, dia tidak bisa menemukan Doyoung maupun Taeyong. Sudah bisa dipastikan kalau mereka menghilang bersama. Jaehyun benar-benar harus mengetahui tentang hubungan antara kedua orang itu, atau dia bisa semakin gila.

Taeyong dan Doyoung terlalu berjarak untuk disebut pasangan kekasih. Tapi mereka juga terlalu tidak biasa untuk disebut teman.

Jaehyun berbalik meninggalkan kelasnya, kali ini berjalan cepat menuju kelas kekasihnya, Mina. Tapi tentu bukan untuk menemui gadis itu. Dia mengedarkan pandangan untuk menemukan seseorang yang bisa memberitahunya informasi yang dia inginkan. "Ten."

Yang dipanggil langsung berpaling begitu tatapan mereka bertemu. Ten sepertinya sudah tahu apa yang Jaehyun inginkan. Dan dia tidak akan menyerahkannya semudah itu.

Ketika Jaehyun melangkahkan kakinya menuju meja Ten, seruan keras Mina menahannya. Gadis itu berjalan mendekat dan menampakkan raut khawatir. "Ada apa dengan wajahmu? Kau berkelahi?"

Ten menyeringai. Dia memilih melarikan diri selagi ada kesempatan.

"Aku baik-baik saja." Jaehyun mengeram. Ten pergi tepat didepan matanya, dan dia tidak bisa langsung mengejar pemuda itu. Mina. Untuk pertama kalinya Jaehyun merasa jengkel dengan gadis itu.

"Kita ke Ruang Kesehatan. Aku akan mengobati lukamu." Mina menarik tangan Jaehyun, namun kekasihnya itu malah menarik kembali tangannya dari genggaman Mina.

"Maaf." Jaehyun hanya dapat menampilkan raut menyesal. "Kita bicara nanti." Ucapnya pada sang kekasih, kemudian pergi dari sana. Dia masih harus menemukan Ten.

Mina meringis. Dua kali dalam sehari, Jaehyun membuatnya mendengar kalimat itu. Bicara nanti? Mina muak mendengarnya. Jaehyunnya telah berubah, entah karena apa atau—siapa?

...

...

...

Ten berjalan cepat, sesekali menoleh kebelakang. Sial! Jaehyun masih mengikutinya.  Dia langsung mempercepat langkah dan berbelok menuju toilet pria.

Jaehyun juga mempercepat langkahnya, menyusul Ten masuk kedalam toilet. Dia membuka pintu toilet dan—

"Mencari kekasihku?" —menemukan Johnny disana, menatapnya tajam.

"Ya." Jaehyun membalas tatapan Johnny. Ia tidak akan gentar sekalipun. Jauh lebih baik sekarang, karena dia punya dua informan. Pasangan kekasih ini seratus persen tahu hubungan seperti apa yang dimiliki oleh Taeyong dan Doyoung.

"Apa yang kau mau, Jaehyun-ah?" tanya Johnny. Meski sudah bisa menebak hal apa yang akan Jaehyun tanyakan, tapi Johnny lebih suka mendengar langsung dari mulut adik kelasnya itu.

"Apa hubungan Taeyong hyung dengan Kim Doyoung?" Jaehyun langsung keintinya. Basa basi sama sekali bukan gayanya.

"Mereka saudara tiri." Johnny juga bukan orang yang suka basa-basi. Dia merasa tak perlu menutupi apapun, karena Taeyong juga tak pernah melarangnya memberitahu siapapun yang bertanya tentang hubungannya dengan Doyoung. "Tapi tidak sedarah." dia melanjutkan.

Jaehyun mengerutkan kening. Apa dia harus mempercayainya begitu saja?

"Aku memberitahumu kebenaran," kata Johnny, tahu bahwa Jaehyun tidak sepenuhnya percaya.

"Mereka benar-benar saudara tiri." Ten menegaskan.

Jaehyun tahu ia tak akan mendapatkan jawaban yang lebih benar daripada apa yang ia dapat dari Johnny dan Ten. Jadi, Taeyong dan Doyoung adalah saudara tiri yang—tidak sedarah? Dia bingung harus bereaksi seperti apa tentang ini. Dia sudah mengetahui jawabannya, lalu apa? Apakah dia bisa menyebut ini sebuah ancaman atau sebaliknya?

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang