Chapter 7

3K 387 59
                                    

...

...

...

Jaehyun menatap Mark yang tengah bermesraan dengan kekasih barunya—Renjun. Padahal ia ingat sekali kalau beberapa hari yang lalu, pemuda itu masih menjadi kekasih satu-satunya Haechan. Tapi bukan hanya itu yang jadi masalahnya sekarang. Jaehyun datang ke rumah Mark bukan untuk menyaksikan kemesraan bocah itu dengan kekasihnya, tapi untuk menimba ilmu tentang hubungan sesama jenis.

Bukan tanpa alasan dia datang pada Mark untuk urusan yang satu itu. Pertama, karena ia sudah lama mengenal Mark. Kedua, karena Mark punya kekasih sesama jenis. Mark pasti mengerti banyak hal daripada dirinya.

Jaehyun berdeham keras. Menginterupsi pasangan di depannya yang hampir berciuman. Sejak tadi dia sudah bersabar untuk tidak mengganggu pasangan baru itu. Tapi lama-lama ia jengah juga pada mereka.

Mark menatap Jaehyun malas. Ia melirik Renjun di sampingnya yang tersenyum malu pada Jaehyun.

"Biar aku buatkan kalian minuman." Ujar Renjun, kemudian berlalu dari ruang tengah menuju dapur.

Mark mendesah, "Baiklah. Sekarang kau bisa bicara, hyung." Kata Mark sambil duduk menghadap Jaehyun.

"Aku mencintai pria bernama Kim Doyoung." ujar Jaehyun tanpa basa basi.

Mark terkekeh mendengar pengakuan pemuda di hadapannya ini. "Jadi kau juga gay?" tanyanya.

Jaehyun mengedikkan bahu. "Tapi aku tidak memiliki ketertarikan pada laki-laki selain dia." Pikiran Jaehyun kembali ke hari dimana ia pertama kali menyadari kehadiran Doyoung. "Aku juga langsung tergoda untuk menciumnya waktu itu. Aku tertarik dengannya begitu saja."

Mark terkekeh mendengar penuturan Jaehyun. "Baiklah. Kau mungkin memang tertarik padanya. Tapi cinta, kau tidak bisa memutuskannya hanya karena kau langsung ingin menciumnya pada pertemuan pertama."

Jaehyun terdiam beberapa saat. "Tapi aku sangat ingin memilikinya." Ucapnya sungguh-sungguh. Ada keteguhan dalam suaranya, Markpun menyadari itu.

Yang lebih muda menghela nafas. "Apa Mina noona tahu soal ini?" tanya Mark.

Jaehyun mengangguk. "Hubungan kami juga sudah berakhir. Kau lihat luka-luka di wajahku ini? Mina yang membuatnya." Tambahnya.

Mark mengangguk-angguk paham. "Jadi Kim Doyoung ini yang membuatmu menemuiku tempo hari?" Mark bertanya, dan Jaehyun menganguk lagi sebagai jawaban.

"Dan Kim Doyoung juga yang membuatmu melakukan taruhan dengan Taeyong hyung?" Mark sudah penasaran sejak tadi untuk bertanya hal ini. Tadi di sekolah, beritanya sudah menyebar luas.

"Itu bukan taruhan." sahut Jaehyun. "Hanya pembuktian, siapa yang lebih berhak memiliki Doyoung."

Mark menggelengkan kepala. "Sama saja." katanya serius. "Kalau kau lakukan itu, kau sudah merendahkan dan menyakiti perasaannya."

Jaehyun terdiam. Renjun datang dengan dua gelas jus, dan meletakkannya di atas meja. Ia menatap Mark, kemudian pergi lagi setelahnya. Mark memberi isyarat bahwa ia harus berbicara berdua saja dengan Jaehyun.

"Hyung, taruhan yang kau lakukan dengan Taeyong hyung itu membuktikan bahwa yang kau rasakan pada Doyoung hyung bukanlah cinta. Karena kalau kau mencintainya, kau tidak akan merendahkan harga dirinya. Dia bukan sesuatu yang bisa kalian pertaruhkan dengan nilai."

Kalimat panjang Mark membungkam Jaehyun.

...

...

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang