I lied,because there's no reason to love someone like me
______________________________________"Yak, park jimin, sampai kapan kau mandangi dia?" Tanya ku menghampiri nya dan duduk di sebelah nya.
"Sampai dia sadar bahwa aku menunggunya, tapi aku sudah punya pengganti gadis itu bernama Sujeong"jawab Jimin dengan tegas
Aku memukul kepalanya. Jimin meringis memegang kepalanya.
"Yak,Playboy!!! carilah yang lain.. lihat dia sekarang sudah punya namjachinggu, tidak bisakah, kau melihatnya senang" kesalku"Kau cemburu ya" goda Jimin
"Ti-tidak, aku ini kan sa-sahabat mu sudah 10 tahun kita bersahabat mana mungkin aku cemburu melihatmu dekat dengan wa-wanita lain" ujar ku agak sedikit canggung karena sebenarnya di dalam hatiku mengatakan sebaliknya.
"Dan kenapa sampai sekarang kau belum punya namjachinggu?mau kucarikan? Aku punya banyak kenalan cowok" tawar Jimin
"Geu.. geurae?" Tanya ku gugup aku sebenarnya tidak dapat mengatakan apa-apa lagi
"Kajja" ajak Jimin, degupan jantungku tidak bisa terkontrol. Jimin memegang tanganku, rasa senang bercampur raduk dengan degupan jantungku.
Sampai lah disebuah cafe yang tidak begitu ramai. Dia mengajakku untuk mengikuti dia.
Aku melihat 6 lelaki yang mempunya visual luar biasa. Tapi Jimin nomor satu di mataku.
"Ya, chim, apa itu pacarmu?" Tanya salah seorang dari mereka yang bernama Hoseok
Deg
"Ani, dia hanya sahabatku" jawab Jimin dengan senyum dan dia mengajakku duduk disampingku.
Aku hanya dapat memandang nya dengan sayu. Sedih rasanya mengingat kami hanya sebatas kata 'sahabat'
"Oh ya, chim aku melihat kau dekat dengan Sujeong ya di sekolah?" Tanya Jin
"Ne, hyung.." jawab Jimin malu-malu
Aku melihatnya terus, degup jantung ku tidak tertahankan dekat nya. Aku tidak dapat menahannya. Mereka terus bicara tentang Sujeong."Ahh, aku rasa, aku harus ke toilet sebentar" pamit ku
Semua menggangguk.
"Oh ya, Y/n jangan lama-lama sebentar lagi Sujeong datang" ucap Jimin ketika aku pergi.Aku dapat mendengarnya, rasa nyeri memang tidak dapat tertahankan dalam diriku. Aku sampai di toilet.
Aku melihat diriku di cermin.
"Cermin, apa kah aku jelek? Kenapa Jimin tidak pernah mengetahui sedikit saja perasaanku dengan dia? Apa aku tidak pantas bersanding denganya? Aku tahu aku selalu berbohong tentang perasaan ku selama ini, padahal setiap hari aku merasa sakit hati melihatnya dengan perempuan lainnya" ucapku komat kamit dan tidak sadar aku mengeluarkan setitik air mata. Air mata kesedihan.Aku menghapus nya kasar,
"Cengeng sekali aku" ucapkuAku kembali kemeja mereka,
Aku melihat kursi yang kududuki tadi sudah di duduki okeh seorang wanita yang bernama Sujeong."Ambil kursi mu yang lain atau mintalah pada pelayan" ujar Jimin
Aku tidak percaya, dia mengusirku?
Seperti ditusuk oleh ribuan pisau. Hati yang sakit melihat itu."Yak, Jimin kau tidak boleh begitu. Eonnie, duduk lah" tawar Sujeong
"Ani, gwenchana, aku akan minta kursi kepada pelayan"tolak ku dengan senyuman
Aku mengambil kursi yang dibawa pelayan. Aku duduk di sebelah Jungkook.
"Wahh, Sujeong kau cantik sekali" puji Namjoom
"Gumawo oppa" balas Sujeong
Aku akui dia cantik. Dia juga pandai bernyanyi, jadi dia terkenal di sekolah.
Aku menopang dadaku dan melamun,
"Nuna, kau tidak memesan sesuatu?" Tanya Jungkook heranAku terkejut,
"Ahh tidak" balas ku cepat-cepat"Kalian pasangan serasi" ujar sang pelayan ke arah Sujeong dan Jimin.
Aku tersenyum hambar. Rasa sakit itu kembali menjalar.
"Kau cantik" ujarku pada Sujeong
Semua para lelaki itu menatap ku heran.
"Kenapa? Apa yang salah dengan ucapan ku?" Tanya ku heran menatap mereka
"Ani, ani" balas mereka
"Yak, kajja ke litte world, aku sudah memesan tiket 9 orang ke Lotte" ujar Yoongi yang sibuk menatap handphonenya.
"Kajja" ucap mereka serentak
Sesampai di lotte world, tidak terlalu ramai.
Jimin berdampingan dengan Sujeong, sedangkan aku di belakang mereka. Aku tersenyum hambar kembali ingin rasanya menangis lagi.
Kami menaiki beberapa wahan disitu. Setelah itu kami melihat sebuah acara untuk semua pasangan.
"Oppa, ayo kita lihat" ajak Sujeong
Tertera di papan "pepero kiss"
Deg
Apa kah Jimin melakukan dengan Sujeong?
Aku terkejut.Mereka mendaftarkan diri berdua,
Aku menjauh aku tidak tahan melihat adegan dimana membuat aku merasakan sakit terdalam. Aku melihat mereka saling mentap.
Dan tersenyum. Jimin menaruh sebuah stik panjang di tengah mereka.
Dan pelan-pelan mereka gigit satu sama lain. Tambah mendekat dan menempel.Aku menganga, mataku berkaca-kaca merah. Tidak tertahankan. Aku menangis melihat mereka dari jauh.
"Hiks.. aku benci pada perasaan ku, sudah beberapa kali Jimin mencium perempuan di depanku, kenapa perasaan ini terus datang, hiks" aku memukul dadaku rasa sakit tambah menjalar.
Aku pergi dari lotte world tampa sepengetahuan mereka semua.
Aku melamun di jalan tak disangka nasib begitu naas terjadi padaku.Tit tit
BrakkRasa sakit itu lama-lama menghilang mengganti kan kematian ku.
Bilamana Jimin menemukan buku harian ku suatu hari nanti, mungkin dia tahu apa mungkin yang ku simpan selama ini.
Sebelum aku menutup mata ini di balur dengan darah segar keluar dari bagian perut dan kepala, sang pengendara melari kan diri
Aku melihat beberapa irang mengelilingi ku.Ingin rasanya sebelum aku pergi ingin sekali berkata "Jimin saranghaeyo" tapi susah sekali. Dasar mulut sialan. Hanya mengatakan itu susah sekali.
Aku menutup mataku. Mungkin dia akan tahu. Atau dia tidak tahu.
Holla
Ini sesempatnya author update:" demi readers:"
Jangan lupa voment ya..:"
Hanya itu aja kok, gk bnyk bnyk
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagines with BTS [END]
FanficCAST Kim taehyung Kim seok jin Min yoongi Jung ho seok Park jimin Jeon jungkook Kim namjoon Lee (y/n)=your name #801 in fanfiction #871 in fanfiction #748 in fanfiction #951 in fanfiction #893 in fanfiction