Play to instrument 🔝
Harus Seungmin akui bahwa ia juga sempat waswas mengenai pakaian yang akan dikenakan Lee Minho, meskipun itu bukan sesuatu yang bisa dikatakan pada lelaki Lee itu. Kalau Minho pergi ke gereja atau kelas pendalaman alkitab mengikuti dorongan Ayahnya biasanya mengenakan sweter tua dan celana longgar kotak-kotak yang selalu ia lihat di sekolah setiap hari, namun acara dansa osis seharusnya menjadi kesempatan yang istimewa. Hampir semua orang yang akan pergi pasti membeli gaun baru dan mengenakan setelan jas, dan tahun ini juga akan mengundang fotografer untuk memotret di acara.
Seungmin tahu Lelaki itu tidak akan membeli pakaian baru karena bukan dari keluarga berada. Menjadi guru pelajaran tambahan bukanlah profesi yang menghasilkan banyak uang. Namun ia juga tidak ingin Minho mengenakan sesuatu yang biasa dikenakan ke sekolah setiap hari. Bukan untuknya pribadi sebetulnya, ia tidak sekejam itu kok-tapi lebih untuk menanggapi apa yang mungkin dikatakan orang lain. Seungmin tidak ingin orang-orang mengejek atau menertawakan lelaki berambut cokelat itu.
Berita baiknya, kalaupun ada berita baik, adalah Hyunjin tidak terlalu mengejeknya mengenai Minho karena lelaki tinggi berambut panjang itu sendiri sedang sibuk memikirkan teman dansanya dan akan mengajak Felix yang merupakan ketua pemandu sorak di sekolah. Felix bukan termasuk siswa yang cerdas, tapi ia punya kelebihan dalam caranya sendiri. Kelebihannya adalah wajahnya yang indah. Hyunjin mengusulkan agar mereka kencan berempat, namun Seungmin menolak karena ia tidak mau mengambil risiko lelaki Hwang itu meledek Minho atau semacamnya. Lelaki tinggi itu memang teman yang baik, meskipun kadang-kadang suka jail dan bermulut pedas.
"Aku harus ke rumah Minho sekitar setengah jam lebih awal karena si tua Lee ingin berbicara denganku, aku tidak tahu untuk apa. Padahal Minho sudah bilang pada tua Lee " batinnya yang sambil membersihkan kasurnya sebelum bersiap-siap
"Kurasa Lee tua akan berbicara tentang godaan serta jalan iblis yang dapat membawa kita ke sana. Aku yakin aku akan langsung pingsan tepat di hadapannya. Sepanjang hari aku berdoa dengan harapan agar menemukan cara untuk mengelak pertemuan ini, namun aku tidak yakin Tuhan akan mengabulkan permohonanku ini, mengingat kelakuanku di masa lalu. Aku benar-benar cemas memikirkan apa yang bakal terjadi" tambahnya dengan cemas
Pikiran Seungmin masih berkecamuk lalu memutuskan untuk mandi. Setelah mandi Ia mengenakan setelan jas terbaiknya, mampir di toko bunga kemudian menuju rumah Minho. Ibunya telah mengizinkannya untuk memakai mobil, dan Ia memarkirnya persis di jalan depan rumah Lelaki Lee itu. Malam belum tiba, karena itu suasananya masih terang saat ia sampai di sana, dan mulai melangkah menyusuri jalan setapak menuju pintu rumah. Ia mengetuk pintu dan menunggu sebentar, kemudian mengetuk lagi. Dari balik pintu ia mendengar Lee tua berseru,
"Iya, sebentar."
Meskipun sebetulnya si tua Lee tidak buru-buru melakukan itu.
Akhirnya pintu itu perlahan-lahan terbuka. Cahaya yang berasal dari lampu di dalam rumah membuat wajah pak Lee tampak sedikit lebih gelap. Sinarnya membias memantul di rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝒊𝒔𝒕𝒂𝒄𝒉𝒊𝒐 𝑴𝒐𝒐𝒏
Teen FictionCast: Kim Seungmin, Lee Minho and others Aku mau pergi denganmu ke pesta osis," kata Lee Minho akhirnya, "tapi dengan satu syarat." Seungmin menguatkan diri, sambil berharap syaratnya tidak terlalu berat. "Ya?" "Kau harus berjanji bahwa kau tidak...