V

6.5K 648 20
                                    

Tring!

(Namakamu) berhenti mengoleskan cat kuku di jempol kakinya. Ia menggapai ponsel yang ada di meja sebelah kasur.

Prak

Ponsel itu malah terjatuh ke karpet kamarnya. Dengan berat hati pun ia berdiri untuk mengambil ponsel dan kembali keatas kasur.

''Sampe yang ngechat nggak penting, gue blok itu orang!'' rutuknya dalam hati.

0814286xxx : maaf ya masalah tadi. Kelepasan

(Namakamu) mengeryit. Baru saja ia ingin memencet 'Blokir Kontak', satu gelembung pesan muncul.

0814286xxx : ini iqbaal

(Namakamu) melempar hpnya asal lalu tertawa jahat--bak Ibu Tiri Cinderella yang berhasil menyiksa Cinderella.

''Lo ketipu!''

Ternyata cowok itu benar-benar mengira bahwa ia sakit hati. Padahal, sama sekali nggak! Nangkep aja nggak.

🍌

Kebesokan harinya, (Namakamu) dengan pede masuk kedalam kelas. Semua mata sontak memandang kearahnya. Ini jelas bukan (Namakamu)!

Baju dimasukkan--memang biasanya longgar, rambut dikuncir kuda rapih dan wajah yang tidak datar seperti biasa.

''Lo kesetanan apa sih?''

(Namakamu) mendelik kearah Steffi, ''gue udah keliatan lemes belom?''

Bukannya menjawabn Steffi malah bersedekap, ''lo jahat.''

''Kok lo malah marah?'' (Namakamu) meletakkan tas nya asal. Namun ia masih berdiri di sisi kursi.

''Lo nggak mikirin perasaan orang lain tau nggak?!''

(Namakamu) berkacak pinggang, ''eh sebelum lo ngomelin gue lebih lanjut, lo harus tanggung jawab mijitin kaki gue! Pegel-pegel nih gara-gara gue pulang jalan kaki.''

''Nggak habis pikir gue sama lo deh.'' lalu Steffi bangkit dari kursinya dan keluar dari kelas.

(Namakamu) duduk dengan perasaan bingung, ''Steffi kenapa sih?''

🍌

Saat jam istirahat berbunyi, (Namakamu) terpaksa ke kantin sendiri. Namun ia tidak berniat makan disana. Sendirian? Itu bukan (Namakamu).

Puk

''Hey!''

(Namakamu) menoleh dan mendapati Ratna disebelahnya, ''kirain siapa.''

''Gue yang ngira lo siapa! Tumben amat baju dimasukkin,'' Ratna menatap (Namakamu) dari atas sampai bawah lalu meraih sedikit rambut (Namakamu), ''tumben rapih.''

(Namakamu) yang sudah selesai membayar camilan langsung berbalik menghadap Ratna, ''enak aja! Gue cuma pengen berubah aja.''

''Oh... Bagus deh. Suka sama Iqbaal bikin lo jadi lebih baik. Lanjutkan ya '' Ratna menepuk-nepuk pundak (Namakamu) lalu berlalu pergi.

''Kak Ratna masih ngira gue suka sama Iqbaal?'' gumamnya.

Shit

Ada orangnya.

(Namakamu) langsung jalan kearah lorong untuk segera ke kelas. Dia belum menyiapkan strategi apapun untuk bertemu Iqbaal!

Motivator Boy·IDR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang