XIII

5.6K 630 13
                                    

(Namakamu) : w d dpn kls u baal

Seusai mengirim pesan itu, (Namakamu) bersender kepada penyangga teras koridor. Kelas Iqbaal yang berada di lantai 2 menyuguhkan pemandangan yang cukup luas. Ditambah lapangan dan pohon-pohon yang masih basah akibat hujan semalam menambah sejuk pemandangan.

''(Nam).''

(Namakamu) menoleh, ''jangan disini, Baal. Ntar ada gosip nggak jelas.''

''Nggak akan. Ayo kamu mau ngomong apa?''

Tanpa mengalihkan pandangan dari lapangan, (Namakamu) menjawab, ''lo marah sama gue?''

Iqbaal mengangguk.

''Oh. Yaudah, makasih ya, Baal. Mungkin ini jalan Tuhan kali ya, nunjukkin kalo liburan bareng Aldi-Caitlin itu bukan hal yang benar.'' (Namakamu) mulai berjalan menyusuri koridor menuju tangga. Gadis itu mendengar derap kaki disebelahnya. Ia tahu Iqbaal mengikutinya.

Tangan Iqbaal mencekal pergelangan (Namakamu), ''kalo kamu emang cinta sama Aldi. Seharusnya, jangan jadikan aku sebagai penghalang.''

(Namakamu) menoleh dengan kening berkerut, ''sejak kapan lo jadi penghalang? Gue nggak pernah anggap begitu.''

''Menurut aku, (Nam). Sejak aku suka sama kamu.''

Dengan sekali hentakan (Namakamu) melepaskan cekalan tangan Iqbaal, gadis itu tertawa, ''berhenti bercanda atau gue tabok muka lo pake sepatu.''

Iqbaal hanya terkekeh, ''lagian kalo nggak bercanda kamu marah.''

''Yang tadi marah kan lo, bukan gue.''

Cowok itu kembali tertawa, ''tapi nggak jadi deh. Oh ya, kamu mau ngomong apa?''

''Lo beneran mau batalin liburan?''

Iqbaal menggeleng.

''Baal!''

''Aku bercanda, (Nam).''

(Namakamu) memasang wajah paling datarnya, ''nggak lucu.''

Iqbaal hanya nyengir lalu merangkul (Namakamu) menyusuri lorong, ''temenin aku ke kantin.''

''Lo jemput Steffi nggak tadi pagi?'' (Namakamu) merasa risih dengan rangkulan Iqbaal.

''Nggak. Katanya dia bareng Daddy nya.'' Iqbaal melepas rangkulan saat mereka menuruni tangga.

(Namakamu) hanya ber-oh ria, ''kapan lo tembak Steffi? Kasihan anak orang digantungin.''

''Aku nggak gantungin siapapun.''

''Steffi, Baal. Lo gimana sih? Masa cuma bikin baper terus pergi?'' (Namakamu) sedikit mendongak karena Iqbaal yang lebih tinggi darinya.

Iqbaal menggeleng, ''aku kan emang nggak ada rasa. Ngapain juga nembak?''

''Tapi dia ada rasa sama lo! Peka dikit kenapa sih.''

Pletak

Satu sentilan mendarat dikening gadis itu. (Namakamu) mengelus bekas sentilan yang perih.

Motivator Boy·IDR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang