VII

5.9K 611 10
                                    

Sepulang sekolah, (Namakamu) langsung berjalan ke Kafe tempat ia janjian dengan Aldi. Jantungnya sangat tidak karuan mengingat akan bertemu lagi dengan pujaan hatinya.

(Namakamu) melirik jam tangannya, ''sore nih. Berarti, itungannya afternoon snack ya? Ah, semoga romantic afternoon snack,'' gumam gadis itu.

Dalam hati, (Namakamu) berharap pertemuannya dengan Aldi dapat mengobati kesialannya disekolah tadi.

Yes! Aldi sendirian! (Namakamu) memekik dalam hati. Kedua tangannya mengepal digerakkan sedikit--gerakan yes.

''Hai. Udah lama ya?''

Aldi langsung menengok, ''nggak kok. Gimana sekolahnya, baik?''

''Sekolah kok ditanya kabarnya? Nanti deh aku tanya ke sekolah.''

Aldi tertawa. Tawa yang (Namakamu) rindukan.

''By the way, ada apa ngajak kesini?''

Aldi membenarkan posisi duduknya, ''aku pengin ngajak kamu liburan.''

''Yang bener?!'' mata (namakamu) membulat sempurna. Bahkan gadis itu menepuk pelan meja kafe.

Aldi terkekeh, ''nanti abis aku UN.''

''Kemana?''

''Belum tau. Tapi, semoga tempatnya enak, ya.'' Aldi tersenyum kecil kearah (Namakamu). Lalu lelaki itu mengalihkan pandangan kearah lain dibelakang kepala (namakamu).

Jangan bilang...

''Hai (namakamu)!''

''Hai, Kak.''

Caitlin duduk diantara (Namakamu) dan Aldi, ''lemes banget. Belum dipesenin makan ya sama Aldi?''

Aduh, ini cewek belum pernah gue getok pake kerang ajaib ya? Udah ngambil cowok orang kayak nggak punya dosa.

''Hey, kok bengong?'' Caitlin menggerak-gerakan tangannya didepan wajah (Namakamu).

''Aku minum aja, deh,'' ujar (Namakamu) saat disodorkan buku menu.

Beberapa saat kemudian, Caitlin memanggil pelayan dan membacakan pesanan mereka. Saat pelayan itu pergi, Caitlin menatap (Namakamu) penuh senyum.

''Kakak pesenin french fries juga ya. Jadi pas kamu nyampe rumah, nggak begitu lapar.''

Sumpah, Kak Caitlin baik banget. Tapi tetep aja pengin gue gaplok gara-gara dia nggak pernah ngerasa bersalah. Minta maaf aja nggak pernah.

''Eh, kok ngelamun. Makanan nya udah dateng.'' Aldi menggerak-gerakkan tangannya didepan wajah (namakamu)--seperti yang Caitlin lakukan.

Caitlin terkekeh, ''jangan kebanyakan ngelamun atuh, (Nam).''

Pasti sekarang gue keliatan bego banget dimata Aldi, ''ah nggak, Kak. Aku cuma lagi mikirin pelajaran yang tadi nggak masuk keotak!''

Tanpa aba-aba pun Aldi dan Caitlin mengangguk-angguk bersamaan.

''Pelajaran apa?'' tanya Aldi dengan penuh kelembutan.

(Namakamu) merasa bahwa diajarkan Aldi adalah hal yang paling romantis. Apalagi berduaan. Ah... Pacarnya itu--eh mantan pacarnya itu kan memang salah satu siswa yang terpandai.

''Banyak sih, Di,'' (Namakamu) emang nggak pernah manggil Aldi pake embel-embel 'Kak atau Mas atau Bro'

''Kalo fisika bisa, lah.''

Mata (namakamu) berbinar, ''iya! Terutama fisika tuh. Vektor apaan gitu namanya. Pusing...'' (Namakamu) memegang kepalanya agar kata-katanya terkesan realistis.

Motivator Boy·IDR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang