XXI

5.1K 610 37
                                    

Beberapa menit setelah menunggu, Iqbaal akhirnya muncul dengan balutan jaket kulitnya dan jeans. Ia menghampiri (Namakamu) yang sedang memainkan ponselnya. Iqbaal tidak berniat memanggilnya. Cowok itu menunggu (Namakamu) menyadari keberadaannya.


''Ekhem.''

(Namakamu) menoleh dan membelalak, ''eh, udah?''

''Ayo,'' ajak Iqbaal lalu berjalan mendahului (Namakamu).

Ketika sampai di minimarket--tempat Iqbaal memarkir motor, (Namakamu) tidak lagi dapat menahan rasa penasarannya.

''Baal?''

''Ya.''

''Kok pulang?'' tanya (Namakamu) sambil memakai jaket yang tadinya Iqbaal pakai.

Iqbaal terkekeh, ''udah malem. Nanti kamu dicariin. Kan nggak enak. Kesannya aku bawa kabur anak orang.''

''Tapi kan lo baru aja menang. Masa nggak ada celebration nya sih?'' (Namakamu) mengetuk-ngetuk dagunya.

Iqbaal menggeleng, ''nggak ah. Aku lagi badmood.''

Gadis dihadapannya ini mengeluh, ''yah, gue gagal bikin lo seneng hari ini, dong.''

Dengan gemas Iqbaal mengacak rambut (Namakamu), ''dengan kamu nemenin aku jalan dan jadi orang yang ngucapin selamat pertama kali aja aku seneng kok. Bahkan seneng banget.''

''Duh, gue jadi nggak enak.''

''Kok nggak enak? Aku kan udah seneng tadi.''

''Tapi itu tadi. Berarti sekarang lo nggak seneng lagi?''

Iqbaal berdecak, ''aku bakal seneng kalo kamu cepet naik ke motor. Nanti nggak sempet makan dulu, (Nam).''

Tanpa babibu (Namakamu) naik ke motor Iqbaal--cowok yang kini disukanya.

Iqbaal langsung pulang setelah makan dan mengantar (Namakamu) pulang. Padahal, biasanya cowok itu suka berbasa-basi terlebih dahulu. Tapi (Namakamu) tidak mau berburuk sangka. Ia hanya berpikir bahwa Iqbaal terlalu lelah.

🍌

Hari Senin nya, (Namakamu) sangat bersemangat ke sekolah. Alasannya tak lain karena ia akan bertemu Iqbaal. Soal Aldi, ia masih menggantungkan cowok itu. Sungguh, (Namakamu) merasa seperti jatuh cinta pertama kalinya.

''Kak, Iqbaal masuk nggak?'' tanya (Namakamu) ketika waktu istirahat. Ia bertemu Ratna di kantin.

''Masuk kok. Emangnya kenapa?''

(Namakamu) menggeleng, ''nggak apa-apa sih. Cuma gue nggak liat dia daritadi pagi.''

''Hari ini dia keliatan murung gitu. Cuek. Gue bingung dia kenapa. Kan lo tau sendiri, biasanya dia hyperactive dan bawelnya minta ampun,'' jelas Ratna. Ia mengangkat nampan yang disodorkan penjual bakso.

''Kalo ketemu Iqbaal, bilang salam dari gue ya, Kak.'' (Namakamu) baru saja berbalik hingga ia ingat, ''nanti gue ke Panti Curhat ya!''

Ratna mengangguk sambil tersenyum dan segera menghampiri temannya yang sudah menunggu.

''Abis dari mana lo?''

''Ada lah,'' jawab (Namakamu) singkat.

Gadis yang duduk di samping (Namakamu) mengeryit, ''pernyataan lo itu belum ngejawab pertanyaan gue.''

Motivator Boy·IDR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang