EPILOG

5.8K 506 50
                                    

Setelah menghabiskan makan siangnya, Iqbaal tersenyum kearah (Namakamu). Membuat cewek yang masih mengunyah itu risih.

''Apaan?''

''Aku cuma nggak mau nyia-nyiain waktu ini. Kan nanti, dari besok, aku bakal nggak ngerasain suasana gini,'' jawab Iqbaal jujur. ''Makan disini, berdua sama kamu.''

(Namakamu) mendengus lalu meneguk air putihnya. ''Lebay.''

''Jadi, kita mulai?''

Kepala (Namakamu) mengangguk. Walau hatinya sedikit tidak rela karena semuanya hanya kebahagiaan sehari saja.

🍌

Pertama Iqbaal mengajak (Namakamu) ke TimeZone. Karena memang hanya itu yang ada di pikirannya.

''Gimana? Seru?'' tanya Iqbaal yang terengah-engah sehabis main ayo dance.

''Udah ngos-ngosan gini pake ditanya,'' jawab (Namakamu) kesal.

Iqbaal tertawa. Kemudian tangannya menyodorkan air mineral yang diambil dari backpacknya. ''Minum dulu.''

Langsung saja (Namakamu) meneguknya. Karena memang ia sangat haus.

''Karaoke yuk!'' ajak Iqbaal girang.

Sementara (Namakamu) hanya mengangguk dan menurut saat Iqbaal menarik tangannya. ''Jangan cepet-cepet. Capek!''

Perlahan Iqbaal melambatkan langkahnya. Ia tersenyum kearah (Namakamu) yang cemberut.

Di dalam bilik karaoke, mereka kebingungan memilih lagu. Namun karena ingin lebih gentleman, Iqbaal mengalah. Ia membiarkan (Namakamu) memilih.

Marcell - Takkan Terganti

Lagu yang berkesan galau dan mellow itu dipilih (Namakamu). Cewek itu menyodorkan mikrofon kearah Iqbaal untuk ikut bernyanyi. Pada akhirnya Iqbaal ikut.

Saat nada opening mengalun, Iqbaal menatap (Namakamu) bimbang.

telah lama sendiri
dalam langkah sepi
tak pernah ku kira
bahwa akhirnya
tiada dirimu di sisiku

Suara (Namakamu) yang lembut ditambah lirik yang ngena membuat Iqbaal melamun. Untung saja cewek itu langsung menyikut Iqbaal untuk ikut bernyanyi dibagian reff.

meski waktu datang dan berlalu
sampai kau tiada bertahan
semua takkan mampu mengubahku
hanyalah kau yang ada di relungku

hanyalah dirimu
mampu membuatku jatuh dan mencinta
kau bukan hanya sekedar indah

Mata (Namakamu) menatap Iqbaal lama. Sebelum mengalunkan kalimat,

kau tak akan terganti

tak pernah ku duga
bahwa akhirnya
tergugat janjimu dan janjiku

Iqbaal dan (Namakamu) terdiam sebentar.

meski waktu datang dan berlalu
sampai kau tiada bertahan
semua takkan mampu mengubahku
hanyalah kau yang ada di relungku

Akibat keheningan itu, (Namakamu) bernyanyi lagi. Matanya tak sanggup melihat Iqbaal. Karena takut akan tak bisa melepaskan.

hanyalah dirimu
mampu membuatku jatuh dan mencinta
kau bukan hanya sekedar indah

Semua kenangan di Panti Curhat, di rumah, dan segalanya seperti terulang.

kau tak akan terganti

Motivator Boy·IDR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang