02

1.3K 280 16
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang sebelum membaca.

A.n: oh iya, ini aku buat untuk beberapa chapter kedepan itu mode flashback ya. Jadi dari awal Seonho belum kecelakaan, pas Seonho kecelakaan dan pas Seonho tau soal Guanlin dan Jihoon. Pokoknya nanti di 2/3 chapter kedepan itu flashback. Dan di chapter ini ceritanya Seonho masih bisa ngeliat ya. Okay. Bhaaay

Minggu pertama di musim semi. Seonho dengan semangat melangkahkan kakinya menuju hamparan bunga bunga yang bermekaran di taman. Senyum manis terus mengembang di wajahnya membuat Guanlin juga ikut tersenyum melihat kekasihnya kegirangan.

"Hyung, bunga ini sangat indah," ujar Seonho dengan menunjukkan setangkai bunga berwarna putih.

"Iya, memang indah. Apalagi seseorang yang sedang berada di depanku, dia lebih indah dari bunga bunga disini," Guanlin mendekati Seonho yang menundukkan wajahnya yang merona.

Guanlin mendekati Seonho, menarik dagu Seonho dan memaksa pemuda itu untuk menatap manik mata Guanlin. Mereka berdua saling bertaut tatapan, saling mengunci gerakan, saling merasakan betapa bahagianya mereka masing masing, sampai tanpa sadar kini mereka telah berciuman mesra. Entah siapa yang memulai, baik Guanlin maupun Seonho memejamkan mata. Menikmati segala kebahagiaan yang mereka rasakan.

Seonho adalah orang yang pertama kali sadar dalam ciuman itu, ia mendorong pelan dada Guanlin dan membuat pemuda itu terpaksa melepaskan tautan bibir mereka.

"Hyung, banyak orang disini," cicit Seonho yang dibalas dengan senyum Guanlin.

"Aku tidak peduli, banyak orang atau tidak, yang penting aku bersamamu. Itu akan menjadi baik." Seonho tersenyum. Ia selalu mudah tersenyum saat Guanlin ada disampingnya dan memberinya kata kata manis.

Mungkin tidak ada yang tau bagaimana sulitnya Guanlin memecahkan tembok yang memisahkan antara dirinya dam Seonho. Guanlin yang harus membuat Seonho percaya jika Guanlin benar benar mencintainya, Guanlin yang harus membuat Seonho nyaman berada di dekatnya.

Ya, Seonho memang anak yang periang dan mudah bergaul, namun Seonho bukanlah oramg yang mudah untuk didapatkan hatinya. Guanlin harus bersusah payah meyakinkan Seonho saat pemuda itu menyatakan perasaannya kepada Seonho. Guanlin sebelumnya memang dikenal sebagai laki laki brengsek yang suka bergonta ganti pasangan, maka dari itu Seonho langsung menolak mentah mentah saat Guanlin menyatakan perasaan padanya untuk yang pertama kali.

"Ingat saat pertama kali kau menolakku padahal aku sudah berusaha membuat kejutan untukmu?" Guanlin buka suara. Kini mereka tengah bersantai di bawah pohon besar di taman dengan posisi Seonho duduk menyender pada pohon dan Guanlin yanh tidur di atas paha Seonho.

Tangan Seonho tidak berhenti mengusak surai kekasihnya. Sembari tersenyum dan ikut menerawang masa lalu

"Ya, aku ingat saat itu hyung sudah mempersiapkan semuanya saat acara class meeting."

"Kau menghancurkannya dengan telak saat menolakku," Guanlin terkekeh pelan.

"Siapa yang akan percaya pada seorang sepertimu yang suka bergonta ganti pasangan, hyung? Lagipula saat itu kita bahkan baru mengobrol kurang dari seminggu. Bayangkan. Hahahaha," Seonho tertawa dan dihadiahi cubitan ringan di hidungnya dari Guanlin.

Ya, memang saat itu Guanlin lah yamg lebih dulu tertarik pada Seonho. Guanlin yang pertama kali mengamati Seonho saat hari pertama Orientasi Sekolah. Guanlin tertarik karena Seonho adalah satu satunya siswa baru yang langsung akrab dengan senior seniornya. Seonho yang terkenal sebagai siswa yang humble mudah bergaul dengan siapa saja, memiliki hati yang tulus dan baik langsung membuat Guanlin jatuh cinta dalam waktu singkat.

Pertemuan pertama mereka adalah saat Seonho yang ditugaskan untuk memanggil Jihoon selaku Ketua Osis ke ruang guru malah salah masuk ke kelas Guanlin dan berujung pada Guanlin yang harus mengantarkan Seonho.

"Saat itu hyung yang menggodaku pertama kali," Seonho kembali tertawa.

"Iya, kalau aku tidak begitu, aku tidak akan mendapatkan kontakmu," Guanlin mengelus pipi Seonho lembut.

Guanlin dengan pengalamannya menjadi playboy mencoba mendekati Seonho setelah mendapatkan kontaknya. Ia terus saja menghubungi Seonho dan mengajaknya pergi,

"Tapi kau selalu membalas dengan kalimat handalmu, aku tidak bisa pergi karena harus menemani Jihoon hyung. Dan jujur itu membuatku kesal,"

Dulu, Jihoon adalah alasan ampuh Seonho untuk menolak ajakan pergi Guanlin. Sebenarnya itu hanyalah alasan, karena jika Seonho mau, Seonho bisa saja bilang pada Jihoon kalau ia ada janji beesama Guanlin. Tapi, entahlah, sepertinya Seonho memang tidak minat untuk pergi bersama Guanlin saat itu.

"Dan jangan lupakan tentang penolakan memalukan itu," Guanlin berucap sambil menutup wajahnya, malu mungkin mengingat penolakan itu.

Penolakan saat classmeeting itu memalukan menurut Guanlin. Bagaimana tidak, Guanlin sudah mempersiapkan segalanya. Guanlin sudah mengatur formasi penembakan(?) dengan matang di lapangan, seperti Woojin, Sehun, Kai dan Daniel  yang memegang banner besar dengan tulisan "Yoo Seonho Be Mine"  dan jangan lupakan Guanlin yang berdiri di depannya serta membawa buket bunga yang besar tersenyum dengan lebar hingga memperlihatkan gusi merah mudanya.

"Tapi kau malah langsung lari dan menjerit seperti, 'Sunbae ini tidak benar!!!' lalu seluruh sekolah mentertawaiku," Seonho tertawa kencang setelahnya. Guanlin hanya merengut tak suka.

"Maaf, hyuuunggg," Seonho mengecupi wajah Guanlin sebagai permintaan maaf tulusnya.

"Tapi aku bersyukur karena dihadiahi Tuhan semangat yang luar biasa, jadi aku bisa mendapatkanmu dengan usahaku sendiri, walaupun butuh waktu dua bulan setelah penolakan memalukan itu," Guanlin tertawa.

Mereka menghabiskan waktu di taman berdua dan membuat kenangan indah berdua di taman ini. Seonho berharap Guanlin akan terus seperti ini. Mencintainya, melindunginya, menyayanginya dan menerima segala ke kurangannya.

Blind // guanhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang