Jangan lupa votment yaaa
Malam itu, setelah Seonho mencengkram tangannya dan berkata bahwa Guanlin tidak boleh meninggalkannya, Guanlin akhirnya kembali memundurkan kursi rodanya dan balik menggenggam tangan Seonho. Mengusapnya lembut, terkadang memberi kecupan sayang di punggung tangan kekasihnya itu.
"Hyung, jangan pergi lagi," ucap Seonho dan membuat Guanlin mengeratkan genggamannya pada tangan Seonho.
"Tapi, hyung sudah terlalu banyak melukaimu, Seonho-ya."
"Hyung, apa hyung tidak mencintaiku lagi kali ini?" Guanlin menggeleng. Guanlin tau Seonho pasti juga mengerti kalu Guanlin sangat mencintainya.
"Maka dari itu, aku minta hyung jangan pernah berfikir untuk meninggalkanku. Itu lebih sakit daripada apapun, hyung." Tangan bebas Seonho mengusap wajah Guanlin dan tidak sengaja menyentuh air mata di wajah kekasihnya.
"Hyung, jangan pernah menangis. Aku tidak apa apa. Selama ini aku tau memang jika suatu saat ketidaksempurnaanku akan meruntuhkan perasaanmu, namun aku percaya saat bangunan runtuh, pasti masih ada puing yang tersisa dan puing itu bisa kembali menjadi bangunan utuh." Jelas Seonho.
Guanlin tau benar maksud dari perkataan Seonho. Seonho hanya ingin membangun semuanya kembali dari awal dan tentu saja bersama Guanlin. Satu satunya orang yang bisa membuat Seonho merasa bahagia sekaligus tersakiti.
"Maafkan aku, Seonho-ya, tapi aku benar benar—"
"Kau bodoh, Lai Guanlin!" bukan, itu bukan Seonho. Itu adalah Ny. Yoo, ibu Seonho.
"Kau bodoh sampai harus melukai dirimu sendiri padahal kebahagiaan menanti untuk kau jemput. Kau bodoh sampai harus memilih untuk mundur padahal kemenangan sudah ada di hadapanmu. Kau bodoh karena kau ingin mengulang kesalahanmu sebanyak dua kali."
Ny. Yoo ternyata sejak tadi sudah berada di depan pintu. Tepat saat dirinya kembali dari mengangkat telfon tadi, ia melihat Guanlin sendirian mendorong kursi rodanya menuju ruangan Seonho. Ny. Yoo tau benar tentang apa yang ingin dilakukan Guanlin. Maka dari itu ia memutuskan untuk tidak masuk dan menunggu di luar.
Namun, namanya saja Lai Guanlin si Payah. Dia membuat Ny. Yoo geram dengan keputusannya. Ny. Yoo bahkan sudah memaafkan semua kesalahan yang Guanlin perbuat terhadap anaknya tempo hari dan sekarang? Guanlin ingin mengulanginya?
"Bibi, maafkan aku." Guanlin menundukkan kepalanya. Menangis lebih keras dari sebelumnya dan entahlah, dia terlihat kacau.
"Maafkan aku telah membuat kesalahan yang besar padamu dan keluargamu."
Ny. Yoo melembut. Bagaimanapun juga Guanlin adalah bagian dari hidup Seonho, putranya. Dengan sikap keibuannya, Ny. Yoo memeluk Guanlin dan membiarkan pemuda itu dipelukannya.
"Berhentilah menangis, sayang, serta berjanjilah satu hal pada bibi," Guanlin mengangkat kepalanya menghadap Ny. Yoo.
"Berjanjilah untuk menemani Seonhomu, berjanjilah untuk menjaganya, Guanlin-ah. Bibi tau kau bisa melakukannya,"
Bersamaan dengan itu, cengkraman Seonho pada tangan Guanlin mengerat. Mengisyaratkan Guanlin untuk mengiyakan janji yang diutarakan Ny. Yoo. Dan akhirnya jawaban yang diinginkan pun keluar dari mulut Guanlin.
"Aku akan berjanji pada paman dan bibi untuk menjaga Seonhoku." ucapnya lantang dan dengan itu Ny. Yoo mengeratkan pelukannya pada Guanlin dan mengelus lembut rambut Seonho dengan tangannya yang bebas.
.
.One years latter...
Setelah kejadian malam itu, semua telah berubah. Keadaan Seonho dan Guanlin yang mulai membaik dari sisi kesehatan sampai pada hubungan asmara mereka. Semuanya baik baik saja.
"Hyung! Selamat atas kelulusanmu!!!" tentu saja itu Seonho yang sedang memeluk mesra kekasihnya. Guanlin telah menyelesaikan sekolah tingkat akhirnya walaupun dengan lika likunya.
"Terimakasih, sayang. Terimakasih." Guanlin berucap dengan nada lembut sembari mengusak surai kekasihnya.
"Selamat, Guanlin-ah! Kami semua bangga padamu!"
Semua keluarga dan teman teman Guanlin tentu saja datang untuk menghadiri acara kelulusannya itu. Ayah dan ibu Guanlin tentu saja datang untuk itu.
"Ayah tidak tau kau akan mendapat nilai sebagus ini." ujar Tn. Lai saat mengetahui bahwa Guanlin masuk dalam nama 10 besar dengan nilai ujian akhir terbaik.
"Ayah saja yang tidak tau bagaimana sulitnya aku mengejar semua ketertinggalanku, untung Seonho selalu membantu dan mendukungku," Guanlin membalas masih memeluk Seonho.
.
.
Semuanya berlalu begitu cepat. Guanlin bahkan bingung untuk mengurainya kembali dan mengingat dari awal. Kehidupannya yang sekarang jauh lebih naik dari sebelumnya. Kesempurnaan yang selalu menjadi titik berat dalam hidupnya perlahan ia temukan.
Senyuman dan kehadiran Seonho yang mampu membuat kesempurnaan hidupnya kembali hadir. Semua itu hanya karena Yoo Seonho.
"Aku senang kau selalu ada disini. Menemaniku dan mendukungku. Maafkan aku untuk—"
"Bisa tidak hyung tidak membicarakan hal itu lagi? Aku bahkan sudah tidak ingat apa apa lagi."
Guanlin tersenyum hangat. Seonho selalu bisa memberinya kelegaan hati.
"Aku akan masuk universitas dan berpisah denganmu. Rasanya aku khawatir kalau ada orang lain yang akan menemanimu nanti." Guanlin menidurkan dirinya di paha Seonho. Membuat yang lebih muda secara otomatis mengusak rambut Guanlin.
"Jangan khawatir. Aku tidak akan pernah pergi. Aku akan selalu bersamamu, hyung."
"Kau percaya padaku kan?" Guanlin mengangguk.
"Maka, selesaikan perkuliahanmu nanti dengan cepat, lalu datanglah ke rumahku dengan ayah dan ibumu."
Guanlin tersenyum mendengar perkataan Seonho. Salah satu kalimat yang membakar semangatnya untuk lulus lebih cepat nanti saat sudah berada di bangku perkuliahan.
"Terimakasih Seonho untuk semuanya."
"Kau tidak perlu berterimakasih, hyung. Kita bahkan sudah melewatinya bersama."
Dan malam itu adalah malam terindah dalam kehidupan mereka berdua. Mungkin dilain hari akan muncul malam malam indah yang lainnya.
Tapi yang sekarang Guanlin pahami adalah, sesulit apapun harinya akan menjadi indah karena ada Seonho disampingnya.
End.
Nyambung ga sih? Atau kecepetan banget? Akutuh bingung sampe gajadi private chap ini kan kali kali ini bukan ending yg baik menurut readers wkwkwkwk.
Gatau deh aku bingungggg :((((
Makasih yaaa udah mau baca sampe chap ini. Aku gatau bgt hrs blg makasih gmn gitu ke kalian :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind // guanho
FanfictionAku tahu jika saatnya tiba, kekuranganku akan meruntuhkan kesetiaanmu cepat atau lambat - Yoo Seonho.