Jangan lupa klik tombol vote sebelum membaca ya.
"Aku bingung, hyung." Seonho meletakkan kepalanya di meja. Sangat frustasi sepertinya.
"Apa apa byeongariku?" tanya pemuda di depannya.
"Guanlin hyung hari ini sama sekali tidak bicara padaku. Dia hanya bertanya 'apakah kau ingat ini hari apa?' dan yaaah, aku menjawab kalau ini adalah hari Sabtu." Seonho mengerucutkan bibirnya kesal. Benar benar tidak habis pikir dengan sikap Guanlin hari ini.
Jihoon, seorang yang tengah ada di hadapan Seonho memicingkan matanya. Jihoon juga sebenarnya menebak nebak, apa yang membuat Guanlin sampai mendiami Seonho seperti ini. Selama mereka menjalin hubungan selama 6 bulan belakangan ini, Guanlin hampir tidak pernah marah pada Seonho.
"Seonho-ya, coba kau ingat ingat lagi. Mungkin hari ini adalah hari jadi kalian yang ke enam," ujar Jihoon hati hati. Tapi, Seonho menggelengkan kepalanya.
"Hyung, tidak mungkin aku lupa tanggal jadi kami. Itu sudah lewat dua minggu yang lalu, tepatnya tanggal 12 yang lalu," Jihoon heran, ada yang tidak beres disini. Jihoon kemudian mengecek kalender di handphonenya dan membulatkan matanya.
"Ya ampun Yoo Seonho!" pekik Jihoon membuat Seonho mengangkat kepalanya dan mendadak kebingungan dengan perubahan dramatis Jihoon.
"Pantas saja Guanlin marah padamu. Hari ini memang hari Sabtu, tapi lebih tepatnya lagi ini adalah hari ulang tahun Guanlin yang ke 17." Jihoon melakukan penekanan di kalimat terakhirnya.
"APA?!! jadi, Guanlin hyung hari ini sedang berulang tahun?" Seonho mulai merasa bodoh saat ini. Mana mungkin Guanlin hanya mendiaminya karena masalah hari Sabtu yang sepele ini. Ternyata memang benar, hari ini adalah hari spesial untuk Guanlin.
"Jadi aku harus apa hyung?" Seonho kembali meletakkan kepalanya di meja. Ia hampir tidak bisa berpikir saat ini. Jika saja Jihoon tidak memberinya ide saat ini, mungkin Seonho akan di cap kekasih yang tidak peka.
Seonho sore ini berada di ruang ganti club basket. Biasanya ia akan menemukan Guanlin yang sedang beristirahat disini saat jam latihan sudah usai, namun sudah satu jam berlalu tidak ada tanda tanda kedatangan Guanlin.
"Seonho, menunggu Guanlin?" tanya Samuel, teman club Guanlin.
"Ngg.. Iya hyung, apa hyung melihat Guanlin hyung?" tanya Seonho.
"Sebentar lagi dia-" kata kata samuel terputus saat Guanlin datang dengan tatapan tajam, keringat bercucuran dan errr~ sexy.
"Ada apa mencariku?" ah~ Guanlin benar benar marah rupanya pada Seonho. Samuel yang mengerti situasinya segera mengambil langkah seribu dan meninggalkan mereka berdua.
"Hmm, hyung.. Aku ingininta maaf," Guanlin menaikan alisnya. Menunggu Seonho melanjutkan ucapannya.
"Aku tidak tau kalau hyung akan marah tapi sungguh ini hari Sabtu hyung," Seonho mulai sedih. Dia bahkan hampir menangis saat ini, tapi Guanlin masih dalam mode mari memarahi Seonhonya.
"Hyung, maaf. Sepertinya hyung sangat marah padaku. Aku minta maaf, aku permisi." Seonho menangis, jelas Guanlin melihat itu. Dengan cepat Guanlin menggenggam tangan Seonho dan memeluknya erat.
"Hey, tidak apa. Mengapa kau menangis, hm?" Guanlin mengusap kepala Seonho. Seonho benar benar menangis sampai baju Guanlin terasa basah. Guanlin benar benar merasa bersalah.
"Yasudah, kau ku maafkan. Berhenti menangis, okay? Aku tidak suka melihat kekasihku menangis seperti ini," Guanlin melepaskan pelukan mereka dan mengusap air mata Seonho.
"Hyung sudah tidak marah lagi padaku?" tanya Seonho dan dijawab anggukan manis oleh Guanlin.
"Kalau begitu, ayo kita langsung pulang. Aku sangat lapar menunggu hyung daritadi. Jangan mengabaikanku lagi hyung, rasanya tidak enak." Seonho memandang ke arah Guanlin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind // guanho
FanfictionAku tahu jika saatnya tiba, kekuranganku akan meruntuhkan kesetiaanmu cepat atau lambat - Yoo Seonho.