SEASON 2: JOY SI DEWA CRONOS (WAKTU)

47 3 0
                                    

Kembali ke masa lalu
Joy pov:

"Dasar jelek. Kamu itu harusnya buta saja. Kamu tidak malu punya mata yang berbeda". Itulah ledekan yang tiap harinya aku dengar.

Aku ini tidak cacat. Aku ini sempurna, hanya mataku berbeda. Terkadang aku menyadari bahwa aku bisa kembali ke masa lalu.

Suatu hari, malam itu, aku bermimpi melihat bintang di langit. Sangat indah dengan kerlipan mereka. Lalu kemudian aku memutar waktu. Aku kembali pada masa yang aku tidak sukai. Rumah kumuh, berdiri dua orang yang berhadapan. Mereka adalah ibu dan ayahku. Saat itu, ayah mengangkat tinggi-tinggi pisau yang ada di tangannya.

Cipratan darah itu mengenai pipiku. Dia mendekatiku dengan pisau penuh darah di tangannya. Aku memegang kepalaku sambil meneriakkan kata 'tidak'. Aku membuka perlahan mataku. Aku kini telah kembali ke tempatku.

Nafasku tercegat, aku bangun dengan keringat dingin di sekujur tubuhku. Cermin yang ada di hadapanku semakin membuat nafasku tercegat. Kini mataku berbeda warna. Biru dan ungu. Benar-benar warna yang berbeda.

Hinaan semakin dilantunkan padaku. Beberapa kali ku mencoba untuk menusuk mataku dengan pisau. Berharap mengeluarkannya agar aku buta saja. Tapi, semacam ada barrier di mataku ini.

Aku ingin mencabut yang satunya tapi, ini adalah mata asliku. Jadi, aku mengurungkan niatku. Biarlah aku menjadi hinaan.

Suatu hari, seorang pria dan seorang wanita cantik datang dan menghampiriku. Dia mengulurkan tangannya padaku. Dan, saat itu aku sadar bahwa mereka adalah utusan dewa. Begitupun denganku.

Aku mulai berkembara bersama mereka. Mencari para jelmaan baru. Saat itulah aku bertemu dengan Videla. Di hari pernikahannya, dia tidak dipuji. Ada yang suka dan ada yang tidak. Banyak rakyatnya yang bilang bahwa dia tidak berwibawa karena menikahi saudara angkatnya, tapi ada juga yang setuju karena jikalau begitu, maka dia akan mendapatkan anak yang murni keturunan raja.

Aku tahu, mereka bukan saudara. Ada rumor bahwa Pangeran Crist itu anak dari selir sang raja. Tapi setahuku, sang raja tak punya selir.

Aku menatap wajah Videla. Dia tak punya ekspresi. Tapi, saat menatap Crist dia begitu ceria. Senyumnya terkembang begitu saja. Aku penasaran apakah ini yang dinamakan cinta. Walaupun dia punya banyak hinaan dia tetap tegar. Dia adalah inspirasiku.

Saat itu aku mulai penasaran, apakah Dewi Afrodit punya jelmaan?
#
.
.
.
Ini lanjutannya...
Bye....
Buat Riiiry, pacarku.
Terima kasih karena sudah memberiku inspirasi.
Aku punya banyak masalah tentang juned dan reski. Menyangkut tentangku.
Ah, malah curhat. Bye

The Damnation (Kutukan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang