Perubahan kecil

368 16 0
                                    



"Metthew!" Teriak Sophia

          Dilihatnya Metthew sudah banjir keringat dengan bibir dan wajahnya yang benar – benar pucat. Sophia lalu berlari kearah Metthew berada , ia sangat panik entah mengapa seperti ada rasa tak bisa melihat Metthew kesakitan seperti ini.

" Meth lo kenapa?" Tanya Sophia sambil memegang badan Metthew yang ia rasakan lebih panas dari suhu normal.

"Gak.. gapapa" Jawab Metthew tersengal – sengal. "Ngh..." Gerutu Metthew sambil memeras dadanya yang ia rasakan semakin sakit.

          Sophia panik benar – benar panik , ia tak tau harus bagaimana. Sudah ia terkunci di gudang , sekarang ia melihat Metthew sekarat, apa yang harus dia lakukan?.

"Meth lo harus tetep sadar, Meth lo harus kuat" Ulang Sophia terus menerus sambil memegang kedua tangan Metthew yang sudah lemas.

         Pandangan Metthew sudah mulai rabun , ia hanya merasakan sakit yang teramat sakit di dadanya. Dilihatnya wajah Sophia yang cemas sambil terus memegang tangan Metthew sambil berkata bahwa dia harus tetap sadar, tapi tak bisa yang ia rasakan matanya sangat berat seakan ada magnet yang menarik kelopak matanya.


           Metthew sudah tidak bisa menahannya lagi , ia iklaskan matanya tertutup tapi ia masih bisa mendengar suara diluar. Baru saja ia memejamkan matanya terdengar suara dobrakan pintu dan suara orang khawatir menghampiri dia dan Sophia. Metthew berusaha membuka matanya , ia merasakan genggaman Sophia terlepas. Ia melihat Thomas yang menarik Sophia ke dalam pelukannya sungguh hatinya hancur dan Metthew masih belum mau mengakuinya. Tak lama pandangan Metthew benar – benar gelap, suara orang - orang panik pun perlahan menghilang.


                                                                                     ************


            Dinding putih , itu hal pertama yang Metthew lihat dan dia tau bahwa dia pasti akan berakhir di UKS sekolah. Syukur dia sudah berkompromi dengan temannya sebelum melaksanakan hukuman karna dia tau dia pasti akan berakhir di UKS jika berurusan dengan debu.


"Meth , akhirnya lo sadar jugaa" Ucap Aaron yang duduk di samping kasur yang Metthew tiduri


"Sumpah lo bikin kita berdua panik tau ga sih!, isi harus nyari alasan biar lo gak ke rumah sakit lagi." Ucap Charles sambil membantu Metthew yang ingin mengubah posisinya menjadi duduk.

            Metthew memang sudah berpesan kepada kedua teman - temannya jika apapun yang terjadi dengannya jangan sampai ia dibawa ke rumah sakit, karna ia tidak mau satu orang pun yang tau tentang penyakitnya termasuk kedua temannya.


"Berapa lama gue pingsan?" Tanya Metthew sambil memegang dadanya.


"Gak lama kok, sekitar 1 setengah jam- an lah"Ucap Aaron


"Segitu parahnya kondisi lo Meth?" Ucap Charles pelan


"Ya begitulah" Ucapnya tenang. "Kalian berdua tau Sophia dimana?" Tanya Metthew


"Oh hmm , Sophia tadi kita liat berdua jalan sama Thomas ,Meth." Ucap Aaron pelan.


"Oh"Jawab Metthew yang sejujurnya dia sangat kesal dengan Sophia.


              Bagi Metthew seberapa kesalnya Sophia padanya apa ia sedikitpun tidak ada rasa prihatin mendengar kondisinya , ya Metthew kesal sangat kesal dan ia sudah tidak tahan lagi dengan apa yang dilakukan Thomas dengan Metthew.

                                                                      ********************


             Bel pulang sekolah pun berbunyi. Metthew yang sudah menunggu Sophia di parkiran sekolah dengan wajahnya sudah kesal ia sudah tidak bisa tahan lagi melihat Sophia terlalu dekat dengan Thomas , secara Sophia adalah pacarnya setidaknya perlakukan dia seperti pacar. Apa lagi dengan kondisinya tadi Sophia masih bisa jalan dengan Thomas. Tak lama orang yang di tungguinya pun tiba , dan lagi – lagi tiba bersama Thomas.


"Cepet naik!" satu kata suruhan yang tegas terdengar menusuk seakan tidak ada penolakan untuk orang yang di suruhnya

            Sophia melihat kedua mata Metthew yang penuh dengan amarah ,jujur ia malas pulang dengan Metthew tetapi ia tak mau mencari keributan jadi ia mengikuti keinginan Metthew untuk kali ini.

"huft... aku duluan ya Thom bye" ucap sophia pada Thomas

            Belum sempat Thomas membalas ucapan Sophia, Metthew langsung melajukan motornya dengan cepat , hatinya panas melihat adegan yang dilakukan Thomas dan Sophia. Di perjalanan sophia menyadari bahwa Metthew tidak mengarahkan motornya ke arah jalan pulang , Sophia pun berkali- kali bertanya tapi nihil Metthew tidak sedikitpun berkutit , Sophia memukul – mukul punggung Metthew sebab ia takut Metthew akan melakukan hal aneh kepadanya, sedangkan Metthew enggan meladeni apa yang dilakukan Sophia ia masih tetap melajukan motornya kencang malah samakin kencang.

           Tak lama tibalah mereka di sebuah taman yang luas, Sophia langsung melompat turun ia hendak bertanya dengan Metthew. Belum keluar pertanyaan dari bibir Sophia, ia sudah di tarik paksa oleh Metthew yang membawanya ke tempat duduk dekat danau yang jujur pemandangannya membuat sophia terpukau.

"Nih minum dulu" ucap Metthew sambil memberikan sebotol minuman pada Sophia

           Sophia menatap minuman yang di bawa Metthew dengan tatapan heran

"Buat gue?" Tanya Sophia memastikan

"Ya iyalah buat siapa lagi coba, nih" Jawab Metthew sambil menyodorkan minuman yang dibawanya.

             Entah setan apa yang merasuki Metthew hingga ia bisa berbicara se- halus ini dengan Sophia , tapi Sophia enggan menanyakan hal itu , ia masih terpukau dengan pemandangan danau yang indah di depannya ini selain itu dia merasa nyaman dengan sikap Metthew yang halus kepadanya ketimbang Metthew yang biasanya "nyebelin".

"Disini tempat gue kalo lagi stress atau kalo lagi ada masalah" ucap Metthew memulai pembicaraan.

"Oh lo lagi stress toh" jawab Sophia santai

"Soph.." Ucap Metthew sambil memegang kedua pundak Sophia dan mengarahkannya ke depan wajahnya. "Gue mau lo jangan terlalu deket sama Thomas" Ucap Metthew dengan halus namun terdengar tak boleh ditolak.

           Tapi bukan Sophia kalo ga batu , dan pastinya untuk kali ini Sophia akan menolaknya.

"Gak!" Menepis kedua tangan Metthew , lalu merubah pandangannya ke arah danau. "Gue gaakan jauhin Thomas, lagian siapa lo sih nyuruh – nyuruh gue?!" jawab Sophia dengan nada sedikit meninggi

           Dan bukan Metthew kalo gak punya seribu akal untuk mendapatkan apa yang dia mau.

"Oh yaudah" Jawab Metthew santai. "Kalo lo gamau jauhin dia , lo akan liat korban bullyan pertama karna lo, mau Grace sahabat lo atau Titian anak culun di kelas lo? Tinggal pilih" ancam Metthew dengan nada santai

"IH!" Ucap Sophia. "Fine, gue mau nurutin lo asal dengan satu syarat!" jawab sophia menantang 

*
*
*
*
*

kira - kira apa ya syarat dari Sophia? penasaran kan? Ditunggu aja yaa and thankyou for readiang and dont forget to vote ya:)

maafkan jika masih banyak typo yaa belum di edit. love ya xox


The TruthWhere stories live. Discover now