Kebimbangan dalam mereguk
Aku merasa
Semua rasa
Menggelitik, semarak rasa
Apa dia pun merasa?
-Dariku yang punya rasa
🐥🐦🐥
Pernahkah kamu menyukai seseorang? Apa yang kamu lakukan? Mengungkapkan kah atau hanya memendam?
Itulah sulitnya jadi perempuan. Tidak seperti laki-laki yang bisa langsung berterus terang tentang perasaannya, ditolak atau diterima itu urusan belakangan. Yang terpenting sudah lega. Ya, kan? Atau? Entahlah keinginan setiap individu kan beda-beda.
Perempuan pada umumnya, memiliki gengsi yang tinggi. Sebanding dengan langit biru di atas sana, atau bisa jadi lebih. Kecuali mereka yang tidak peduli, tidak tahu malu.
Ya, begitulah seharusnya. Seharusnya? Iya, seharusnya. Dan untuk kalian para wanita di luar sana yang diam-diam sedang jatuh cinta, bersiaplah menderita!
Sama seperti yang kurasakan sekarang ini. Yang sejak tiga tahun lalu menyimpan rasa, dan cukup menderita dengan semua ini. Apalagi saat si pria 'itu' yang seakan sengaja membuat aku semakin bawa perasaan. Nano-nano rasanya. Tapi dominan dengan manisnya.
"Do, kiapa ngana nyak pake jaket? Dingin tahu, (Do, kenapa kamu tidak pakai jaket? Dingin tahu,)" kataku menasehati.
Ando menatapku, kemudian tersenyum lembut. Manis sekali. "Kan ada ngana. Biarleh dingin pe mampos, kita tetap rasa hangat, (kan ada kamu, walau dingin mencubit, aku kan tetap merasa hangat," tuturnya.
Aku pun lumer seketika. Seperti jeli. Ya, Tuhan, bagaimana caranya kau buat makhluk seperti dia. Yang bisa membuatku terbang melayang. Uhh, aku tidak mau turun.
Di depan danau Tondano, Ando membuatku ingin menceburkan diri dalam air. Dan bersembunyi di balik batu karang.
Dingin di siang hari ini sama sekali tidak terasa lagi. Tergantikan rasa hangat yang menyebar di seluruh tubuh, serta kupu-kupu yang bertebangan di perutku. Rasanya indah sekali. Aku tersenyum malu.
Hal tersebut sering terjadi. Semenjak kami saling mengenal, saat aku berkunjung di danau Tondano, kami bertemu. Awalnya hanya berteman biasa. Namun, semakin hari aku makin merasa adanya getaran di dada saat memikirkan dia atau sedang bersamanya.
Sejak SMA, setahun lalu. Kami makin dekat. Meski tidak ada hubungan lebih. Hanya sebatas teman. Tapi aku tidak yakin. Mungkin saja kan Ando menyimpan rasa padaku. Atau mungkin aku yang terlalu percaya diri?
Ando, pria berkulit putih. Dengan hidung mancung, khas keturunan Belanda. Badannya proporsional, dengan tinggi 170 cm. Serta tuturnya yang halus, begitu menawan.
Memikat diriku.
Aku memang merasa telah jatuh padanya. Tidak menyangkal lagi. Dekat dengannya saja membuatku bahagia. Meski hanya sebatas teman, bukan kekasih. Tak apa, yang penting aku bisa dengannya.
Hal yang terlelah di dunia ini, menunggu. Tanpa ada kepastian. Tapi, ya mau bagaimana lagi? Jika memang tak berani menyatakannya pada orangnya. Suatu hubungan akan diam di tempat. Tidak ada kemajuan, juga tidak ada alasan menjauh.
Namun, hal ini bukan hal yang mudah. khusus untuk aku dan kamu semua yang bernasib sama denganku, tetap takut menyatakan. Tapi, sampai kapan akan disimpan?
Jujur saja, aku mulai gelisah. Karena perasaan yang ada ini. Entah membawa petaka atau tidak. Kuharap akan menjadi sesuatu yang baik bagi diriku.
Tapi aku tidak bisa jika hanya tetap diam, duduk manis, berharap si 'dia' akan datang padaku. Kemudian menyatakan memiliki rasa yang sama. Itu hanya mimpiku saja. Yang kemungkinan besar tidak akan tercapai.
Dari yang aku lihat, Ando tidak pernah merasa risih akan kehadiranku. Dia nyaman, bahkan terlihat senang, bahagia begitu. Baiklah, bukti ini memberi kemungkinan jika Ando menyukaiku.
Lalu, mari kita lihat hal lainnya. Ehm, apa ya? Ah, Ando tidak pernah sekalipun merasa terbebani dengan aku. Dia selalu mengerti, tidak mudah marah. Entah kenapa, aku selalu melihat wajahnya berseri. Ya, begitu. Tapi aku tidak tahu pasti kenapa.
Itu pun jadi pertanyaan bagiku sejak dulu. Tapi, sampai saat ini aku belum menemukan jawabannya. Dia selalu bisa menarik perhatianku sejak dulu. Aku tidak tahu karena apa. Apa karena wajahnya, sosoknya atau perangainya? Atau bisa jadi karena semua yang ada dalam dirinya? Apa mungkin? Aku pun tidak tahu.
Ada yang bilang Ando itu sosok playboy. Dia suka menarik hati para wanita, hingga masuk dalam jebakannya. Itu yang sering teman-temanku bilang. Tapi aku tidak percaya. Yang aku tahu Ando tidak begitu. Bahkan dia tidak pernah menyentuhku. Paling hanya pegangan tangan biasa. Hanya itu, tidak lebih.
Aku juga tidak peduli dengan omongan orang. Itu kan belum tentu benar adanya. Iya, belum tentu. Meski ada kemungkinan. Bukankah playboy itu bermulut manis? Entahlah.
Aku harap dia tidak begitu.
Tapi, bagaimana pun aku membelanya, aku tidak tahu benar seorang sosok Ando. Aku bahkan tidak tahu sisi buruk dalam dirinya. Aku belum benar-benar mengenal dia. Belum. Mungkin nanti. Aku harap.
Kembali ke permasalahan utama. Aku tidak mau terus-terusan menderita karena menyimpan rasa. Aku rasa, aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Harus bergerak cepat.
Baiklah, akan kusampaikan padanya. Walaupun banyak yang mungkin akan terjadi.
Meskipun mungkin hubunganku dengannya tidak akan sama lagi. Dan berbagai kata 'walau' yang akan aku dapatkan darinya.
Dengan dia yang belum pasti.
Punya kemungkinan menolakku.
Tapi aku yakin dia punya rasa.
Atau mungkin tidak?
🐥🐦🐥
Mohon masukannya...
Sobat seperjuangan Zayfanhuer 6035_ty pnlsabal
Penunjuk jalan Choco_latte2 rebel_hurt MeAtWonderland
MosaicRile blueincarnation Hldrsd
Pembimbingku spoudyoo WindaZizty TiaraWales spoudyoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Kopi
ChickLitYang diinginkan tidak selalu akan ada. Yang kau harapkan pun belum tentu akan terjadi. Seperti meneguk kopi, kau akan merasakan nikmat dan candu di waktu bersamaan. Hingga efeknya menjalar dalam diri. Namun kau tak tahu pasti bukan rencana Tuhan?