Chapter 1

9.4K 937 14
                                    

Cerita ini hanya dipublikasikan di Wattpad!

---

"Brengsek!" Jenna Kathrina Yasmine tidak bisa menahan amarahnya ketika melihat pria yang baru enam bulan menjadi kekasihnya itu sedang menyetubuhi rivalnya.

Tanpa takut, Jenna menampar pipi kanan Vincent Barton dengan sangat keras. Memukul sekuat tenaga untuk kedua kali ke arah dada bidang Vincent tanpa peduli bahwa pukulannya itu tidak sampai membuat pria itu meringis sakit. Kemudian, dengan gerak cepat ditariknya rambut pirang Clara Jeroline. Menarik keras hingga Clara mengaduh saking sakitnya.

"Jalang sialan!" Jenna kembali berteriak.

Vincent yang terdiam beberapa saat lalu akibat dampak dari keterkejutannya segera bertindak cepat guna menyelamatkan Clara dari amukan Jenna. Ditepisnya kuat tangan Jenna hingga benar-benar terlepas dari rambut Clara.

"Jangan pernah menyakitinya!" Vincent berteriak lengkap dengan gerakan mendorong tubuh Jenna.

"Kau?" Mata Jenna terbelalak. Tidak percaya bahwa Vincent lebih memilih untuk membela Clara.

"Bagaimana kau bisa tahu aku dan Clara di Bali?"

"Wanita sialan!" Clara mengumpat lirih sembari mengusap berulang kepalanya yang dirasa berdenyut keras karena tarikan kuat dari Jenna.

"Berhenti meremehkanku!" Jenna angkat bicara sembari menatap tajam ke arah dua orang yang hari ini jelas-jelas dinilai begitu menjijikkan olehnya. "Tidak sulit melacak keberadaan kalian lewat kekuasaan yang aku miliki. Jangan pandang rendah diriku, Barton!" lanjutnya masih dengan nada tinggi. Sedang dua orang di hadapannya hanya bisa terkejut.

"Kau brengsek Barton dan aku bersumpah kau akan menyesal telah melakukan hal ini padaku." Jenna kembali berkata. Jangan harap dia akan menangis karena sebuah pengkhianatan. Dia sudah pernah merasakan hal paling sakit daripada sebuah pengkhianatan beberapa tahun lalu.

"Oh ya?" tanya Clara dengan nada mengejek. "Aku tidak percaya itu karena satu yang harus kau tahu bahwa aku sudah tahu rasanya bercinta dengan seorang Vincent Barton. Tidak hanya sekali tapi berkali-kali, Jenna."

"Kau sampah!"

Clara tertawa remeh. Lalu, "lihat dirimu, Jenna. Jangan pernah sembarang mengatakan orang lain sampah sedang diri sendiri tidak lain adalah sampah. Kau sampah dengan harga murah karena tidak pernah bisa memberikan apa yang pria butuhkan. Kau tahu? Semua pria hanya membutuhkan dada dan selangkangan."

"Kau benar-benar menjijikkan. Dan Vincent ... kita berakhir hari ini."

Kalimat deklaratif yang diucapkan Jenna itu menjadi kalimat terakhir untuk Vincent dan Clara. Jenna berbalik kemudian melangkah meninggalkan dua orang yang terlihat begitu memuakkan. Tidak ada air mata yang keluar dari mata hazelnya. Ekspresi wajahnya pun sulit digambarkan karena bukan kejadian hari ini yang berputar di dalam otaknya, melainkan kejadian lima tahun lalu. Tepatnya ketika dirinya masih berusia 22 tahun.

Kejadianyang mengingatkannya akan sosok Nicholas Sebastian Rodney!

---00---

Don't copy without my permission!  

Sengaja dibuat pendek dan maklumin update selalu lama. Aktivitas dunia nyata selalu padat. Harap maklumin ya ;) 


Remembrance (#3 MDA Series) Telah Terbit! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang