Don't Make Me Let You Go - Chapter Seventeen
Jadilah milikku. Jadilah milikku. Entah itu pertanyaan, atau permohonan. Aku tidak bisa menemukan nada dalam suaranya. Beritahu aku, aku ingin bertanya ketika aku merasakan napasnya di leherku. Karena kau mulai menghancurkan pertahanan hatiku.
Aku memejamkan mataku, menyerap kehangatan pria yang ada di pelukanku. Ada satu bagian dalam diriku yang ingin berkata padanya bahwa aku tidak bisa memberikan apa yang ia minta. Aku tahu ia tahu bahwa aku tidak bisa dengan mudahnya memberikan seluruh diriku padanya. Tidak ketika hatiku masih menolak untuk membiarkannya masuk.
Tidak ketika perasaanku padanya masih membuatku takut.
Namun aku menyadari rasa takutku tidak beralasan. Bukankah aku sudah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan berhenti untuk lari? Tidak akan terpaku pada masa laluku lagi. Seorang pria yang kuanggap sebagai cinta pertamaku meninggalkanku, lalu apakah aku akan berhenti melanjutkan hidupku?
Tidak, aku memilih untuk bergerak maju.
Sepanjang perjalanan pulang Drake tidak mengatakan apapun lagi. Ia memarkir motornya di dalam garasi rumah dan membantuku turun dengan melingkarkan lengannya di pinggangku. Sebelum kakiku menjejak tanah, aku memegang bahu Drake dengan kedua tangan. Kutatap matanya sesaat sebelum menunduk untuk berbisik di telinganya. “Ya.”
Kurasakan tubuhnya menegang. Ia kembali mendudukkanku di motornya. Kedua tangannya masih di pinggangku. Ia menatapku bingung. “Kitten?”
Aku menggigit bibirku. Mengulurkan tanganku untuk menyentuh sisi wajahnya. Sepanjang hidupku, aku belum pernah memiliki keberanian untuk mengambil resiko. Namun entah kenapa pria di hadapanku sekarang membuatku melupakan tentang bagaimana diriku yang dulu.
Aku tersenyum. “Apa sekarang kita berkencan?”
Drake mengerjap. Ia terlihat goyah. Aku menangkup kepalanya dengan kedua tangan, memberikan kecupan singkat di bibirnya yang sedikit terbuka. “Tapi bisakah kita menjadikannya rahasia untuk sementara?”
Aku melihat mata peraknya berkilat penuh kemenangan. Ia menggeram pelan sebelum menunduk untuk memelukku erat, seakan tidak bisa menahan dirinya sendiri. Aku melihat ke sekelilingku, memastikan hanya ada kita berdua di dalam sini. Drake tampak tidak peduli. Ia membuka kedua pahaku dan membuat tubuhnya berada di antara kakiku. Refleks aku melingkarkan kedua kakiku di pinggangnya. Menariknya untuk lebih mendekat.
Ia menginginkanku. Aku bisa merasakannya tanpa memerlukan kata. Dan rasa itu sudah cukup, karena selama aku bisa melindungi hatiku, aku tidak menginginkan lebih dari itu.
Aku tidak menginginkan Drake untuk mencintaiku. Yang kuinginkan darinya hanyalah kehadirannya untuk mengisi rasa sepi di dalam diriku. Selain itu aku tidak sebodoh itu untuk tidak memikirkan tentang kemungkinan bahwa aku hanyalah sekedar tantangan bagi Drake. Ia bukanlah seorang pria yang terbiasa untuk tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.
Dan aku bukanlah wanita yang memiliki terlalu banyak harapan.
Tiba-tiba jantungku terasa nyeri. Aku memejamkan mata untuk mengusir pemikiran itu jauh-jauh. Saat ini, detik ini, aku tidak ingin memikirkan masa depan.
Drake seakan bisa merasakan tubuhku yang menegang. Kemudian di telingaku, aku mendengarnya bersumpah bahwa ia akan memberikan apapun yang kuinginkan.
--
--
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Make Me Let You Go
Teen FictionCaitlyn Hunter sudah tahu perasaannya pada Conrad Shelton, sahabatnya sendiri tidak akan pernah terbalas. Ia sudah tahu, namun harapan selalu menjadi iblis yang menjadi teman baiknya. Membuatnya berangan-angan suatu hari, suatu saat, dan entah kapan...