" Dasinya mana? "
" Ha? "
" Dasi.. kau tuli? "
Aku menggeram menahan kesalku. Sore itu di sebuah apartemen milik Sasuke Uchiha. Jangan pernah berpikir akan terjadi sesuatu yang romantis disini. Ini seperti neraka bagiku.
Tiga hari sudah aku menjadi asisten Sasuke Uchiha. Dan tak ada hal bagus terjadi jika aku bersamanya. Dia tidak menganggapku manusia. Ya, dia pikir aku robot sepertinya. Dia selalu memerintah dan meminta segala sesuatu sempurna seratus persen.
Seperti hari ini, hanya karna corak dasi yang sedikit berbeda dia menolak. Dia bahkan memarahiku dan meminta mencarikan dasi yang sesuai dengan setelannya.
" Tidak ada satupun dasi yang cocok disini " ucapku memeriksa lemarinya.
" Kalau tidak ada disini ya cari diluar "
" Ha? "
" Belikan yang cocok dengan setelanku "
" Ta-tapi.. "
Pluk
Dia melempar sebuah kartu kredit padaku.
" Pakai itu untuk membelinya "
Aku tersenyum jahat sesaat.
" Akan ku belanjakan semua uang mu " pikirku.
" 10 menit dari sekarang "
" He? "
" Kau harus kembali dalam 10 menit "
" Naniiii?? "
Aku berlari sekuat dan secepat yang ku bisa. Beruntung dia tinggal di tengah kota, ada banyak toko dan mall disini.
" Tapi tetap saja tidak ada yang cocok dengan setelannya " jeritku dalam hati.
Aku pusing sendiri mencarinya sambil sesekali melihat jam tanganku. Sudah 5 menit berlalu, bagaimana ini.
" Ada yang bisa ku bantu nona? "
Seorang pria menghampiriku dengan setelan jas rapi. Sepertinya menejer disini.
Ting!
" Dasi " seruku.
" Ha-i? "
" Dasinya "
" Aku akan membantu anda memilihnya nona "
" Aku mau dasi mu "
" He? "
" Aku akan membeli dasimu menejer-san "
" Tapi ini- "
" Onegai "
Aku menunduk sesaat sambil memberikan kartu kredit padanya.
" Apa perlu ku cuci dulu? "
" Iie desu "
Ku lirik jam tanganku.
" Shimata " gumamku.
Setelah dasi itu dibayar aku langsung berlari kembali ke apartemennya. Satu menit lagi dan aku akan mendapat cacian lain darinya.
Bruk
" Hah.. hah... hah... "
" Osoi "
Aku berjalan lemah menghampirinya dan memberikan dasi itu padanya.
" Kau terlambat 2 menit "
" Aku kesulitan mencari yang cocok dengan- "
" Memangnya aku peduli? "
Deg
" Konoyarou " batinku menahan geram.
" Pakaikan dasinya "
Kuraih dasi itu dan mulai memakaikan padanya.
" Hek.. kau ingin membunuhku hah? "
" Terlalu kencang ya " ucapku.
Nyatanya memang aku ingin mencekik mu dengan dasi ini baka Uchiha.
" Kenapa bau dasinya- "
" Ah itu hanya perasaanmu saja " potongku.
Jangan sampai dia menyadari kalau ini adalah dasi bekas milik menejer-san yang ku beli. Aku lantas memakaikan parfum di seluruh tubuhnya untuk menutupi bau yang dia maksud.
" Kau ingin membunuhku dengan parfum ini? "
" Terlalu banyak ya " ucapku.
Nyatanya aku memang berharap kau tersedak wangi parfum mu sendiri.
Pertemuan para artis ibu kota. Hah.. aku berharap bisa bertemu dengan Naruto Uzumaki juga disini.
Sepanjang jalan aku terus tersenyum, aku tidak sabar ingin lekas sampai disana. Setibanya disana..
Mewah. Hanya itu yang bisa ku katakan untuk mengapresiasikan pesta ini. Kalangan atas memang luar biasa.
" Suigetsu-san sebenarnya ini acara apa? "
" Ah ini hanya acara biasa Hinata-chan "
" Biasa? "
Sebenarnya level biasa kalian itu seperti apa sih?
" Bos sedang senang makanya dia mengadakan pesta ini " lanjut Suigetsu-san.
" Bos? "
" Pemilik Perusahaan Entertainment ini "
Kalau ku ingat lagi, aku belum pernah bertemu pemiliknya.
" Kau tidak masuk Hinata-chan? "
" Aku menunggu di taman saja "
" Douste? "
" Aku tidak mungkin masuk dengan celana jeans dan kaos begini kan "
" Santay saja "
Lagipula aku juga bau keringat usai berlarian mencari dasi sialan itu.
" Suigetsu "
" Ah Sasuke "
" Tinggalkan saja dia disana "
" Demo.. "
" Oi.. baka-Hina "
" Ba- "
Orang ini benar-benar kurang ajar!
" Siapa yang kau panggil baka hah? " kesalku.
" Siapa lagi menurutmu? "
Urrggg...
" Kembali ke parkiran dan tunggu kami disana "
" Baka Uchihaaaaaa.... "
Ingin rasanya aku meneriakkan itu di depan wajahnya. Sayangnya aku tidak mampu. Tekad ku untuk bertemu Naruto Uzumaki belum sepenuhnya pudar. Jadi aku masih harus terus bertahan dengan orang gila itu.
Meski rasanya sangat menjengkelkan!!
~Skip~
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuHina - Hot Choco
FanfictionKau tidak akan pernah sadar hingga kau merasa kehilangan. Maka selagi masih dalam genggaman cobalah untuk tidak melepaskannya. Karna hal tersulit dalam hubungan adalah mempertahan genggaman itu sendiri.