SasuHina - Hot Choco

Sasuke side - kau harus tau

" Sasuke-sama... Sasuke-san... Uchiha-sama... "

Gadis-gadis itu tak pernah bosan menyerukan namanya dimanapun dia berada.

Sasuke POV

Serba salah menghadapi mereka. Ku beri senyuman mereka menjerit, ku beri tatapan datar mereka juga menjerit.

Bahkan ketika aku memberikan tatapan kesal mereka tetap menjerit sampai ada yang pingsan. Aku tak tau cara menangani mereka semua.

" Ah tepat waktu seperti biasa "

" Hn "

Aku langsung menghampiri Suigetsu dan menanyakan perihal jadwalku hari ini. Tapi kemudian aku berhenti saat kusadari ada orang yang mengikuti kami.

" Dare? " tanyaku.

" Dia asistenmu yang baru "

" Konichiwa namaku- "

Pluk

" Ambil barang-barang ku di mobil "

Ku berikan kunci mobilku padanya dan berlalu bersama Suigetsu.

Aku Sasuke Uchiha, aku baru mendalami dunia akting sekitar 2 tahun terakhir. Itu juga karna Nii-san memaksa.

Aku suka membaca, sangat suka. Saking senangnya aku bisa menghafal apapun hanya dengan sekali lihat atau baca. Bisa dibilang aku adalah seorang kutu buku. Akting, tidak sekalipun terbersit dibenakku bahwa aku akan mendalami pekerjaan itu. Karna aku hanya berjalan mengikuti arus. Hingga Nii-san tiba-tiba mengajakku ke tempat kerjanya dan menceritakan seputar dunia entertainment.

Awalnya aku masih menolak tapi Nii-san terus memaksa bahkan mengancamku dan akhirnya akupun setuju. Satu drama telah sukses ku mainkan. Sejak itu banyak tawaran berdatangan padaku. Dan aku tak bisa lagi menolaknya.

Aku larut dalam dunia gemerlap yang mengubahku. Merubah gaya hidupku, style, bahkan sikapku. Aku menjadi sangat angkuh dan tidak peduli pada siapapun. Aku melawan arus yang kubuat sendiri selama ini.

Seperti yang ku katakan sebelumnya, aku tidak peduli pada apapun dan siapapun. Termasuk asisten baru yang dibawa Suigetsu.

" Buatkan teh untukku "

" Ha-i "

Tak berapa lama kemudian dia datang dengan secangkir teh hangat, kupikir.

" Atsui " seruku.

Ku lempar cangkir ditanganku saat itu juga. Itu teh atau air mendidih?

Kejadian menyebalkan terus terjadi saat aku bersama asisten baru itu. Ingin rasanya aku menyingkirkannya tapi Suigetsu terus menolak entah kenapa.

Asal kau tau saja, dia pernah mencoba mencekikku dengan dasi bau yang entah dia bawa dari mana. Lalu memberiku kopi asin yang entah dia sengaja atau tidak mengganti gula dengan garam. Aku dan dia hampir tidak pernah bisa akur. Terlebih lagi saat dia berencana untuk berhenti bekerja denganku. Dia semakin kurang ajar padaku.

Dia asisten teraneh yang pernah bekerja denganku. Mood nya bisa berubah secepat dia mengedipkan matanya. Sesaat dia bisa tampak begitu kesal, tapi kemudian dia tersenyum tanpa sebab pasti. Aku pernah berpikir bahwa dia sedikit gila.

Tapi kemudian aku mulai mencari tau apa yang membuatnya tersenyum. Dan aku merasa memang ada yang aneh dengannya. Dia tersenyum hanya karna melihat padang savana di lokasi suting waktu itu. Atau berdecak kagum saat melihat ornamen-ornamen yang menurutku biasa saja.

Disaat para gadis diluar sana mencari kebahagiaan dari materi, dia justru sebaliknya. Seolah kebahagiaan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dibeli.

Dan tanpa kusadari aku mulai memikirkannya. Menggodanya sudah menjadi aktifitas ku sehari-hari.