Dan.. sudah hampir satu bulan lamanya pencarianku tak kunjung usai. Aku seperti terjebak dalam lingkaran setan dengan kesialan yang tak kunjung berakhir.
Terhitung sudah hampir 3 bulan aku bekerja dengan baka Uchiha ini. Kalau menurut kontrak berarti 3 bulan lagi masa kerja ku berakhir.
" Apa lebih baik aku menunggu saja hingga kontrak berakhir? " pikirku.
Memikirkan itu membuatku melamun sendiri.
" Aaaa.. itai.. "
Seseorang menarik telingaku dan membuyarkan semua lamunanku.
" Telinga ini hanya hiasan saja hah? "
" Ck "
Aku mengusap-usap telingaku dengan wajah kesal.
" Apa yang kau lakukan disini bukannya masih ada pengambilan gambar " sindirku mengusirnya.
" Sudah break 10 menit lalu "
" Benarkah? "
" Iya dan kau belum juga mengambilkan minumanku sampai sekarang " geramnya.
" Apa sih " gerutuku berlalu meninggalkannya.
Sebenarnya aku asisten apa suruhan dia sih. Tiap kali minta apa-apa selalu marah-marah dan teriak belum lagi sikapnya tidak ada bagus-bagusnya sama sekali.
" Harusnya dia bisa lebih lembut kan " gerutuku sepanjang jalan.
Bruk
" Ah gomennasai " ucapku saat menabrak seseorang.
" Tidak apa-apa, yang lebih penting kau baik-baik saja? "
Deg
Suara ini.. suara yang sangat akrab di telingaku. Suara seseorang yang selama ini ku dambakan kehadirannya. Aku mendongak perlahan.
" Na..Naruto... Uzu..ma..ki.. "
Bibirku terasa keluh seketika. Dia.. dia pria yang selama ini menjadi incaranku. Dia pria yang telah membuatku masuk dalam lingkaran setan ini.
" Ahaha.. jadi agak aneh kalau kau mengucapkannya terpotong-potong begitu " senyumnya.
" Huuaa.. gomen.. gomennasai... " ucapku tersadar.
" Ahaha.. santay saja "
" Naruto-kun menejer memanggil mu "
Seorang gadis surai merah muda menghampiri kami.
" Aku permisi ya " ucapnya.
" Ha..Ha-i.. " jawabku gugup
Dan diapun pergi meninggalkanku. Lumer. Rasanya tulangku remuk semua, lemas. Setelah sekian lama akhirnya aku bertemu Naruto uzumaki.
" Anata dare? "
" Eh? "
Aku menoleh kearah suara. Gadis itu masih disini.
" Aku asisten Sasuke Uchiha namaku Hinata Hyuuga "
" Sasu-.. ehem.. aku belum pernah melihatmu "
" Karna aku baru 3 bulan bekerja dengannya " senyumku.
" Pantas "
Dan diapun pergi juga. Entah kenapa tatapan mata itu seperti menghina dan merendahkanku.
" Osoi.. Kau membeli minuman di inggris hah? "
" Antri " dustaku.
Akhirnya untuk pertama kalinya Dewi keberuntungan menghampiriku dan mengijinkanku bertemu dengannya.
" Ehe.. " senyumku.
" Kau kerasukan hah? "
" Cih "
Kenapa disaat aku tengah bahagia selalu ada batu kerikil di sekitarku. Ku palingkan wajahku tak ingin mood baik ku benar-benar hilang karnanya.
Setelah itu aku mulai mencari tau tentangnya, Naruto Uzumaki. Dimana ruangannya, hari ini syuting apa, juga kebiasaannya.
" Kapan lagi ya kan " batinku.
" Stalker "
Deg
Aku menoleh ke arah suara tepat di belakangku.
" A..i-ini.. a-ano.. "
Dan kebingunan mencari alasan di depan gadis surai pink itu.
" Apa niat mu sebenarnya? "
" Jitsua.. "
Dan akupun mulai menceritakan kisahku sejak awal aku mulai masuk kantor ini.
" Kau sangat menyukai Naruto-kun ya "
" Be-begitulah "
" Aku ada ide "
" Hm? "
" Kontrakmu 3 bulan lagi kan? "
" Kalau di hitung dari sekarang 2 bulan 2 minggu lagi lebih tepatnya "
" Bagaimana kalau bertukar tempat? "
" Ha? "
" Ah sebenarnya aku adalah asisten baru Naruto-kun "
" Ka- "
" Sama denganmu, tujuanku adalah menjadi asisten Sasuke Uchiha tapi entah kenapa aku justru menjadi asisten Naruto uzumaki "
" Jadi.. "
" Kalau kau mau aku akan mengatakannya pada Naruto-kun, kurasa dia tidak akan menolaknya "
" Kau yakin? "
" 100%.. bagaimana? "
Greb
Kuraih tangannya dan bersalaman sambil tersenyum menandakan bahwa aku setuju. Lalu kami bertukar nomor telpon dan saling menunggu hasil.
Kali ini bisa ku pastikan bahwa dewi keberuntungan akan berpihak padaku lalu sayonara baka Uchiha.
~Skip~
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuHina - Hot Choco
FanfictionKau tidak akan pernah sadar hingga kau merasa kehilangan. Maka selagi masih dalam genggaman cobalah untuk tidak melepaskannya. Karna hal tersulit dalam hubungan adalah mempertahan genggaman itu sendiri.