Geta melayang

3.8K 297 31
                                    

" Sebenarnya apa yang terjadi Sakura-san? "

Pagi itu setelah sarapan dan suting dimulai, aku memiliki banyak waktu untuk menanyakan yang terjadi semalam.

" Kami tersesat " jawab Sakura-san.

" Bagaimana bisa? "

" Siang itu saat kita tiba, ada yang menghubungi Suigetsu-san lalu dia berjalan entah kemana karna sinyal disini kurang bagus "

" Lalu? "

" Lalu saat aku selesai check in tiba-tiba keduanya sudah tidak ada, baik itu Sasuke-kun maupun Suigetsu-san "

" Ha? "

" Aku mencari di sekitar hotel sendirian tapi tidak ketemu, lalu aku keluar hotel dan menemukan Suigetsu-san tapi tidak Sasuke-kun "

" -kun? " batinku.

" Aku dan Suigetsu-san lantas mencari Sasuke-kun yang hilang entah kemana dan ditengah pencarian tiba-tiba hujan turun dan kami menemukan Sasuke-kun sudah ada di depan penginapan itu "

Aku masih diam mencoba mencerna cerita Sakura-san yang menurutku agak janggal.

" Bagaimana kau tau kamar kami dari sekian banyak ruangan di penginapan itu "

" Kalau itu aku tidak tau, aku hanya mengikuti Sasuke-kun yang ku pikir sudah check in di tempat itu sebelumnya "

Aku mengernyitkan dahi lagi-lagi gagal fokus dengan penjelasan Sakura-san.

" Mungkin kebetulan " lanjut Sakura-san.

" Kebetulan yang mencurigakan " batinku.

" Oke Cut! " seru sang sutradara.

Aku beranjak dari tempatku menghampiri Naruto-san.

" Naruto-san sudah waktunya minum vitamin "

" Aku sudah minum pagi tadi "

" Tapi jadwalnya kan- "

" Tidak apa-apa " potongnya tersenyum.

Lalu berpaling seketika dan menatap kearah lain. Dan saat aku ikut melihat arah saphir nya itu ternyata dia melihat..

" Baka Uchiha? " batinku.

Ada apa dengan si baka itu, kenapa Naruto-san melihatnya sampai seperti itu?

" Um.. Naruto-san "

" Nani? " senyumnya.

" Sebenarnya ada apa antara kau dan Sasuke Uchiha "

Aku memberanikan diri mendobrak dinding itu, aku tidak bisa hanya diam dan pura-pura tidak melihat perubahan sikap Naruto-san tiap kali ada si baka itu.

" Tidak ada "

" Tapi kau- "

" Ku bilang tidak ada " ucapnya penuh penekanan.

Deg

Kata-katanya sukses membungkamku. Meski dia tersenyum nyatanya senyum itu terasa seperti sebuah ancaman bagiku. Senyumnya seolah berkata jangan campuri urusanku.

Aku menyesal menanyakan hal itu padanya. Aku menyesal harus melihat sisi lain darinya hanya karna sebuah pertanyaan bodoh yang ku lontarkan.

Satu hari berlalu, hampa seperti biasa. Aku tidak tau apa fungsi ku sebagai asistennya jika semuanya dia lakukan sendiri.

Saat tiba waktu makan malam. Dan kami harus satu meja dengan si baka itu.

" Kenapa dia belum pergi juga sih " gumamku.

SasuHina - Hot ChocoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang