Chapter 2 : Meet's Them

54 15 4
                                    

Empat pria tampan itu berjalan menghampiri fangirl itu dengan senyuman yang merekah di bibir mereka, tapi tidak dengan pria yang bernama Harry ia hanya memasang wajah datar nya. Tapi itu tidak melunturkan minat ketiga gadis itu karena saking senangnya, setelah lama hanya melihat mereka lewat layar televisi dan ponsel sekarang mereka bisa melihatnya secara langsung.

Melihat pemandangan yang melebihi indah tidak perduli wajah mereka terlihat seperti apa sekarang. Subhanallah batin Diana saking bahagianya ia menyebut nama tuhannya. Aduh Louis nikahin aku *kang batin Tarra berteriak. Oh God Harry sangat panas gumam Olivia dengan mata begitu berbinar.

(Baca : kang, panggilan cowok bahasa Sunda)

Niall dan Louis terus memamerkan deretan giginya melihat reaksi bodoh dari ketiga gadis yang terbilang fangirl nya itu. Kemudian ke empat pria itu duduk di antara mereka. Tidak henti hentinya ketiga gadis itu memamerkan gigi mereka karena saking bahagia nya. Sesekali Tarra menjilat gigi nya yang terasa kering karena terlalu lama tersenyum.

“tidakkah gigi kalian mengering?” pekik The Boys yang bernama Harry, ia terlihat tidak senang dengan kehadiran fangirl nya ini baginya ini membuang waktu, lalu apa yang dilakukannya setelah ini? Berbincang tidak jelas seperti orang bodoh?.

Mendengar itu Diana langsung mengatupkan mulutnya tapi tidak dengan Tarra dan Olivia  karena rasa senang mereka lebih besar dan itu kemungkinan menutup semua rongga telinga yang ada, lalu Niall yang duduk di lengan kursi di sebelah Diana itu menggerakkan tangannya menyentuh pundak gadis itu.

“jadi siapa namamu?” tanya Niall tapi bukannya dijawab gadis itu justru memekik seraya meremas tangan Tarra yang berada di lengan sofa dan pun Tarra meringis kesakitan.

“sakit, Di. Kau tahu kau berlebihan” pekik Tarra yang berada diantara Liam dan Louis. Gadis itu jengah melihat reaksi berlebihan dari sahabatnya itu. Lo ga tahu gue lagi tahan rasa semangat supaya mereka ga ilfil sama gue batin Tarra bergumam. Mereka bersahabat sejak sekolah dasar dan Tarra baru mengetahui ternyata Diana bisa lebih terlihat semangat jika berkaitan dengan The Boys asal Inggris itu.

“baiklah aku minta maaf, Tar. okay” ucap Diana meminta maaf, kemudian Tarra berdesis.

“jangan memanggilku Tar itu terdengar seperti saus”  ke empat pria tampan itu dan Olivia hanya menyaksikan mereka berdua berargumen dan tertawa atas pernyataan Tarra yang terakhir tadi.

“jadi nama kalian siapa?” sekarang giliran Liam yang bertanya sambil menatap ketiga fangirl nya itu.

“namaku Tarra Pratama dan itu sahabatku yang sangat menyebalkan bernama Diana Evan ” jelas Tarra seraya menunjuk wajah sahabatnya melihat itu Diana menepis tangannya dan bibir nya mengerucut kemudian tersenyum lagi.

“kalian ini berisik sekali, aku pusing mendengar kalian berargumen seperti tadi” pekik Harry lagi, melihat itu Louis mengernyit bingung. Louis berpikir mungkin Harry kurang belaian dari kekasihnya, Tess. Kedua gadis itu hanya terkejut dengan sikap salah satu idola nya itu, mereka berdua saling bertatapan.

“Kau ini kenapa? Kurang belaian dari Tess, huh?” ucap Louis seraya menaik turunkan kedua alisnya, melihat itu kedua teman The Boys nya hanya cekikikan. Harry memberikan tatapan tajam pada pria yang mempunyai tato di seluruh lengan kanan nya itu.

“bukan urusanmu sialan!” Diana yang sedari tadi menyaksikan wajah keras dari Harry itu mulai ketakutan, ia tidak pernah menyangka bahwa ia seperti ini padahal jika lihat di sosial media ia terlihat selalu tersenyum dan ramah.

Niall menyadari jika salah satu fangirl nya itu mulai menegang pun ia mengusap puncak kepala Diana dengan lembut seolah ia adalah seorang ayah yang sedang menenangkan putrinya tapi tentu saja ia tidak berpikiran seperti itu, gadis itu lebih berharap Niall sebagai seorang kekasih yang sedang mengusap lembut kepala wanitanya. Hey bangun lah, kau bermimpi.

Dreams, One Direction (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang