Hari ini hari yang membahagiakan bagi Wilda, karena dia baru saja diterima di pabrik tekstil daerah Tangerang, maklum saja Wilda baru lulus SMA beberapa hari yang lalu dan tidak seperti teman - temannya Wilda sudah dipanggil di pabrik yang cukup jauh dari rumahnya di Bogor, dan saat ini keluarga Wilda sangat bergantung kepadanya untuk dapat membantu biaya sekolah adik - adiknya.
Wilda mulai menepati kost - kostannya yang tidak terlalu jauh dari lokasi kerjanya, dan saat ini dia sudah mendapatkan teman baru bernama Rani, dan Rani juga kost di tempat yang sama.
"Wilda, gimana kamu betah ga kerja di pabrik?"
"Lumayan Ran, Alhamdulillah bisa bantu orang tua"
"Kamu tahu gak, kamu dapet salam dari Adam, anak operasional yang di bagian depan" kata Rani
"Adam? aku gak kenal Ran, waalaikumsalam deh Ran" jawab Wilda sambil Tersenyum
Dan benar saja keesokan harinya Rani mengenalkan Wilda pada Adam
"hai namaku Adam"
"Iya saya wilda"
Adam suka Wilda sejak pertama kali melihatnya, kulit wilda yang putih dengan wajah polos khas Sundanya membuat parasnya sangat mudah membuat lelaki jatuh cinta
Dan Adam memulainya disaat yang tepat, Wilda pun menyambut cinta Adam
Sudah hampir berjalan enam bulan Wilda berpacaran dengan Adam, tidak ada masalah yang terlalu berarti, Adam sangat membantunya di perantauan, Adam suka mentraktir makan, Adam juga suka antar jemput Wilda pulang membuat Wilda merasa ada orang yang mengasihinya walaupun jauh dari kedua orang tuanya.
Cerita cinta Adam dan Wilda akhirnya harus sampai dititik ini, dimana Adam diterima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan dari pabrik tempat dia bekerja, dengan prestasinya Adam dipromosikan untuk ke Jepang selam enam bulan ke depan.
wilda sangat sedih, tapi dia harus mengikhlaskan Adam karena jika Adam sukses maka itu semua juga demi Wilda, dan Adam terus meyakinkan wilda bahwa hanya dia yang ada dihatinya.
Dan akhirnya Adam pun berangkat, dan sekarang wilda merasa sendiri di kostannya, bahkan semangat bekerja pun menurun tanpa kehadiran Adam, tiba - tiba saat pulang ada yang menghampirinya seorang laki - laki remaja
"Hai, boleh kenalan gak?" ucapnya sambil mengikuti langkah wilda
"Maaf, saya duluan" ucap Wilda sambil mempercepat langkah kakinya
"Huh, sok kecakepan, sombong... belagu banget masih buruh pabrik aja" ucap laki - laki itu
Entah kenapa sejak kejadian hari itu, Wilda merasa hari - hari dia ada yang mengikutinya, tapi setiap Wilda menengok ke belakang tidak ada siapa - siapa.
"Ran aku boleh cerita gak?" ucap Wilda
"Kenapa Wil?"
"Akhir - akhir ini aku merasa ada yang mengikuti aku, terakhir sih ada cowok yang mengajak kenalan, tapi aku menolaknya didekat tempat kost kita Ran" ucap Wilda
"Ciri - cirinya seperti apa Wil?"
"Masih muda sepertinya lebih muda dari kita, kulitnya coklat, rambutunya gondrong sebahu dan tato sebelah tangannya ada gambar tengkoralnya Ran"
"Oh aku kenal Wil, itu namanya Tito, dia supir angkot yang mengontrak di depan tempat kost kita, dia memang agak aneh Wil, kadang dia seperti suka memperhatikan tempat kost kita dari jauh, kadang saat aku lihat lagi dia bals melihatku dengan tajam" ucap Rani
Wilda merasa was - was dengan cerita Rani, karena sepertinya Tito bukan orang yang ramah, dan cenderung aneh
Hari itu hujan, Wilda turun dari angkot dan jalan ke kostannya dengan tergesa - gesa dan dia merasa tangannya ditarik seseorang, saat dia melihatnya dia melihat Tito menarik tangannya dengan membawa payung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANALOGI HOROR
RandomBuku ini berisi kumpulan cerita - cerita pendek horor dan misteri di dalam dunia ini selalu ada dua hal yang berbeda : baik dan buruk, hitam dan putih, dunia manusia dan dunia lain yang penuh misteri, seperti cerita - cerita dalam buku ini, selama...