HOROR BULAN MADU DI PULAU SEIZA

334 26 8
                                    

Hari ini menjadi hari yang paling ditunggu oleh Briane karena sebentar lagi dia akan memulai hidup barunya bersama Damian, dengan kebaya merah dan kain emasnya, Briane menjadi gadis yang paling cantik dihari pernikahannya, setelah menggelar akad dan resepsi mereka pun pulang kerumah dan masuk kamar.

"Akhirnya kamu resmi menjadi Istriku Bri" ucap Damian
"Iya, masih ga percaya kamu sudah jadi suamiku mas" jawab Briane tersenyum

Mereka sudah mengenal hampir 2 tahun lebih, Damian manager perbankan yang sukses dengan karirnya, dan Briane menjadi guru di sekolah swasta, merupakan pasangan yang sangat ideal, mereka berdua memiliki paras yang rupawan.

"Aku punya hadiah untukmu Bri" ucap Damian sambil mengeluarkan amplop putih dari tangannya.
"Apa ini mas?" Tanyanya
"Kado untukmu untuk pernikahan kita" ucap Damian melihat ke arah Briane dengan tersenyum.

Brianepun membuka amplop tersebut, ternyata ada 2 lembar tiket pesawat dan voucher hotel untuk menginap.

"Bulan Madu di Pulau Seiza, Intim dan Hangat" tagline voucher hotel tersebut

"Kamu mau ajak aku bulan madu?" Ucap Briane senang
"Iya Bri, semoga disana kita akan merasakaan bulan madu impian kita" jawab Damian.
"Pulau Seiza dimana?" Tanya Briane
"Salah satu pulau kecil di dekat pantai Jawa dan karena kecilnya hanya bisa menerima maksimal 2 tamu saja, jadi bulan madu kita akan sangat ekslusif tidak ada yang mengganggu.

"Terimakasih ya mas, aku sangat bahagia".

Keesokan harinya mereka berangkat menaiki pesawat yang sudah dipesan, mereka berdua sangat antusias dengan perjalanan kali ini.

Setelah sampai di Bandara ada mobil hotel yang menjemput mereka berdua,membawanya ke ujung laut dan disana sudah ada kapal ferry yang menunggu mereka, perjalanan dikapal ferry kurang lebih 3 jam mereka akan sampai dipagi hari, tapi dalam perjalanan dini hari selain dingin, awan terlihat sangat mendung dan gelap.

Dan tibalah mereka di pulau Seiza, tidak jauh dari pelabuhan ada penginapan sederhana berwarna biru muda, dan mereka segera menuju ke lobby hotel tersebut.

"Selamat datang dihotel Seiza perkenalkan nama saya Indah saya akan membantu anda selama berada di pulau Seiza" ucap seorang ibu paruh baya dengan pakaian kemeja hitam dan celana kulot hitam menyambutnya.
"Iya bu saya Damian dan ini istri saya Briane, apakah kamar kami sudah siap?" Tanya Damian
"Sudah pak Damian, semua kebutuhan bapak sudah kami siapkan dikamar, dan bapak tidak perlu khawatir dipulau ini hanya ada saya, jadi jika kalian perlu apa apa hanya tinggal telepon ke operator saja.

Mereka berdua, Briane dan Damian saling melihat dengan bahagia, ini benar benar akan menjadi bulan madu yang sempurna, fikir Briane.

Kamar dengan pemandangan laut yang indah, dan dekorasi eksotis menambah keromantisan bulan madu mereka.
Tanpa terasa mereka menghabiskan waktu dikamar sampai malam.

Dan waktunya mereka makan malam romantis dipinggir laut berdua.

"Silahkan, saya sudah siapkan makan malam romantis untuk kalian berdua" ucap Ibu Indah.

Semua aneka makanan seafood ada disana dengan lampu lampu melilit dipohon pohon menambah kesan keromantisan malam ini, mereka berdua tertawa dengan penuh kebahagiaan sambil mendengar deburan ombak.

Tiba-tiba dari pelabuhan terlihat kapal ferry datang ke pelabuhan, laki-laki itu membawa dua oramg tamu ke hotel.

Damian mengajak Briane untuk ke lobi hotel dan protes, karenq dalam perjanjian hanya ada dua orang tamu ekslusif saja.

"Selamat malam bu Indah, saya mau protes kenapa ada tamu yang datang malam malam ke hotel ini, bukankah saya sudah membooking 3 hari di hotel ini" ucap Damian dengan nada marah.

"Sebentar pak Damian pasti ada salah paham" ucap bu Indah bingung.

"Malam bu Indah, saya membawa tamu untuk hotel ini,perkenalkan ini Nyonya Clara dan Bapak Januardi" ucap Bastian dari Biro perjalanan.

"Maaf pak Bastian, ini pasti ada kesalahpahaman, sampai 3 hari ke depan hotel ini sudah dibooking oleh Pak Damian" jawab bu Indah masih dengan nada kebingungan.

"Pak Damian? Ibu pasti sudah menerima pesan fax saya kan? Bahwa kemarin malam kapal ferry Pak Damian kecelakaan, dan tenggelam, dan tiga orang dinyatakan tewas termasuk nahkoda kapal bahkan mayatnya sudah dievakuasi oleh kepolisian setempat.

Oleh karena itu saya memasukan Pak Januardi yang sudah waiting list untuk booking di hotel ini.

Tiba-tiba Damian dan Briane hanya bisa berpandangan, bu Indah menatap mereka dengan penuh ketakutan.

"Tapi apakah bapak tidak bisa melihat mereka berdua disana?" Ucap bu Indah kepada pak Bastian

"Siapa?" Tanya pak Bastian

Pak Januardi dan Ibu Clara juga terlihat kebingungan.

Pak Bastian mengajak Bu Indah ke dalam ruangan kantor, dan ibu Indah menceritakan kejadian bahwa pak Damian datang dengan ibu Briane, tidak mau membuat tamunya ketakutan pak Bastian menyuruh bu Indah segera membereskan kamar dan bersikap seolah tidak ada yang terjadi, bu Indah pun terpaksa menurutinya.

Saat keluar dari kantor dengan pak Bastian bu Indah sudah tidak melihat Damian dan Briane di lobi, saat bu Indah kekamar, bu Indah juga melihat kamar dalam keadaan rapih.
Dan bu Indah pergi ke tempat makan malam, disana ada piring makanan yang sudah dihabiskan, dan bu Indah melihat ke arah kapal ferry pak Bastian yang mau berangkat kembali kekota,disana bu Indah melihat Damian dan Briane tersenyum sambil melambaikan tangan mereka.

ANALOGI HORORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang