HOROR SUNGAI CIBENING

3.8K 308 19
                                    

Pagi ini Reva sangat bersemangat menunggu kedatangan Mas Slamet kerumahnya, karena kantor mereka akan mengadakan outing ke Desa Bening di ujung selatan daerah Bogor, dan Reva sudah siap dengan pakaian santainya kaus merah muda dan celana jeans dengan topi renda di kepalanya.

"Tin....tin..." suara Klakson dari motor klasik Mas Slamet

"Iya mas sebentar, aku pamitan dulu sama mamah" teriak Reva

Dan mamah pun mengantar Reva keluar menghampiri Mas Slamet

"Tolong titip Reva ya mas" ucap Mamah

"Iya bu, pasti saya akan menjaga anak perempuan ibu yang paling susah diatur" ucap Mas Slamet sambil bercanda

"Apaan sih mamah, ga usah dengerin Mas Slamet, ini saja aku udah berat hati dianterin Mas Slamet, bikin pasaran aku nanti turun" balas canda Reva

"Kalian berdua hati-hati ya, dan selamat bersenang-senang" ucap Mama melepas mereka berdua

Saat sampai dikantor beberapa Bus sudah nampak di area parkir

"Reva... Mas Slamet" panggil Suci dari area parkir

"Hai jeng.... kamu nginep ya dikantor" canda Reva

"Bantuin aku ya Rev, koordinir temen-temen buat nomer busnya, sama bagiin konsumsinya" jawab Suci tanpa menghiraukan candaan Reva

Dan setelah semua selesai, semua karyawan masuk ke dalam bus akhirnya tiba mereka semua berangkat ke Bogor.

Perjalanan cukup lancar, tidak mengalami kendala kemacetan atau lain-lain, Reva sangat menikmati pemandangan di sepanjang jalan melihat semakin banyaknya pepohonan, dan melihat gunung yang sangat asri membuat perjalanan outing kali ini akan menyegarkan dan menyenangkan.

Suci sudah tertidur pulas di samping Reva, sepertinya dia sangat kelelahan karena dia menjadi ketua panitia oouting kali ini.

Mas Slamet dibelakang sedang main gitar dengan teman lainnya, Mas Slamet sudah berusia empat puluh tahun lebih, dan semua karyawan dikantor sangat menyukainya, karena dia selalu mau menolong siapa saja yang kesusahan.

Dan akhirnya Bus pun berhenti di tempat tujuan, semua orang perlahan turun dari Bus ke arah tempat peristirahatan di motel terdekat.

Dan jadual hari ini cukup padat, setelah kita sampai dihotel waktu berisitirahat hanya satu jam, sore ini jam 3 kita akan mulai menuju Sungai Cibening untuk wahana outbound dan arum jeram di sungai Cibening, terakhir adalah acara api unggun untuk seluruh karyawan, dan esok hari jadwalnya hanya tea walk dan acara bebas baru pulang kembali ke Jakarta.

Semua karyawan antusias dengan aneka permainan outbound yang diberikan, terutama banyak permainan yang mengharuskan kerjasama tim yang baik.

Mas Slamet dan timnya banyak memenangkan permainan kali ini, dan terakhir kami semua bersiap bergantian naik arung jeram.

Karena keterbatasan orang yang bisa naik ke wahana hanya sedikit, jadi memang membutuhkan waktu yang lama Reva bisa mencoba Arung Jeramnya, dan kebetulan Reva mendapatkan posisi antrian yang paling akhir bersama Suci, karena mereka berdua harus membereskan asset saat permainan tim tadi.

Tidak terasa waktu sudah hampir senja, langit sudah berubah, Mas Penjaga sudah menyetop peserta yang akan naik ke arum Jeram saat Reva sudah memasuki antrian menaikinya.

"Maaf mba, sudah mau maghrib, kita tutup dulu" ucap mas penjaga

"Tapi mas, aku sudah antri dari tadi, dan kita panitia lho mas" ucap Reva kesal

"Tapi, bahaya mbak arusnya lebih kencang kalau mau malam" ucap Mas Penjaga

"Tolong dibantu mas, kita cuma berdua kok" ucap Suci mendesak

"Maaf mbak tidak bisa" ucap Mas Penjaga tadi tegas

Tiba-tiba Mas Slamet datang menghampiri Reva, Suci dan Penjaga tadi

"Ada apa ini kumpul-kumpul?" tanya Mas Slamet

"Mas kita belum cobain arum jeramnya, masa udah nunggu dari tadi kita ga jadi main"

"Bisa gak mas, mereka boleh main tapi saya ikut jagain mereka" ucap Mas Slamet

"Terserah mas saja, tapi resikonya saya tidak tanggung jawab ya mas" ucap mas penjaga

"Hore... makasih Mas Slamet" ucap Suci dan Reva berbarengan

Dan akhirnya mereka pun menaiki arung jeram itu ditemani mas slamet sebagai pengganti dari penjaga arung jeram itu, Suci dan Reva sangat menikmati permainan adrenalin ini, tiba - tiba ditengah sungai mereka melihat ada gadis memakai baju putih sedang mengapung di sungai, sepertinya dia mau tenggelam, spontan mas slamet berusaha membantu gadis itu untuk naik ke perahu arung jeramnya, dan akhirnya mas slamet pun berhasil.

"nama kamu siapa?" tanya mas Slamet begitu gadis iu sudah naik di kapal arung jeram

Tapi anehnya gadis itu hanya diam saja

"kamu tidak apa-apa?" tanya Suci

Dan sekali lagi gadis berwajah pucat iti tidak menjawab

"rumah kamu dimana?" tanya Reva

Dan gadis itu masih diam

Akhirnya mas Slamet menjalankan kembali arung jeramnya dan siap siap mendekati ke tempat pemberhentian tidak jauh didepan sana

Saat berhenti suasana sangat sepi, mad penjaga sudah tidak ada disana, mereka bertiga turun, dengan membawa gadis yg hampir tenggelam tadi.

Mas slamet agak anaeh melihat gadis itu hanya diam dengan tatapan kosong, dan tidak mau menjawab sepatah katapun.

Suci dan Reva saling berpandangan, tidak tahu harus berbuat apa pada gadis itu

"Mungkin kita harus bawa ke tempat menginap, mungkin kalau sudah istirahat dia akan lebih tenang" ucap mas slamet

Diikuti anggukan suci dan reva

Dan mereka pun berjalan ke tempat menginap, saat ditengah jalan mas slamet yang berjalan bersama gadis itu ingin pipis, dia berhenyi dan menyuruh gadis itu untuk menunggu dibawah pohon kelapa.

Suci dan Reva tetap berjalan pelan menuju tempat penginapan

Tidak berapa lama tiba-tiba mas Slamet berlari ke arah suci dan reva

"Suci..Reva kalian ga lihat gadis tadi?" tanya mas Slamet terengah - engah

"lho kan tadi bareng mas slamet" ucap Reva

"iya mas, tadi aku lihat dia duduk dipohon kelapa" ucap Suci menimpali

"tidak ada, aku sudah mecarinya makanya ak mengejar kalian siapa tahu kalian bersamanya" ucap Mas Slamet bingung

Tiba-tiba mereka melihat ada cahaya cahaya kecil mendekati ke arah mereka

"apa itu?" tanya Suci

Cahaya itu semakin dekat dan semakin dekat

"Mas Slamet... Mbak suci dan mba Reva , Alhamdulillah sudah ketemu" ucap mas penjaga tadi

"ketemu? Kan tadi kami main arung jeram mas kan tahu" jawab mas slamet

"iya mas, tapi mas Slanet, mba Suci dan mba Reva sudah hilang 24 jam, bahkan kami menyusuri sungai pagi ini tidak ketemu dgn kapal arung jeramnya" ucap mas penjaga tadi ditemani beberapa teman kantor , dan petugas penginapan

"iya mas Slamet sudah kami semua cari dr pagi tadi"

"tidak mungkin kami bertiga hanya sebentar bermain arung jeram, kami hanya menyelamatkan wanita yg mau tenggelam td ditengah sungai" ucap Mas Slamet

"berbaju putih?" tanya mas penjaga

"iya kok mas tahu?" tanya Suci

"oh kalian dibawa penunggu sungai, sudah banyak kejadian seperti ini makanya kita tidak boleh main arung jeram saat sudah maghrib dan malam hari" ucap mas penjaga tadi

"penjaga sungai?" ucap Reva dan Suci berbarengan

"Jadi kami sudah menghilang 24 jam" tambah bingung isi kepala mas Slamet dan saat dia melihat keatas sambil berfikir

Gadis berbaju putih sedang melihat ke arah mereka sambil tersenyum






ANALOGI HORORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang