Chapter 5 : Perubahan

12.6K 1.8K 571
                                    

Guanlin menatap istrinya yang saat ini berada di sampingnya. Tangan mereka bertautan, seolah tak ingin lepas. Lelaki tampan itu tersenyum kemudian mengecup kening sang istri dengan lembut. Mereka berdua sedang duduk di rerumputan, memandang danau berwarna biru jernih di hadapan mereka.

Hanya ada mereka berdua di sana. Menikmati pemandangan indah itu disertai angin sepoy-sepoy yang menerpa tubuh mereka yang dibalut dengan pakaian berwarna serba putih.

Guanlin tidak ingat bagaimana mereka berdua bisa berada di tempat itu. Namun dia tidak perduli, yang terpenting baginya adalah kehadiran sang istri yang tak boleh jauh darinya. Istrinya yang sangat dia sayang melebihi apapun di dunia ini. Lelaki manis yang mampu membuat seorang Lai Guanlin bertekuk lutut padanya.

"Sayang..."

Guanlin menolehkan kepalanya menatap sang istri yang kini bersandar pada bahunya.

"Bagaimana kalau aku pergi jauh?"

"Kau ini bicara apa? Tentu saja aku tidak akan membiarkanmu pergi walau hanya satu langkah dariku."

Dia melihat sang istri tersenyum saat mendengar jawabannya yang cukup posesif.

"Kau akan ikut kemanapun aku pergi?"

"Ya." Guanlin menjawab pertanyaan sang istri dengan yakin.

"Lalu bagaimana dengan Minji? Kau tega meninggalkannya?"

"Kita bisa bawa Minji ikut bersama kita."

Sang istri menggelengkan kepalanya. "Tidak. Belum saatnya Minji ikut."

Guanlin mengernyitkan dahinya. Bingung dengan arah pembicaraan sang istri. "Kalau begitu kita tidak usah pergi."

Dan kali ini Guanlin melihat raut wajah sang istri yang menyiratkan sebuah kesedihan. "Tapi ini adalah saatnya aku pergi. Dan aku harus pergi."

"Memangnya kau ingin pergi kemana?"

"Tempat yang jauh dan penuh kedamaian."

Hening.

Mereka berdua hanya terdiam sambil menatap mata satu sama lain.

"Kalau aku pergi, kau harus janji untuk menjaga dan menyayangi Minji selamanya, jangan pernah membuatnya sedih, kau harus--"

"Berhentilah membicarakan tentang kau akan pergi! Kau tidak akan kemana-mana! Kau akan terus bersamaku dan Minji!" Guanlin memotong perkataan sang istri.

Guanlin merasakan tangan halus sang istri kini mengusap wajahnya dengan lembut, berusaha menghilangkan kekalutan yang terlihat jelas di wajah tampan miliknya.

"Aku tidak akan pergi, aku akan selalu berada di hati kalian." Ucap sang istri, kemudian sebulir air mata kini menetes dari matanya yang indah.

Guanlin melihat tubuh sang istri perlahan-lahan menjadi transparan. "Sa-sayang..." kemudian menghilang bagaikan buih. "LAI CHI HUUUUUN!!!"



"Guanlin... Guanlin... sadarlah..."

Lelaki tampan itu membuka matanya dengan gusar. Nafasnya tersenggal-senggal dan keringat dingin memenuhi wajahnya.

"Kau mimpi buruk lagi?" Jihoon menatap Guanlin dengan cemas.

Guanlin mulai mengatur nafasnya ketika dia melihat sosok lelaki manis yang kini sedang menggenggam erat tangan kanannya, kemudian mengelusnya dengan lembut, membuat Guanlin cukup merasa nyaman dan melupakan mimpi buruknya barusan.

LIAR [[ Panwink / Guanhoon ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang