Guanlin mengendarai mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi, dia bisa mendengar suara klakson yang terus ditujukan padanya dari mobil-mobil lain yang dia lewati. Dia bahkan beberapa kali menerobos lampu merah, tanpa perduli hal itu bisa membuatnya mengalami kecelakaan seperti satu tahun yang lalu.
"Dia sudah di surga. Tepat sejak kecelakaan kalian satu tahun lalu."
Guanlin menggigit bibirnya ketika perkataan sang ayah kembali terngiang di telinganya. Dadanya terasa begitu sesak menerima kenyataan ini. Kecelakaan satu tahun lalu, yang ternyata menjadi bencana untuk hidupnya. Dia membunuh istrinya sendiri. Dia membunuh ibu dari anaknya. Dan dengan bodohnya dia tidak mengetahuinya selama satu tahun ini sedangkan orang-orang di sekitarnya bersekongkol membohonginya.
Park JihoonSumber kebohongan ini.
Orang yang selama satu tahun ini dia sayangi sepenuh hati.
Orang yang selama satu tahun ini membuat hari-hari Guanlin terasa lebih berwarna.
Orang yang selama satu tahun ini dia kira menyayanginya dan Minji dengan tulus.
"Brengsek!!!" Guanlin berteriak meluapkan amarahnya. Mengapa sesakit ini dibohongi oleh orang yang selama ini dia percaya?
Guanlin mengingat semua kenangan selama satu tahun ini, satu tahun yang penuh kebahagiaan... ya, kebahagian palsu. Pantas saja Chi Hun terasa berubah. Chi Hun nya yang manja benar-benar menghilang selama satu tahun ini. Digantikan oleh Chi Hun yang pengertian, pintar memasak, dan selalu ada untuknya. Dia menyukai perubahan itu. Sungguh. Tapi ketika semuanya terungkap dia jadi begitu membencinya.
Dia merasa benar-benar ditipu dengan semua perhatian itu.
Guanlin memasuki gerbang rumahnya dan memarkirkan mobilnya secara asal. Dengan tergesa-gesa dia menuju kamarnya di lantai dua, mengambil koper yang menjadi bukti kebohongan ini. Dia memasukkan semua baju Jihoon kembali ke dalam koper, dan membawa koper itu ke bawah, menunggu sang pemilik koper datang.
Pemilik koper yang dengan sekejap menghancurkan hatinya.
Tak lama kemudian terdengar suara mobil memasuki perkarangan rumah, dan dua menit kemudiam Guanlin dapat mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah pintu utama yang sejak tadi menjadi fokus penglihatannya.
"Kami pulaaaaaang!!" Minji masuk ke dalam rumah dengan langkah ringannya, diikuti si pembohong itu di belakangnya. "Ayaaaaaaah!!" Gadis kecilnya itu berlari memeluknya, terlihat begitu gembira karena melihat sang ayah yang berada di rumah.
Guanlin memeluk sang anak dengan wajah datarnya, sangat sulit untuk tersenyum dalam keadaan seperti ini. "Sayang, masuklah ke dalam. Ayah ingin bicara pada... Bunda." Sedikit memberi jeda pada kalimatnya, lidahnya terasa kelu saat mengucapkan kata 'bunda' yang selama ini bahkan menjadi kata favoritnya.
Minji mengangguk, kemudian masuk ke dalam mengikuti perintah sang Ayah.
Guanlin melihat Jihoon hanya berdiri di dekat pintu masuk. Lelaki itu tidak bergerak sedikitpun dari sana. Namun Guanlin sadar ketika melihat mata Jihoon yang terpaku pada koper yang kini sedang Guanlin seret mendekati lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIAR [[ Panwink / Guanhoon ]]
Fanfiction"Tolong berpura-puralah menjadi istri Guanlin." "Kami akan memberikan bayaran senilai lima ratus juta won untukmu bila kau mau membantu kami berpura-pura menjadi istri Guanlin." [chapter 3, 6 dan 11 aku private] ☺️ Ranking : 431 IN FANFICTION (22/10...