Dua tahun kemudian...
"Apa persiapan untuk KKN besok sudah siap semua nak?" Tanya Nyonya Lai kepada Jinyoung yang saat ini sedang memakan nasi goreng buatan ibunya itu sebagai sarapan.
"Sudah bu. Aku hanya perlu bertemu Minji dan Inhoon sebelum berangkat besok." Jawab Jinyoung setelah suapan terakhirnya masuk ke dalam mulutnya. Dia mengelap mulutnya dengan serbet kemudian beranjak dari meja makan.
"Kau mau ke rumah kakakmu sekarang?" Tanya Nyonya Lai lagi.
Jinyoung menganggukkan kepalanya. "Daehwi bilang kakak sudah berangkat pagi-pagi sekali karena ada urusan penting, jadi aku bebas untuk bertemu keponakan-keponakanku."
Hubungan Jinyoung dan Guanlin memang semakin memburuk selama dua tahun ini. Mereka berdua bahkan hampir tidak pernah saling bertatap muka, apalagi mengobrol. Keduanya selalu menghindar bila bertemu satu sama lain. Jinyoung yang enggan bertemu sang kakak yang menurutnya adalah penyebab kepergian kedua orang yang dia sayangi dan Guanlin yang malas bertemu Jinyoung yang membuatnya teringat bahwa adiknya itu pernah mencicipi bagaimana manisnya bibir milik orang yang dia cintai.
Dan tentang Daehwi, dia ikut Ibunya --Bibi Seo-- tinggal di rumah Guanlin untuk membantu merawat Minji dan Inhoon. Lelaki manis itu lah yang selalu membantu Jinyoung bertemu dengan keponakannya saat sang kakak tidak berada di rumah.
Sedangkan Jihoon... masih tidak ada kabar darinya. Jinyoung dan kedua orang tuanya sudah berusaha mencari jejak lelaki manis itu, namun lelaki manis itu seperti hilang di telan bumi.
.
.
.Jinyoung memencet bel pada pintu flat milik sang kakak, dan tak lama kemudian pintu terbuka menampilkan sosok lelaki manis berambut cokelat gelap yang sedang tersenyum kepadanya. "Kau sudah datang, Tuan Jinyoung."
Jinyoung mendengus saat lelaki manis itu memanggilnya dengan sebutan 'tuan'. "Sudah berapa kali aku bilang panggil saja aku Jinyoung, atau kakak karena kau lebih muda dariku." Ucap Jinyoung sambil berjalan masuk ke dalam flat sang kakak ketika lelaki manis itu mempersilahkannya masuk.
"Aku merasa tidak sopan bila memanggilmu seperti itu."
"Kau bukan pelayan di rumahku lagi, jadi aku bukan Tuan mu, Lee Daehwi. Berbicara santai saja kepadaku." Ujar Jinyoung. "Dimana keponakanku?" Tanyanya saat tidak melihat sosok bocah kecil yang selalu membuatnya gemas.
"Inhoon ada di kamar, aku baru saja selesai memandikannya. Sedangkan Minji masih di sekolahnya." Jawab Daehwi sambil mengantar Jinyoung menuju kamar Inhoon yang didominasi dengan warna biru.
"Dimana ibumu?" Jinyoung kembali bertanya karena dari tadi dia tidak melihat sosok bibi Seo yang biasanya akan ikut menyambut kedatangannya.
"Sedang ke supermarket membeli bahan masakan. Mungkin sebentar lagi pulang. Tu-- ah maksudku kak Jinyoung ingin minum apa?"
"Tidak perlu repot-repot, aku bisa mengambilnya sendiri kalau aku haus." Jinyoung masuk ke dalam kamar Inhoon dan melihat keponakan kecilnya itu masih berbalut handuk yang membuatnya terlihat sangat menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIAR [[ Panwink / Guanhoon ]]
Fanfiction"Tolong berpura-puralah menjadi istri Guanlin." "Kami akan memberikan bayaran senilai lima ratus juta won untukmu bila kau mau membantu kami berpura-pura menjadi istri Guanlin." [chapter 3, 6 dan 11 aku private] ☺️ Ranking : 431 IN FANFICTION (22/10...