16-Gagal

1.2K 85 2
                                    

=====
06.40

Seminggu berlalu semenjak peristiwa 'Penembakan' yang sungguh sangat tidak romantis menurut Sarah, tapi masih ada sedikit rasa romantis karena saat itu Saghara memberinya setangkai mawar, dan itu sukses membuat Sarah kegirangan sekaligus speechless.

Bahkan sampai sekarang dia sudah berstatus sebagai kekasih Saghara pun Sarah masih tidak menyangka. Ya Tuhan entah kenapa nasibnya merasa mujur sekali, siapa yang tak bahagia menjadi kekasih idola sendiri? Siapa yang akan menyangka ada ditembak oleh idola sendiri? Sarah benar-benar tidak tahu harus berkata apa.

Kemarin malam Saghara menghubunginya memberitahu bahwa laki-laki itu akan bertolak menuju Jakarta, untuk melakukan laga melawan Ajak FC besok malam.

Sarah sebenarnya tidak rela, sejak satu minggu di mana mereka bertemu sekaligus malam dimana dia resmi menjadi kekasih Saghara, mereka belum bertemu lagi, pamitan untuk pergi ke Jakarta pun laki-laki itu menghubunginya lewat telepon.

Tapi tidak apa-apa, mungkin ini salah satu resiko menjadi kekasih seorang pemain sepak bola, siap untuk ditinggal-tinggal dan di duakan oleh si kulit bundar itu.

Tapi Sarah senang.

Dan ngomong-ngomong Saghara, laki-laki tambah menggemaskan dan manis di mata Sarah, meskipun kadang masih suka berbicara irit, tapi sekalinya Saghara berbicara dengan deep voice-nya itu mampu membuat hati Sarah cenat-cenut.

Sarah dan kedua cecenguknya -Rumi dan Ria- sedang duduk dikantin dengan pesanan yang mereka beli, ketiganya terlihat diam dan begitu tenang menyantap pesanan masing-masing.

Beda hal-nya dengan Sarah, gadis ini menyantap pesannya dengan sesekali tersenyum-senyum sendiri, membuat Rumi dan Ria yang melihatnya mengernyitkan dahi. Temannya ini masih waras kan? Tidak gila kan? Atau kesurupan? Tapi sedetik kemudian mereka sadar kalau temannya yang absurd ini sedang kasmaran, jadi maklum saja.

"Hemm yang abis pecah telor atas kejombloannya mah beda." Suara dari Rumi yang berada di sampingnya membuat Sarah berjengit kaget, dia mendapati Rumi yang menatap jahil kearahnya.

"Nggak usah iri plis!"

"Udah seminggu lo jadian sama Saghara, lo belum juga ngasih kita berdua pj, gua doain nggak langgeng lo." Kata Ria, langsung mendapat tabokan di bahu dari Sarah.

"Dih jahat banget!" Sarah mengerucutkan bibirnya.

"Yaudah traktir kita ya nggak Rum?" Ucap Ria meminta pendapat pada Rumi, langsung di angguki oleh gadis berambut sebahu itu.

"Yaudah deh, sana beli yang lo berdua mau."

"Yes!" Ucap Rumi dan Ria secara bersamaan, kemudian mereka berdua beranjak dari bangku kantin untuk membeli jajan yang mereka mau sebanyak mungkin, mumpung dapet traktiran.

"Bye-bye uang jajan buat seminggu." Sarah menelungkupkan tangannya diatas meja kantin lalu menaruh kepalanya dengan lemas disana.

=====
19.34

Malam ini Sarah sudah siap dengan penampilan simple-nya hanya jeans panjang dipadukan dengan blouse model sabrina berwarna maroon dan flatshoes senada dengan warna blouse yang dia pakai. Malam ini dia di ajak keluar oleh Rengga, sebenarnya Sarah tidak mau, tapi si kupret yang satu itu sudah nangkring di atas sofa ruang tamu di temani oleh Papanya.

Sarah tidak paham anak yang satu itu muka tembok sekali, sudah berkali-kali Sarah menolaknya, dia juga bersikap ketus dan jelas-jelas Sarah tidak suka padanya tapi tetap saja mau menempel-nempel dengan Sarah.

Unexpected Meeting [Hanis Saghara]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang