laki-laki menyebalkan

2.7K 100 2
                                    

Pagi ini berbeda dengan sebelumnya, dia memutuskan menaiki motor besar yang baru dibelikan oleh ayahnya, tak lupa juga handphone baru yang di belinya kemarin malam.

tepat di parkiran sekolah dia kembali bertemu dengan Mishel yang baru memarkir sepedanya

Rey langsung mendatanginya "bagaimana? Hanphoneku?"

Gadis itu terlihat menarik nafas panjang "oke kamu masuk kelompokku... puas??"

Rafa meloncat senang, dia benar-benar bersyukur dengan hanphonenya yang rusak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rafa meloncat senang, dia benar-benar bersyukur dengan hanphonenya yang rusak itu.

Untuk pertama kalinya dalam hidupmya Dia bersyukur barangnya rusak. sepanjang perjalanan banyak yang memerhatikannya

Wajah tampan, tubuh tinggi tegap, beramput pirang kulit putih, dan yang paling utama dia dari keluarga tajir adalah tipe-tipe idaman banyak wanita, cerita tentang dirinya mulai menyebar di penjuru sekolah, ada beberapa wanita yang mulai mendekatinya. Dia semakin akrab dengan dengan Rizky (wakil ketua kelas, selalu tampil rapi dan ramah) dan Juga Diky (playboy sekolah cukup tampan dan cerewet) mereka semua adalah teman satu kelasnya.

Dia diajak ke kantin sekolah yang lokasinya tidak terlalu jauh dari mereka, tempat yang berada di pojok adalah kesukaannya, selain lebih nyaman tapi juga lebih aman dari tatapan orang.

"lo mau makan apa?" Diky melempar daftar menu ke meja mereka, dia memang anak yang kurang mengerti tentang kesopanan.

Rey tampak fokus melihat daftar menu yang cukup banyak berisi dengan makanan berkolesterol tinggi, dia tidak terlalu suka, keluarganya yang rata-rata seorang dokter sudah membiasakannya memakan makanan sehat sejak kecil.

"Nggak suka?" tanya Risky

"aku beli jus aja sama cemilan" ucap Rey sambil menutup kembali daftar menu

Kantin semakin ramai, meja-meja kosong mulai terisi dan cukup penuh. Dari jauh 3 wanita yang nggak asing datang dan duduk di meja sebelah, nampaknya dia tidak menyadari keberadaan Rey disitu.

"wah mereka terlihat seperti girl band saja" ucap Rey saat memperhatikan 3 gadis yang berada di sebelahnya itu, semuanya terlihat cantik, body oke terutama Mishel.

"siapa?" Risky mengarahkan matanya ke arah gadis-gadis itu. "Lo tau, mereka semua memang wanita idaman disini, semuanya cuek dan sombong kecuali yang namanya Rahel" jelasnya

"rahel? Yang mana?" Rey mulai penasaran

Kemudian diki mendekatkan dirinya pada Rey sekedar jaga-jaga karena takut ketahuan kalau mereka membicarakan gadis-gadis itu "yang berambut coklat" bisiknya

Rey langsung menatap kearah gadis yang berambut coklat yang kelihatan sangat feminim dan murah senyum itu.

"kamu naksir ya??" ejek Riski sambil menyenggol-nyenggol Rey

Rey hanya menggeleng, sambil meminum Jus avocadnya yang baru saja datang, dan mencoba makanan ringan yang ia pesan. Suasana cukup ramai hingga beberapa menit kemudian tiba-tiba sunyi dan pandangan semua orang mengarah ke sampingnya.

"aku perlu bicara denganmu" ucap laki-laki bertubuh sangat tinggi itu

"Nggak ada yang ingin kubicarakan" Mishel menjawab seperti biasa dengan nada dan wajah datar

"tapi ada yang ingin aku katakan" laki-laki itu mulai memaksa

"katakan disini saja"

Laki-laki itu tampak melirik ke berbagai arah dan menyadari ada banyak yang memerhatikan mereka, setelah mendesah cukup keras, dia langsung memaksa Mishel untuk berdiri, karna saat itu Mishel tengah memegang botol minuman, saat itu pula minuman yang belum dipasang tutupnya itu terlempar dan mengenai Rey, dimana bajunya menjadi sangat basah.

Risky menganga "waw..."

Rey cukup kesal, tatapan semua anak beralih pada Rey, dia langsung berdiri sambil memegang botol yang sudah kosong itu.

"hei apa yang mau lo lakuin" bisik Risky

Dia langsung mendekat ke arah Mishel dan berhenti tepat di depan laki-laki tinggi itu.

Dia merasa heran, dia cukup tinggi di sekolah sebelumnya dia tak pernah menyangka akan ada orang yang jauh lebih tinggi darinya

Rey melirik ke tangan Mishel yang masih di genggam lelaki itu, dia melepasnya Mishel cukup heran dengan apa yang dilakukan Rey. Suasana mulai berisik seluruh anak di kantin mulai berbisik.

"Ngapain lo" ucap laki-laki itu

Rey mengganti menggenggam tangan gadis itu, Mishel semakin bingung dia semakin tidak mengerti apa yang sebenarnya Rey lakukan

"aku akan meminjamnya, bajuku basah karenanya, jadi dia harus bertanggung jawab" sambil menarik Mishel keluar dari kantin

Laki-laki itu terlihat sangat kesal sambil mengepalkan tangannya "siapa dia?" tanyanya pada Rachel

"aku nggak tau" ucapnya karena dia tidak satu kelas dengan Mishel

"dia anak baru, namanya Rey" ucap Mita

"anak baru? Berani-beraninya..."

Disisi lain tepat di luar kantin Mishel memaksa melepas tangannya dari genggaman laki-laki yang menurutnya aneh itu. "lepasin"

Rey akhirnya melepas tangan gadis itu.

"Gue gak ngerti sebenarnya apa yang coba kamu lakuin"

"aku? Seharusnya kamu minta maaf" sambil memperlihatkan bajunya yang basah

"aku nggak sengaja"

"tetap aja harus minta maaf"

"akan aku ganti seragamnya" jawabnya lagi dengan santai dan langsung pergi

"hei kamu mau kemana? Heii" namun Mishel pergi tanpa mendengarkannya.

Akhirnya dia pergi ke lantai sekolah paling atas bersama dengan Dicky untuk mengeringkan bajunya untungnya bajunya tak terlalu basah hingga ke baju dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya dia pergi ke lantai sekolah paling atas bersama dengan Dicky untuk mengeringkan bajunya untungnya bajunya tak terlalu basah hingga ke baju dalamnya.

"Kayaknya gak lama lagi bakal kering" feelingnya "lo tau cowok tinggi tadi yang datang ke mishel?"

Rey menggeleng "namanya Roy"

Rey kaget bagaimana bisa nama bereka sama hanya beda satu huruf "namanya Roy?"

Dicky mengangguk "namanya sama denganmu kan? Awalnya aku juga kaget"

"wah aku memang cukup kaget"

"tapi ada yang lebih mengagetkan lagi" ucap dicky

"apa itu"

"dia itu mantannya Mishel"

"What?????" rey sangat kaget "mantan? Wanita arrogant itu? Pernah pacaran??"

"dulu dia nggak searrogant itu" jelasnya

Walaupun begitu Rey belum bisa mempercayai itu, seperti hal yang mustahil terjadi menurutnya. Panas terik di tempat itu dengan cepat mengeringkan bajunya. Dia kembali ke kelas bersama dengan dicky, kejadian tadi membuatnya semakin di kenal disekolah itu, dan cukup juga membuatnya risih dan mengganggu. Hanya dengan 1 hari dia langsung berbuat ulah, dan bisa di kenal semua orang.

boy sucks Vs Girl arrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang