Mishel cewek sombong judes membuat Rey si cowok keren menyebalkan menjadi penasaran akan dirinya.
bermulai dari hanphone jatuh hingga tugas kelompok membuat mereka semakin dekat.
bisakah Rey mendapatkan Gadis arrogan itu?
"kamu tidak mengenalku" uc...
Malam ini dia menunggu mishel di depan gedung les matematika di cuaca yang cukup dingin itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis itu keluar bersama roy. "Ada yang ingin aku bicarakan, kalo kamu gak mau aku bakal ngikutin kamu kemanapun"
Roy langsung pergi setelah mishel memberi isyarat. "Apa lagi"
"beneran bukan aku yang nyebarin"
"Jelas jelas nomor hpmu"
"Hpku ilang"
"Malem itu aku tau hpmu masih ada" dia masih ingat jelas setelah ulang tahun ibu rey dia masih melihatnya di saku lelaki itu.
"Iya tapi udah itu malem2 ilang" ucapnya.
Dia mau membicarakan roy namun sepertinya percuma karena mishel tidak mungkin mempercayainya tanpa bukti.
Mishel mendengus keras "Kamu nggak percaya? Aku bener bener jujur"
"Kamu berharap aku percaya?" Seperti dugaannya gadis itu tidak mungkin dengan mudah percaya
"Pergi dan jangan ganggu hidupku lagi"
"Aku serius, bukan aku" rey tak mau menyerah sambil menarik tangan gadis itu
Mishel menepisnya "jangan menyentuhku dengan tangan kotormu itu" dengan tatapan tajam, "anggap kita gak pernah kenal"
"Segampang itu? Kamu mau nyelesain hubungan ini?"
"Hubungan apa? aku gak ngerasa ada hub apapun diantara kita, dan aku juga belum pernah nerima kamu dan kamu juga gak pernah nyatain perasaan apapun.." Ucapnya
Rey hanya diam, beberapa waktu mata mereka saling tatap cukup lama hingga tanpa terasa hujan turun dan mishel meninggalkannya di tengah hujan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bajunya basah kuyup badannya terasa lemas, air matanya terus menetes. Ada apa denganku? Kenapa hatiku terasa sakit? Ucapnya sambil menangis.
Di dalam kamarnya ibunya tengah merapikan beberapa buku di dalam kamarnya, melihat anaknya yang tengah basah kuyup membuatnya hawatir
