end

2.9K 90 9
                                    

Matanya terbuka, tiba tiba dia berada di sebuah kamar berwarna coklat yang penuh dengan boneka beruang.

Dengan perlahan dia melihat sekelilingnya, dan menatap seseorang yang masuk melewati pintu. Keningnya terasa hangat ketika seseorang mengompresnya dengan air hangat.

Dia terkejut ketika dia sudah sadar 100%

"Kamu udah sadar?" Ucap wanita paruh baya itu

Rey langsung bangun dan duduk, seorang gadis muncul di balik pintu sambil membawa makanan.

"Nak Rei Jangan lupa kabiskan makanan di meja itu, dan jangan lagi berbuat aneh gara gara anak tante yang arrogant itu" sambil menunjuk mishel yang tengah duduk di kursi tepat disebelah Rey.

Ibu Mishel harus segera pergi karena ada urusan mendadak.

Mishel kembali memegang kening laki laki yang tengah berbaring di hadapannya itu.

"Kamu gila?" ucapnya sambil mendorong kepala rey dengan kasar

Rey meringis "hei"

"Kamu fikir ini adegan film romance? Nungguin di cuaca ujan sambil ujan ujanan.. Kamu pikir ini keren?"

Rey tersenyum "ini berhasil membuat hati seorang gadis luluh" ucapnya sambil menyentil hidung mishel

"Luluh? Ini hanya bentuk rasa kemanusiaan" terangnya sambil menyandingkan kedua tangannya.

Mishel memberitau Rey kalau dia sudah menghubungi ibunya dan berkata Rey tengah mengerjakan tugas UKM dan tengah berlembur menyelesaikannya agar keluarganya tidak hawatir.

Suasana rumah Mishel nampak sepi hanya ada beberapa pembantu yang tengah memotong rumput di halamannya. Dia kembali memerhatikan baju baby doll gadis yang duduk di hadapannya.

Sesekali ia tertawa

"Kesurupan?" Ucap Mishel

Dia tak menyangka gadis arrogant dan judes itu ternyata punya hoby yang sangat feminim dan kekanak kanakan, terlihat dari motif bajunya yang bergambar hello kitty dan banyaknya boneka beruang disana.

Tak mau menyia nyiakan waktunya, Rey mencoba berkeliling di halaman rumah mishel, tak banyak tanaman di halaman rumah itu hanya ada beberapa rumput dan pohon hias yang menjulang tinggi. Dia melihat bapak yang sudah tua (tukang kebun) tengah menggunting atau merapikan rumout dan ranting2 pohon. Bapak itu terlihat sangat kelelahan maka dengan kerendahan hatinya rey menawarkan diri untuk mengerjakannya dan menyuruh bapak itu untuk beristirahat walau awalnya bapak itu menolak.

Dia membersihkan beberapa ranting yang berserakan di bawah, Mishel hanya memandanginya sambil duduk. Saat hentmdak menyiram tanaman anehnya kran air tak mau menyala.

"Bantu dong, ini udah diidupin belum?" Tanyanya ke mishel

Gadis itu langsung memutar krannya namun air tak kunjung hidup. Mishel mencoba mengotak atik ujung kran.

Tiba tiba air mengucur dengan derasnya membuat mereka berdua basah dan kaget.

Mishel lansung memukul mukul punggung Rey "ini semua gara garamu, aku jadi basah semua" ucapnya kesal.

Wajah Rey memerah saat tanpa sengaja matanya melihat sesuatu.

"Apa?" Tanya mishel melihat gelagak aneh Rey

"Emm.. kayaknya kamu harus kedalem dulu deh"  ucapnya pelan

"Kenapa emangnya?"

Rey berusaha menunjuk sambil tetap mengalihkan pandangan. "Bajumu basah... dan... emm.. bagaimana aku harus mengatakannya?"

Mishel mengernyitkan dahi "kamu ngomong apa sih"

"32 A mu nampak"

Mendengar itu mishel membelalakkan matanya "32A?" Mishel akhirnya mengerti itu adalah ukuran Branya. Dia langsung menatap bajunya yang basah membuat baju dalamnya sedikit terlihat samar.

Refleks dia langsung menutupi dengan tangannya "dasar mesum... kepala mesum" sambil berlari masuk ke dalam rumahnya

Rey tak henti hentinya tertawa melihat ekspresi malu gadis itu.

--
Suasana malam yang sunyi angin sejuk terus berhembus menemani mereka yang tengah duduk di bawah pohon besar di depan rumah Mishel .

Mishel tak bisa melupakan hal memalukan siang tadi, pipinya sesekali memerah setiap mengingat itu.

Namun tiba2 muncul pertanyaan bagaimana lagi lagi itu bisa mengetahui ukurannya? Muncullah pemikiran2 aneh tentangnya.

"Hel otak mesum" ucapnya

"Mesum???" Rey tak terima dengan ocehan itu.

"Darimana kamu tau ukuranku? Jangan jangan kamu pernah ngayalin aneh2 tentangku?"

Rey menengadahkan wajahnya "sesekali?" Ucapnya. Membuat pukulan mendarat di keningnya.

"REY" teriaknya

"Aku bercanda.. aku hanya mengira saja" sambil berlari menghindar dari serangan Mishel.








boy sucks Vs Girl arrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang