Date

1.6K 59 0
                                    

Kencan pertama mereka dimulai dengan nonton film disebuah bioskop.

Rey mendengus kesal dan bosan menonton film action sangat tidak romantis fikirnya, bagaimana bisa kencan pertama dimulai dengan film action.

"Kenapa?" Suara gadis itu membuatnya sadar.

Rey menggeleng. Gadis itu sebenarnya mengerti kalau Rey sangat bosan.

Suasana didalam bioskop cukup dingin, Ac di dalam ruangan terlalu dingin untuk Mishel.

Rey terperangah ketika merasa tangannya digenggang oleh mishel. Sangat dingin dia ikut menggenggam tangan gadis itu dan memasukkannya ke dalam kantong jaketnya agar hangat.

Mishel sedikit tersenyum sambil tetap menghadap ke layar.

Film selesai orang orang mulai berkerumunan keluar, mereka menunggu suasana lumayan sepi baru ikut keluar. Langkah Rey terhenti ketika melihat 3 wanita tengah berjalan di hadapannya, salah satu diantaranya juga diam melihat Rey.

"Kalian duluan aja" ucap wanita yang ditengah

Tangan Rey semakin menggenggam erat Mishel. Gadis itu tersenyum

"Lama nggak ketemu" ucap gadis itu

Mishel melirik gadis itu, mereka saling mengenal? pikir mishel.

"Em.. aku buru2 naila" rey dengan cepat menarik Mishel menjauh.

Naila berbalik "Rey" panggilnya cukup kuat, laki laki itu kembali berhenti "kita akan bertemu lagi" tambah naila.

Sambil melanjutkan perjalanan Rey mulai terlihat berbeda, terkadang dia gak nyambung diajak bicara, dan terlihat sering melamun.

"Ada apa?" Tanya mishel

Rey hanya menggeleng, bahkan mishel juga memberanikan diri untuk menanyakan tentang gadis yang tadi berbicara dengan Rey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rey hanya menggeleng, bahkan mishel juga memberanikan diri untuk menanyakan tentang gadis yang tadi berbicara dengan Rey.

"Namanya naila, teman masa kecilku ungkapnya, kami lama nggk ketemu karena dia sempat pindah sekolah" terangnya.

Mishel manggut manggut. Tepat jam 7 malam rey mengantarnya pulang.

Jam istirahat seperti biasa dia memanfaatkan waktunya untuk tidur.

"Rey mana?" Tanya Rudi dari depan kelaa

Mishel memberi tanda Rey sedang tidur

Rudi masuk ke kelas "Ada yang mencarinya"

"Siapa?"

Rudi mengangkat ke dua tangannya pertanda tidak tau.

"Rey bangun, ada yang mencarimu" paksa rudi

Dia mengucek matanya dengan lemas dia berdiri ke luar kelas.
Gadis itu tersenyum lebar padanya.

Rey menatap dingin padanya "kita ketemu lagi, aku sengaja memilih sekolah ini setelah tau kamu disini"

"Kenapa?"

Gadis itu mendekat dan mengenggam tangan Rey "aku merindukanmu"

beberapa anak yang melihat mulai berbisik, Rey segera menarik tangannya.

"Jaga sikapmu, ada banyak orang disini" ucap Rey dingin

Gadis itu mengangguk. Dari jauh Mishel memperhatikan mereka berdua.

"Kalo gak ada lagi yang mau kamu omongin aku masuk dulu" rey berusaha menjauh.

Namun gadis itu kembali menarik tangannya "gak bisakah nemenin aku sampai jam istirahat selesai" ucapnya

"Maaf naila, pacarku menunggu" dengan sengaja Rey mengatakan itu, sambil melihat kearah Mishel di dalam kelas.

Setelah itu dia kembali kekelasnya. Rudi dan dicky sudah menunggu dengan berbagai pertanyaan.

Tatapan menyelidik dari rudi mengarah padanya "siapa?" Sementara dicky langsung berbisik "lo gak main belakang kan???"

"Hus, ngomong sembarangan" ucap rey sambil mengusir mereka dari bangkunya.

Guru matematikapun masuk dan menerangkan beberapa pelajaran membosankan yang berhasil membuat separuh siswa di kelas menguap ngantuk. Salah satunya Rey hingga diluar terdengar bunyi berisik

guru guru mulai berlari melerai tawuran antar sekolah yang kerap terjadi, ada sekitar puluhan anak dari sekolah lain yang melempar batu ke arah jendela2 sekolah, semuanya mulai menjauh dari jendela.

Terlihat seorang gadis berteriak meminta tolong berlari ke arah Rei "tolong temanku kenak pecahan kaca ucapnya"

Rey, mishel juga dicky segera mengikuti gadis itu, disana tepat di lorong yang dipenuhi pecahan kaca Naila tengah merintih dengan darah di lengan juga betisnya.

"Naila" rey langsung berlari mendekati gadis itu tanpa menghiraukan kaca kaca berserakan yang mungkin bisa melukainya juga.

Darah terus mengalit di kaki juga lengan gadis itu. "Rei" ucapnya sambil menangis kesakitan.

Tanpa berfikir panjang Rey langsung menggendong gadis itu dan membawanya ke UKS

Mishel untuk pertamakalinya melihat Rey sehawatir itu, memang ini bukan waktu yang tepat untuk memikirkan hal itu, tapi memang rasamya ada sesuatu diantara mereka.


boy sucks Vs Girl arrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang