Mishel cewek sombong judes membuat Rey si cowok keren menyebalkan menjadi penasaran akan dirinya.
bermulai dari hanphone jatuh hingga tugas kelompok membuat mereka semakin dekat.
bisakah Rey mendapatkan Gadis arrogan itu?
"kamu tidak mengenalku" uc...
"pagi my princes arrogant, pagi pagi dah merengngut aja" sapaan akrab dari kekasihnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mishel berusaha tersenyum walau banyak pertanyaan yang ingin ia utarakan.
"Rey, gimana kerkelnya kemaren malem?"
Ekspresi Rey seketika berubah, dia memainkan kukunya saat dia merasa bimbang.
"Ah lancar semuanya berjalan baik"
Mishel mengangguk, menahan kekecewaannya. Rudi dari jauh memberi aba aba kepada Rey untuk segera menghampirinya.
Dijalan menuju kamar mandi Mishel terus melamun sampai terbentur dengan seseorang.
"Maaf" sambil menunduk tanpa melihat ke arah orang itu
"Kak mishel?"
Suara itu seperti ia kenal, ia mendongak melihat Naila yang tersenyum lebar kearahnya.
"Ah kamu adiknya Rey" ucap Mishel
Gadis itu mengangguk
"Kamu pasti sangat mengenal Rey" tambahnya
Naila kembali mengangguk "iya aku sangat mengenalnya, apa yang dia suka apa yang gak dia suka aku tau semuanya" terangnya "Karena itu aku cukup kaget, saat ia bilang dia sudah punya pacar dan pacaran denganmu"
Mishel mengernyitkan dahinya tak mengerti "maksudmu"
"Kak Rey seharusnya nggak mudah lupain orang, dan setauku dia sangat menyayangiku"
Ucapan itu seperti pemberitahuan bahkan juga peringatan untuk Mishel. "Apa maksudmu"
Naila memegang bahu mishel "Karna umur kita sama, aku gak akan berbicara formal padamu.. untukku kak Rey seperti kakak dan juga laki laki yang melindungiku, selalu ada untukku dan dia ada hanya untukku" tegasnya
Ucapannya seperti mendeklarasikan perang kepada Mishel. Nafas Mishel terasa sesak menahan amarah.
Dengan penuh emosi dia berjalan kearah kelas menjauhi gadis menyebalkan yang baru dia temui, sebenarnya dia bisa saja melampiaskan amarahnya kepada gadis itu akan tetapi dia tak ingin kembali di cap sebagai gadis sombong dan kejam.
"Dari mana?" Rahel mendekatinya
Mishel menarik nafas dalam dalam untuk mengendalikan emosinya "dari kamar mandi" sembari tersenyum
Namun Rahel menyadarinya teman dekatnya itu memang selalu mengerti dengan perasaannya. Dia akhirnya menceritakan hal apapun yang membuatnya bimbang, tentang kebohingan Rey.
Rahel memegang tangannya "jangan berfikiran buruk dulu sel, kamu pastiin dulu mungkin ada alasan dibalik semua itu" sarannya
"Iya rahel tapi sampai kapan? Atau selamanya dia bakal terus boong sama gue?"
Rahel ikut kebingungan, memang benar kejujuran adalah kunci utama untuk mempertahankan sebuah hubungan.
Setelah berbincang cukup lama akhirnya mereka bergegas ke aula sekolah karena sebentar lagi ada seminar, namun sebelum ke aula Mishel dengan Rahel terlebih dahulu mengambil buku dan juga pulpen yang akan mereka gunakan untuk mencatat.
----- REY.
"Kamu bohong sama kak mishel, kamu mau aku yang nyampein sendiri ke dia?" Naila mengancam Rey
Rey membelalakkan matanya "Ngomong apa?"
"Kalo kita udah pernah pacaran... kalo kamu cinta sama aku, kita pernah jalan bareng, makan bareng, dan semuanya selalu kita lakuin bersama" ucap naila sambil terisak
Rey mengacak acak rambutnya sendiri karena pusing "Itu dulu, masalalu! Dan kamu udah ninggalin aku, kamu hianatin aku"
"Kamu pacaran sama dia cuman karena sakit hati sama aku Rey.. kamu masih cinta sama aku.. maafin aku" tangisnya semakin menjadi.
Bahkan dia sampai berlutut di hadapan Rey. Melihat itu laki laki itu merasa tidak tega dia berusaha membangunkan Naila.
"Hentikan, bangunlah" sambil menarik lengan gadis itu.
Naila menatap mata Rey dalam dalam "kamu milikku" ucapnya
Setelah mengucapkan kata kata itu gadis segera menarik dasi Rey dan langsung mengecup bibir laki laki itu.
Rey mendorongnya menjauh. Suara hp terjatuh terdengar dari arah pintu dilihatnya seorang gadis yang ia sayang tengah berdiri disana dengan mata sayu.