05.

1.1K 62 0
                                    

Sedangkan di lain tempat.
Rumah cukup mewah di kediaman Adiputra Pratama. Orang yang cukup di kenal banyak orang, pengusaha sukses.

"Mamahhhhhhhhhh si hendra tuh ga bisa diem banget gangguin wawa teruss." teriakan anak gadis berumur 16 tahun, gadis satu-satunya di keluarga Adiputra. Tentunya sangat di manjakan oleh kedua orang tuanya, tapi bisa di bilang aneh karena dia tidak memperlihatkan sifat manja selain keluarganya.

Syalwa Aisyah Marwah.

Gadis tomboi dan sederhana, ekstrovet dan Aktif.
16 tahun dengan umurnya ini dia sudah menjuarai lomba karate di tingkat Nasional.
Gadis cantik nan manis, karena sifat tomboi nyaa membuat laki-laki manapun takut berhadapan dengan dia.

"Kenapa si nak, teriak-teriak kitu. Atuh awewe teriakna kaya kitu, istighfar atuh de."

"Satu lagi, ade ulah manggil si aa nama doang. Nteu sopan sama aa sendiri." kini suara sang ayah yang sedang asik menulis.

Satu lagi kelemahan Syalwa adalah takut ayahnya marah, karena kemarahan ayahnyaa sangatlah dasyat. Pernah sekali ayahnya marah besar karena Syalwa merusak kaca tetangga saat sedang bermain bola dengan aa nya.

Dengar ayahnya menegurnya, syalwa langsung menghampiri ayahnya yang sedang sibuk.

"Maaf ya ayahh, dede khilap." sambil memeluk ayahnya.

"Ulah yah, ulah di maapkeun dia mah. Ade durhaka dia mah."

"Cicing atuh a', si aa'na juga mancing wawa ayahh." rengek syalwa kepada ayahnya yang masih sibuk di meja kerjanya itu.

"Haduh kalian ini yaa, sakali-kali cicing atuh, noh si mahes di dalam kamar terus baca qur'an wae."

"Iya iyaaa mahes mahes lagi." ucap acuh tak acuh kembarannya.

"Aa sakedap atuh ka sini heula." ucap syalwa yang mengetahui perasaan aa nya

Yaa, syalwa mempunyai 2 kaka kembar yang hanya berselisih 1 tahun dari nya.

Mahesa Adiputra 17 tahun, biasa di panggil Mahes, yang Perawakan tidak beda dengan ayahnya, badan yang proposionalnya. Dengan sifat pendiam nya membuat dia menjadi kepribadian yang introvet.
Pribadi yang sholeh, itulah yang dikenal banyak orang.

Berbeda jauh dengan adik kembarnya.

Mahendra Adiputra 17 tahun. Biasa di panggil Hendra
Bad.
Satu kata yang selalu ada di pikiran semua orang saat pertama melihat hendra. Hendralah yang paling dekat dengan syalwa, sifat tomboi syalwa pun karena dia sering main dengan hendra.

"A' lu kenapa langsung pergi gitu aja?"

Di gazebo belakang rumah itu tempat favorit hendra ketika dia sedang kesal

"Mikir wae atuh"

"Males mikir gua a'."

"Ih yaudah, gua juga males cerita."

"Gua tau apa, lu kesel kan sama ayah gara-gara lebih banggain a' mahes di banding lu. Betul ga nih gua?"

"Hahaha sok tau lu ah." ucap Hendra sambil mendorong kepala adik nya itu kedalam pelukannya.

"Lu ga boleh tau masalah ini wa, gua sayang sama lu. Lu terlalu peka sama suasana, gua harap ayah ga seperti itu." ucap Hendra dalam hati.

"Udah berapa banyak masalah yang lu pendem sendiri. Lu cuma cerita ke gua kalau lagi seneng doang, dra...dra.. Gua ini ade lu." ucap Syalwa dalam hati.

"Wawa, A'hendra atuh masuk udah malam ."

"Iya mamah." ucap serentak

°°°°°°°°°°

Pejuang Istiqomah [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang