PROLOG

41K 1.5K 78
                                    

Bismillah, untuk masa lalu yang pernah menyakiti hati. Bahkan, membuatku tidak lagi mempercayai sosok sepertinya yang telah ku anggap pergi.

Aku paham, saat itu baik aku maupun dia sama-sama tersakiti. Hanya saja, kami terlalu egois untuk bisa sama-sama mengerti dan memahami.

Saat rasa sayang terkalahkan oleh kebencian, saat itu juga semuanya telah hilang. Namun, aku di sini yang lebih malang. Saat kebahagiaannya telah kembali datang, aku masih disini dengan perasaan yang sulit hilang, bahkan semakin menerjang.

Saat dia sudah memutuskan untuk melangkah ke depan, untuk mundur pun bahkan tidak bisa ku lakukan. Payah bukan?

Setelah hal demikian, semua terasa semakin menekan. Senyum yang biasa dia berikan, tidak lagi ada, bahkan ketika kami berpapasan.

Pesan yang dulu selalu ia kirimkan, tidak lagi ada dalam setiap notifikasi yang aku nantikan.

Meninggalkan rasa ini memang bukan kemauan, tapi pada akhirnya pergi menjadi suatu keharusan.

Awalnya berat. Namun, aku harus menjadi perempuan hebat dengan hati yang kuat. Walau perih dan tertatih-tatih, tapi perlahan aku bisa menentukan langkah mana yang harus aku pilih. Walau berawal dengan pura-pura melupakan, tapi kini aku sudah sangat nyata melakukan.

Jika suatu saat nanti dia datang lagi, aku harap itu bukan tujuannya untuk kembali, melainkan untuk memperbaiki semua yang sudah terjadi.

Sekarang, aku sudah mulai memapah langkahku ke depan. Dan untuk siapa pun kamu yang akan hadir di masa mendatang, aku ingin meminta maaf, sebab bukan dirimu lah yang pertama.

Kamu harus tahu, aku sangat menyesali satu hal. Perihal diriku yang dulu pernah lancang memberikan rasa pada pemuda yang pernah berjanji ingin menjaga, tapi justru malah memberi luka. Yang pernah berkata tawaku adalah penenang hatinya, tapi ternyata tangisku mungkin harapan terbesarnya. Ini sebuah kesalahan yang pernah kuperbuat. Aku pernah menjatuhkan rasa, hati, dan rinduku padanya. Aku telah salah menjatuhkan rasa pada waktu yang belum saatnya.

Ya, kini aku tahu dan sudah menyadarinya, bahwa jika cinta datang sebelum saatnya, itu adalah sebuah cobaan agar hati dapat ku jaga, tak melewati batasan-Nya. Benar begitu bukan?

Katanya, ketertarikan itu wajar. Jatuh cinta juga normal. Tapi, bagaimana kita bisa mengaplikasikannya dengan benar.

Kamu harus paham, bahwa yang pertama bukan berarti yang paling berkesan. Mungkin dia hanya singgahan sementara yang memberikanku sebuah pelajaran. Memberitahuku arti dari sebuah hubungan.

Untuk siapapun kamu nanti di masa mendatang, semoga kamu bisa menjadi obat dari luka yang pernah ku rasa, pengukir tawa dari tangisan yang pernah mendera, dan pengembali asa dari keterpurukan yang pernah menjelma. Dan Allah akan mengembalikan cintaku lewat sosokmu.

.

Readers Wattpad yang selalu sabar menunggu kelanjutan part dan sudah menyempatkan waktu untuk membaca cerita ini, komentar baik dan kritik saran kalian sangat memberikan energi baru untuk aku supaya terus berusaha memberikan karya terbaik. Semoga cerita ini dapat diterima dan selalu ada hal baik yang bisa diambil dari setiap bagian ceritanya. Aamiin.

Selain Wattpad, kalian juga bisa menyapa aku di akun Instagram : @projectangitku atau @husnantiaulia.

Sampai jumpa di part berikutnya..

Romansa Tak Terduga [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang