2

17.9K 701 5
                                    

"Semoga kita dapat bertemu lagi nak" batin Bu Lidya sambil memandang punggung Kirana yang menjauh pergi.

-------

Pukul 09.00 WIB, seorang wanita paruh baya sedang berada di perjalanan menuju ke Playgroup/TK Pertiwi dimana itu adalah sekolah dari cucu wanita tersebut yang masih berada di kelas Playgroup. Sekolah tersebut menyediakan Playgroup untuk anak-anak yang masih di bawah 5 tahun, dan setelah cukup umur anak-anak tersebut bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Taman Kanak-Kanak atau TK ditempat yang sama.

Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, akhirnya ia sampai di Playgroup/TK Pertiwi.

"Pak Imam tunggu disini sebentar ya saya keluar dulu" ujar wanita tersebut.

"Baik Bu Lidya" jawab orang bernama Imam tersebut yang merupakan sopir dari wanita tersebut yang ternyata adalah Lidya, wanita yang bertemu dengan Kirana tadi pagi.

Setelahnya Bu Lidya turun dari mobil tersebut dan melangkah menuju kelas sang cucu. Saat ia sedang menuju ke kelas sang cucu, ada yang memanggilnya dari belakang.

"Nenek" panggil seorang anak kecil sambil berlari kearah Bu Lidya.

"Eh cucu Nenek dari mana, baru aja Nenek mau nyamperin kamu ke kelas" ujar Bu Lidya setelah sang cucu sudah berada didekatnya.

"Naura dari taman bermain Nek, habisnya Nenek lama sih jemputnya jadi tadi aku main dulu deh" jawab sang cucu yang bernama Naura, lebih tepatnya bernama Naura Cantika Saghara yang berusia 3 tahun, memiliki wajah yang sangat cantik dengan hidung mancung, pipi tembam, bibir tipis berwarna merah muda, dan memiliki mata yang indah berwarna hazel dengan dihiasi dengan bulu mata yang lentik.

"Iya deh Nenek minta maaf kalo Nenek telat jemputnya, yaudah yuk kita pulang" ajak Bu Lidya sambil meraih tangan Naura untuk berjalan mengikutinya yang ditolak oleh anak itu.

"Naura nggak mau pulang Nek" ujar Naura sambil memasang wajah cemberutnya.

"Loh cucu Nenek kenapa ini kok nggak mau pulang, mukanya cemberut lagi. Naura mau apa sayang" jawab Bu Lidya.

"Naura kangen sama Papa Nek, Naura mau ketemu sama Papa." Naura mengatakannya dengan nada sedih.

"Tapi Papa kamu lagi sibuk dikantor sayang, kita jalan-jalan aja yuk" bujuk Bu Lidya kepada sang cucu.

Bukannya apa-apa, ia hanya tidak ingin mengganggu putranya yang sedang bekerja. Apalagi yang ia dengar dari karyawan putranya kala ia mengunjungi sang putra 2 minggu yang lalu bahwa kantor cabang dari perusahaan sang anak sedang mengalami masalah yang cukup menyita waktu sang anak untuk beristirahat bahkan bertemu dengan Naura putri semata wayangnya, wajar saja jika Naura merasa kangen dengan sang Papa.

"Nggak mau Nenek, Naura maunya ketemu sama Papa sekarang" ujar Naura yang mulai menangis, takut sang Nenek tidak mengabulkan permintaanya.

"Yaudah kita kekantor Papa sekarang ya, tapi kamu jangan nangis lagi nanti cantiknya hilang loh" hibur Bu Lidya, yang akhirnya mengabulkan permintaan sang cucu. Ia tidak tega dengan Naura yang terlihat sangat rindu dengan Papanya.

Akhirnya Bu Lidya memutuskan pergi kekantor sang anak bersama dengan Naura yang merasa sangat bahagia karena Neneknya mau mengabulkan permintaanya bertemu dengan sang Papa, ia sudah tidak sabar bertemu dengan Papanya.

Disinilah sekarang Bu Lidya dan Naura berada, di depan gedung milik Papa Naura. Mereka berdua pun berjalan masuk menuju gedung untuk kemudian naik lift untuk sampai di ruangan Papa Naura yang berada di lantai paling atas gedung tersebut. Sepanjang perjalanan banyak karyawan yang menyapa mereka sebagai tanda hormat kepada Ibu dan Anak pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.

Bukan Istri PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang