1

39.3K 981 6
                                    

Author POV

Senin pagi di suatu jalan yang nampak ramai terlihat wanita berusia sekitar 50 tahunan nampak kesusahan dengan barang yang ia bawa. Ia tengah berdiri dipinggir jalan untuk menuju ke seberang, saat wanita tersebut akan menyeberang tiba-tiba dari arah kiri ada sebuah sepeda motor yang melaju dengan kecepatan tinggi hampir menabrak wanita tersebut, beruntung ada seorang wanita muda dengan cepat menarik Ibu tersebut kepinggir jalan sehingga Ibu itu tidak terluka.

"Apakah Ibu baik- baik saja? " tanya sang gadis.

"Iya nak Ibu nggak apa-apa, terima kasih ya." jawab Ibu itu.

"Iya Bu sama-sama."

"Oh iya nak kenalin nama Ibu Lidya, kalau kamu nak?" tanya sang Ibu.

"Nama saya Kirana bu."

"Temani Ibu ke cafe depan yuk nak Kiran kita ngobrol dulu sebagai ucapan terima kasih Ibu, Ibu yang traktir." ajak bu Lidya.

"Eh maaf Bu Lidya, bukannya saya nggak mau tapi saya harus ke tempat kerja saya Bu, sekali lagi maaf Bu."

"Tidak apa-apa nak mungkin lain kali."

"Kalau begitu saya permisi Bu."

"Iya nak hati-hati."

"Semoga kita bisa bertemu lagi nak" batin Bu Lidya sambil menatap punggung Kirana yang mulai menjauh pergi.

----------------------

Seorang gadis muda dengan pakaian kantornya ditambah dengan hijab berwarna pastel yang ia kenakan, tengah berada di tempat ia bekerja yaitu di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti sebagai staff biasa Dia adalah Kirana Maurendika.

"Eh Na baru dateng lo?" tanya satu-satunya sahabat Kirana di kantor saat melihat Kirana datang.

"Iya tadi gue nolongin Ibu-Ibu yang hampir ketabrak."

"Tapi lo nggak apa-apa kan Na terus si Ibu gimana?" tanya teman Kirana tadi yang bernama Nessa.

"Gue nggak apa-apa kok Nes, Ibu-Ibunya juga nggak apa-apa kok lo tenang aja." terangnya.

"Syukurlah, eh Na lo tau nggak kita bakalan kedatengan bos baru tau denger-denger juga nih ya Dia itu DuRen PuASa." ujar Nessa sambil mendekat kemeja Kirana untuk memulai gosipnya, maklum aja Nessa ini orangnya tiada hari tanpa gosip, Nessa sehari saja tanpa gosip kayak sayur tanpa garam untung saja Kirana mampu bertahan lama bersahabag dengan Nessa dengan sifat Nessa yang tukang gosip itu.

Tapi walaupun Nessa tukang gosip, bukan gosip sembarangan yang ia dengar, dijamin relevan dari sumber yang terpercaya, Kirana aja sampe heran darimana Nessa dapet sumber gosip itu yang rata-rata mendekati faktanya.

"Apaan deh lo Nes masih pagi juga udah ngegosip aja lo, lagi tadi DuRen PuASa apaan deh aneh-aneh aja lo, lo kata tuh duren orang pake puasa segala." jawab Kirana sambil mendengus mendengar perkataan Nessa yang kadang kurang masuk akal itu.

"Eh Na nggak papa tau ngegosip apalagi ini soal bos baru kita yang katanya itu ganteng tapi dingin banget, dan soal DuRen PuASa itu artinya Duda Keren Punya Anak Satu gitu aja nggak tau Na. Tapi nggak apa-apa Na dikata duda anak satu juga kalo ganteng mah gue mau mau aja." ucap Nessa panjang lebar.

"Ish lo Nes ada-ada aja deh, udah sana lo balik kemeja lo kerja yang bener."

"Lo mah nggak asik Na." ucap Nessa cemberut tapi tak urung melakukan yang dikatakan Kirana.

Kirana melanjutkan pekerjaanya berharap tidak ada kesalahan sedikitpun, karena jika ada kesalahan bisa saja ia dipecat apalagi ia hanya karyawan biasa di perusahaan ini.

Bukan Istri PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang