10

12.3K 544 12
                                    

Keesokan harinya sesuai dengan keinginan bu Lidya tadi malam untuk bertemu dengan Kirana. Saat ini bu Lidya tengah berada diperjalanan menuju sekolahan untuk menjemput Naura sebelum menemui Kirana.

Tak lama kemudian mobil yang ditumpangi bu Lidya tiba dimana Naura menimba ilmu, dilihatnya sang cucu tengah duduk dibangku taman sekolah tersebut.

"Hai sayang" sapa bu Lidya saat sudah berada dihadapan Naura.

Naura menyalami tangan bu Lidya terlebih dahulu " hai nek."

"Nenek nggak lama kan sayang?" tanya bu Lidya yang mendapat gelengan dari Naura sebagai jawaban bahwa ia tidak menunggu lama.

Kemudian bu Lidya menggandeng tangan Naura untuk memasuki mobil dan bergegas menuju Sagara Company.

Didalam mobil, nenek dan cucu tersebut terlibat pembicaraan yang seru.

"Gimana tadi sayang sekolahnya seneng nggak?"

"Seneng nek, Naura tadi belajar menulis" sahut Naura bersemangat sambil menunjukan hasil menulisnya tadi kepada neneknya.

"Wah ternyata cucu nenek makin pintar ya" puji bu Lidya, "nanti dirumah belajar lagi ya sayang sama nenek dan kakek" lanjutnya.

"Iya nek" sambil mengangguk.

"Nek hari ini jadi kan ketemu sama tante Kirana? Naura kangen sama tente Kirana nek" tambah Kirana.

"Iya sayang kita jadi ketemu sama tante Kirana" jawab bu Lidya sambil mengelus puncak kepala sang cucu.

-------------------------

Tiba dikantor sang anak, bu Lidya segera turun dari mobilnya sambil menggandeng Naura, kemudian mereka memasuki gedung kantor tersebut.

Para karyawan kantor yang melihat itu menunduk hormat kepada bu Lidya, karena mereka yakin bahwa orang yang mereka perhatikan ada hubungannya dengan pimpinan mereka terutama orang bu Lidya membawa Naura yang mereka kenal sebagai anak semata wayang dari pimpinan mereka.

Bu Lidya dan Naura memasuki lift untuk mengantarnya menuju ruangan sang anak.

Tiba dilantai tertinggi gedung tersebut, bu Lidya dan Naura memasuki ruangan yang berada dilantai tersebut.

Sebelum memasuki ruangan tersebut, bu Lidya terlebih dahulu bertanya kepada seseorang yang ia yakini adalah sekretaris dari anaknya.

"Permisi apa pak David ada diruangannya?" tanya bu Lidya.

"Ya pak David ada didalam, tapi sebelumnya apa anda sudah membuat janji dengan pak David" ujar sekretaris itu.

"Saya ibu dari David, jadi apa saya harus buat janji dulu untuk bertemu anak saya."

"Oh maaf bu saya tidak tahu kalo ibu adalah ibu pak David" kata sekretaris itu meminta maaf.

"Iya nggak papa, jadi apa saya bisa bertemu dengan anak saya?" tanya bu Lidya lagi.

"Silakan bu, mari saya antar" ujarnya dan bersiap untuk mengantar bu Lidya.

"Tidak usah saya bisa sendiri" kemudian bu Lidya memasuki ruangan milik David.

"Assalamualaikum."

David yang tengah memeriksa berkas kantornya terkejut atas kedatangan ibu dan anaknya.

"Waalaikumsalam" jawab David kemudian menyalami bu Lidya dan mempersilakan bu Lidya untuk duduk.

Naura duduk dipangkuan ayahnya.

"Mama mau ngapain kekantor David?" tanya David.

"Ya mama mau ketemu sama Kirana lah, ya nggak sayang" sambil mengedipkan matanya kearah sang cucu.

Bukan Istri PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang