17

11.7K 683 32
                                    

"......."

"Ya Bu, ada apa ya? Kok tumben telepon saya?"

"........"

"Kebetulan hari ini saya nggak terlalu sibuk. Datang kemana ya Bu?"

"......."

"Siapa yang dirawat disana Bu?"

"......"

"Ya Allah, tapi Naura nggak kenapa-kenapa kan Bu? Baik Bu saya akan kerumah sakit sekarang."

Setelahnya panggilan itu terputus. Kirana langsung membereskan barang-barang dimejanya, ia terlihat terburu-buru setelah mengetahui bahwa Naura ada dirumah sakit dan ia harus cepat kesana apalagi tadi Bu Lidya mengatakan bahwa Naura membutuhkannya.

Nessa yang melihat sahabatnya terburu-buru pun menghampiri Kirana.

"Lo Kenapa Na, kok muka lo khawatir banget, terus kenapa lo udah beres-beres ini kan belum waktunya istirahat ataupun pulang?" tanya Nessa penasaran.

"Barusan gue dapet telepon dari Bu Lidya Nes, beliau ngabarin gue kalo Naura dirawat dirumah sakit sekarang dan gue harus kesana Nes, gue khawatir sama Naura" jawab Kirana sambil masih membereskan berkas-berkas miliknya.

"Terus kenapa lo khawatir banget Na, dan lo mau kerumah sakit sekarang? Lo nggak lupa kan Na sama apa yang lo omongin ke gue soal Pak David yang udah ngelarang lo ketemu sama Naura?" perkataan Naura barusan membuat Kirana menghentikan aktivitas beres-beresnya.

Kirana menghela napasnya, "Gue nggak lupa soal itu Nes, tapi gue juga nggak tahu kenapa gue khawatir banget sama Naura dan gue kayak nggak peduli lagi sama  omongan Pak David yang nyuruh gue ketemu sama Naura. Yang ada dipikiran gue sekarang gue harus ketemu sama Naura, gue nggak tau apa yang terjadi sama perasaan gue ini Nes?" ujar Kirana.

"Menurut gue sih itu adalah ikatan batin antara lo sama Naura, yang mana Naura berharap lo jadi Bundanya dan lo sendiri yang udah mulai ngerasa bahwa lo itu layak menjadi Ibu sambung bagi Naura" jelas Nessa.

"Ya Allah kenapa dengan aku ini, jelas-jelas Naura bukan siapa-siapa bagiku, tapi kenapa rasanya aku harus selalu berada didekatnya" batin Kirana.

"Nes gue pergi dulu ya" kata Kirana saat mejanya sudah rapi, ia menyelempangkan tas miliknya kemudian mulai beranjak pergi.

"Hati-hati ya Na" ujar Nessa.

--------------------------------

Saat ini Kirana sudah berada dirumah sakit Kasih Ibu dan kini ia tengah mencari ruangan tempat Naura berada.

"Maaf sus saya mau cari pasien yang bernama Naura?" tanya Kirana kepada suster.

Suster itu pun mencari nama Naura didaftar pasien, setelah menemukannya ia langsung memberitahukannya kepada Kirana.

"Ruangan pasien atas nama Naura berada ruangan anggrek di lantai 2 Bu, jadi nanti saat Ibu keluar dari lift nanti Ibu bisa belok kekanan" kata suster itu.

"Oh baik sus, terima kasih" jawab Kirana, yang dibalas sama-sama oleh suster.

Kirana pun berjalan kearah lift, setelahnya ia menekan tombol untuk membuka liftnya kemudian ia memasuki lift dan menekan tombol 2 yang menuju kelantai 2. Setelahnya ia keluar dari lift dan belok kearah kanan sesuai instruksi dari suster tadi.

Sampai Kirana diruang anggrek, ia mengetuk pintu didepannya.

Tok tok tok

Kemudian Kirana membuka pintu itu sambil mengucapkan salam, Kirana memasuki ruangan tersebut dan disana ada Pak Bram dan David yang duduk disofa, Bu Lidya duduk dikursi samping ranjang Naura yang terbaring dengan kepala diperban.

Bukan Istri PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang