Mama Soyeon dan bunda Eunseo adalah rekan kerja.
Ibunda mereka memang berteman baik. Dan justru karena pertemanan itulah Eunseo jadi benci Soyeon.
Di pembagian rapot tahun pertama semester gasal, Eunseo sudah disuguhi dengan nilai rata rata raport 82,76. Bunda Eunseo masih terima terima saja karena Eunseo masuk 10 besar dikelasnya, sampai ketika bunda Eunseo mendapat wa dari mama Soyeon. Semuanya berubah.
Mama Soyeon
Eunseo rata rata nya berapa mba? Alhamdulillah Soyeon peringkat 1 rata rata 88,25."Eunseo kamu sebenernya belajar apa enggak sih? Percuma ya les nya? Taun depan nggak usah les aja apa!?"
Dalam hati Eunseo les aja matematika doang, masa yang harus naik semuanya?!
"Kaya Soyeon dong, nggak les aja bisa peringkat satu"
"Kalo ketemu Soyeon di sekolah nyapa dong, sekalian belajar bareng biar kamu tambah pinter!"
Eunseo muak.
Usut punya usut. Setelah Eunseo telaah ternyata Soyeon ini pandai di bidang IPS, tidak seperti Eunseo yang sangat suka fisika dan matematika menyebabkan ia hanya fokus pada dua pelajaran tersebut dan nilai lainnya standar standar saja.
Soyeon adalah penari tradisional yang sangat aktif di sekolah membuat ia menjadi kesayang beberapa guru. Sedangkan Eunseo hanya anggota padus yang jarang mendapat sorotan. Hal itu juga yang membuat Eunseo lagi lagi harus puas mendengar celotehan bundanya tentang betapa bangganya mama Soyeon yang tukang pamer itu membanggakan kemenangan putrinya di suatu perlombaan.
Ada banyak hal yang membuat Eunseo benci Soyeon. Salah satunya adalah saat pertemuaan pertama mereka di acara kantor mama mereka. Eunseo dengan riang menyapa Soyeon berharap bisa berteman akrab. Tapi apa yang eunseo dapat? Soyeon hanya tersenyum tipis sambil melirik.
Mulai malam itu eunseo bertekat untuk tidak menjalin pertemanan dengan Soyeon , sebelum akhirnya
LINE!
Yebin : Nyet, dah liat daftar pembagian kelas belum?
Eunseo : blm, masih di rumah gue, mager hari libur ke sklh
Yebin : kita ga sekelas :(. Ini gua sekelas sama pinky anjing. Mau pindah gimana caranya ya
Eunseo : lah mAMPUS, WKWK JANGAN CAKAR CAKARAN YE LO DI KELAS, eh di kelas berapa gue?
Yebin : lo di ipa 4, gue di ipa 2. Sama Moonbin anak osis lo enak. Sama sama osis bisa sksd, lah gua?
Eunseo : yakali hari pertama udah duduk sama laki orang. Cek in yang cewe ada yang familiar kaga.
Yebin : ada. Lo juga jangan cakar cakaran ya
Eunseo : lah, gue mah anggun ga punya musuh.
Yebin : ini emang lo kaga musuhan secara fisik, tapi secara batin.
Eunseo : gue musuhan batin sama lo doang sih.
Yebin : Soyeon Abida. Selamat bermusuhan secara nilai.
Eunseo yang baru mengeringkan rambut sambil berbalas pesan dengan Yebin jadi terkejut melihat pesan terakhir yang dikirimkan mantan teman sebangkunya itu.
❤
"Mau pindah kelas bisa nggak sihhh " ujar Eunseo masih tersedu sedu. Iya, dia langsung meluncur ke sekolah, berharap Yebin salah baca, tapi nyatanya memang benar. Ia sekelas dengan soyeon nyata adanya.
Eunseo tak habis pikir, bagaimana nanti mamanya akan membandingkannya dengan Soyeon.
Perempuan berbadan ideal itu bahkan sudah datang ke ruang bk dan meminta agar dirinya dipindah kelas. Namun nihil.
Kalo pindah kelas mana bisa sayang, pindah jurusan baru bisa, kamu mau pindah IPS aja?
Eunseo pulang dengan lunglai. Masih belum bisa menerima kenyataan.
Perempuan itu duduk di meja makan masih lengkap dengan tas dan seragam, ia meletakan kepalanya di atas meja. Mengamati mamanya datang sambil mengamati ponsel.
"Kamu sekelas sama Soyeon toh? Enak dong bisa belajar bareng"
Liat saja. Belum apa apa Soyeon sudah cerita pada mamanya. Rasanya Eunseo ingin menghilang saja.
❤
"Gapapa Eunseo, Soyeon gabisa fisika, dia ga pinter matematika, ini ladang lo, Soyeon ga punya ladang buat nanem nilai" ucap Eunseo bermonolog di dalam ruang OSIS saking tegangnya.
Minggu pertama Eunseo belum masuk kelas karena ia adalah osis, dan tugas osis adalah mengospek murid baru kan? Maka dari itu ia mendapat kursi sisa di bangku paling depan.
Hari ini ia duduk dengan Moonbin karena teman sebangku Moonbin alias chanwoo tidak berangkat.
Jam pertama di mulai dengan pelajaran fisika. Setelah guru menjelaskan, akhirnya muridpun diberikan latihan soal.
Eunseo selesai mengerjakan soal 20 menit lebih awal. Ia menengok ke belakang mengamati keadaan kelas. Mendapati teman teman barunya sudah ricuh meninggalkan tempat duduk meminta bantuan untuk mengerjakan ke satu sam lain.Maka dari itu. Eunseo berdiri. Seperti kebiasaannya sejak SMP, Setelah selesai ia akan berkeliling mengecek apakah jawabannya sudah betul atau minimal sama dengan teman temannya.
Ia iseng berjalan ke bangku Soyeon yang terletak di nomer dua dari belakang dan paling ujung.
ia mendekat, melihat beberap orang tengah mengerjakan bersama di bangku Soyeon.
"Aduh ini nomer 4 ga ada waktunya? Ini gimana ngitungnya sih?" Keluh Soyeon.
Eunseo kemudian membuka buku latihan soal yang sebelumnya ada di pelukannya, meneliti pada jawaban yang sudah ia kerjakan kemudian menyodorkan pada Soyeon.
Tidak masalah. Sksd adalah ciri khas Eunseo.
"Gue ngerjainnya gini sih, menurut lo bener nggak gue pake cara ini?" Tanya Eunseo, padahal gadis itu sudah yakin bahwa apa yang ia kerjakan benar.
Mencoba bersikap baik, nyatanya Soyeon tidak mengindahkan dan masih fokus pada bukunya sendiri.
"Kayanya bener gitu deh yeon, kaya punya Eunseo , nyari waktunya dulu kita" kata perempuan yang duduk disamping soyeon. Gemas memperhatikan Soyeon mencoba berbagai macam rumus yang tidak tepat, padahal jawaban benarnya sudah ada di depan mata.
"Yaudah lo nyontek dia aja tuh yang udah bener" sahut soyeon pada akhirnya. Nada bicaranya tidak terdengar menyenangkan. Jadi ia menunggu perempuan di samping Soyeon selesai menyalin jawabannya, kemudian ia kembali ke bangku.
Perempuan bersurai panjang itu melempar bukunya asal ke meja hingga menyentuh lengan Moonbin yang tengah tidur sambil telungkup. Membuat laki laki itu jadi mengerjap terkejut.
"Anjing juga tu cewek"
Moonbin langsung terbangun sempurna mendengar eunseo mengumpat.
eEEYY buku baru hehe. Btw buku ini inspired by click clack nya kal Salma bienbins