IH ANU--

558 14 0
                                    


Andre mengerjapkan matanya sayu. Ia melihat ke sebelahnya, ia mendengus kecil "huuh".

"Gimana bisa, aku duluan yang bangun?"

"Bangun Lin"

"Hey bangun"

"Tidur kok sampe kaga nya-----"

Andre tidak melanjutkan omongannya, ketika ia menarik selimut yang ia sangka adalah Helin didalamnya,ia meringis pelan dan tersenyum gemas. Ternyata itu bukan Helin, melainkan hanya sebuah guling yang ditutupi selimut dengan sempurna sampai tidak terlihat sedikitpun.

"Jahill" gumamnya kecil.

Andre berjalan menuju kamar mandi dengan gontai, karna tubuhnya belum sadar sempurna.

Ia hendak mandi,tapi sebelum mandi ia ingin mencari keberadaan istrinya itu "jangan-jangan dia kabur"

Andre teringat masalah semalam, ia memutuskan secara sepihak tentang rencana pindah rumah dan lebih parahnya lagi, waktunya pun mendadak.

"AIHS" Andre bergumam frustasi.

Dengan cepat ia melangkahkan kakinya keluar kamar, mencari-cari keberadaan Helin. Ets sebentar? Sejak kapan Andre menjadi seperti ini? Sejak kapan ia mengkuatirkan Helin? Dan takut ia pergi?

"Helin!!" Ucapnya setengah berteriak, matanya menyusuri setiap sudut rumahnya, mencari sosok Helin.
Ia berjalan menyusuri lorong kamarnya untuk menuju ruang tamu.

Andre mengacak-acak rambutnya frustasi karna sosok yang ia cari tidak ada di ruang tamu. Sekarang ia menuju teras, TIDAK ADA!

Ia membuka kamar mamanya perlahan, berharap Helin ada di dalam bersama dengan mamahnya, barangkali Helin curhat dengan mertuanya 'masalah semalam' .

Hasilnya nihil, ia tidak ada di sana, ia hanya menemukan sosok  wanita paruh baya yang sedang tertidur dengan wajah yang tenang.

"Papah mana?" Ia tidak menemukan sosok papahnya disamping mamahnya.

Andre menutup pintu kamar mamahnya kembali dengan perlahan-lahan karena tidak mau mengganggu istirahat wanita yang sangaaat sangaaat ia cintai.

"Mah? Maafin Andre, Andre harus tinggalin mamah. Andre mau menjalani kehidupan rumah tangga yang baru tanpa bergantung dengan mamah"

Cukup lama ia merasakan galau di depan pintu kamar mamahnya ia segera bergegas mencari Helin.

Andre menyusuri setiap ruangan, tapi Helin tidak ada. Hingga ia ingat ada satu ruangan yang belum ia datangi, Dapur.

Andre menuju dapur, berharap-harap Helin ada di sana, karena jika Helin tidak disana, sudah pasti wanita itu kabur.

Andre mengernyitkan dahinya, ia mendapati Helin sedang memasak di dapur. "Sekali lagi, kau menipuku! Aku akan ---"

"Menipumu apa hah?" Jawabnya sedikit keras.

Andre tertegun, baru kali ini ada yang berani memotong pembicaraannya, dan terlebih lagi Helin sedikit menggertaknya. Sebelumnya belum ada yang berani berbuat demikian.

"Tadi kau sengaja kan menutup guling dengan selimut, agar aku menganggap itu adalah kau!"

"Ihs- apaa-apaan itu, bahkan aku tidak sadar bahwa selimut itu menutupi guling!"

"Selimutnya jalan sendiri?" Jawab Andre menyindir.

"Ya, mungkin" jawab Helin cuek.

"Jangan berharap aku akan membujukmu ketika kau Ngambek seperti ini, bahkan aku akan membunuhmu"

MAWAR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang