kamu kenapa?

421 10 0
                                    

Lalu Andre mulai membisikan perkataannya di telinga Helin. "Aku mau Kamu mandi. Udah berapa hari sih gak mandi?"

"HUAAA!!!!!!!"

Helin langsung melepaskan pelukannya.

"Aku bau?" Tanya Helin menatap mata Andre curiga.

"Kamu emangnya gak nyium?" Jawab Andre dengan tatapan serius.

Helin diam sesaat, sedetik kemudian ia memukul lengan Andre. "Beneran gak sih?"

Andre tertawa kecil "menurut kamu?"

"Menurut aku sih ga serius!" Jawab Helin.

"Yaudah!"

Helin mengepalkan tangannya kuat-kuat, hasrat di dalam otaknya ingin sekali mencakar wajah tampan suaminya.

****

Sisil memandang arah pintu, menunggu kedatangan Edward,kekasihnya.

"Sayang? Kamu nunggu siapa?" Kata mamah Sisil.

"Nunggu Edward, mah" kata Sisil seraya tersenyum.

"Edward mau kesini?" Tanya mamahnya.

"Iya mah, tadi aku minta beliin jus mangga".

Tidak lama kemudian, sosok yang ditunggu-tunggu datang juga. Edward mengetuk pintu Sisil beberapa kali.

"Aku buka pintu dulu mah"
Ucap Sisil sambil beranjak dari kursinya.

Mamahnya tidak menjawab ia sedang sibuk berkutat dengan majalah wanita di tangannya.

Sisil berdiri, lalu melangkahkan kakinya ke arah pintu.

"Edward, masuk" ucap Sisil mempersilahkan.

Edward mengangguk, ia langsung berjalan masuk ke ruang tamu.

Sesampainya diruang tamu ia langsung menyalami mamah Sisil.
Mamah Sisil dengan ramah menyambut kedatangan Edward.

"Udah lama kamu gak kesini" tanya mamah Sisil ramah, ia menunjukan senyumnya pada Edward.

Edward tersenyum kecil "iya Tante, kerjaan Edward cukup padat" jawab Edward berbohong.

Padahal selama ini, Edward jarang kerumah Sisil karena Sisil tidak memperbolehkan dirinya datang kerumahnya. Dia cukup senang karena sedari kemarin sisil kembali hangat seperti dulu.

"Tante masuk dulu kalau begitu" ucap mamah Sisil.

Ia sengaja memberi ruang privasi untuk anak dan calon menantunya itu.

"Tidak usah Tan, tidak apa-apa kok, Disni aja." Ucap Edward.

"Tante ada urusan di dapur" ucap mamah Sisil berbohong.

Mamah Sisil sudah tidak terlihat lagi di ruang tamu, ia sudah berjalan menuju dapurnya.

Edward melihat ke arah Sisil, ia tersenyum kecil melihat wajah cantik Sisil.

"Kamu gak mau ngambil jus nya?" Ucap Edward menunjuk ke arah kantong yang tadi ia bawa.

Sisil tersenyum "bukain dong bungkusannya" ucap Sisil dengan manja.

Edward geleng-geleng kepala melihat kemanjaan Sisil, tapi disisi lain ia senang, karena sudah 2 Minggu belakangan ini Sisil sudah tidak bermanja lagi dengannya.

Edward segera membuka bungkusan yang isinya adalah jus pesanan Sisil.

"Minum ya" ucap Edward menyodorkan jusnya ke arah bibir sisil.

MAWAR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang