Andre mengerjapkan matanya sayu, ia baru saja bangun dari mimpi indahnya. jarum jam menunjukan angka 07.30,selalu saja begini, ia terbangun di jam yang tidak ia rencanakan. Ia masih terbaring tidur walaupun ia sudah bangun tapi ia butuh waktu untuk mengumpulkan nyawanya agar bisa duduk dan mulai melangkahkan kakinya ke kamar mandi.
"Apa aku tidak salah liat jam? Ini sudah jam 07.30? Bukankah sudah aku pasang alarm di ponselku jam 06.00? "Ucapnya kesal"
Ia belum merubah posisi tidurnya, padahal ia tau Ia sudah telat.
Harap maklum aja deh, perusahaan milik dia. Siapa yang berani memaki? Untuk menanyakan alasan mengapa si bos terlambat saja, karyawan disana pasti berfikir 200 kali dan akhirnya ia tidak akan bertanya pada si bos! Karyawan disana tidak akan Mengambil resiko besar!
"Arghh bodoh! Pantas saja aku tidak mendengar alarm ponselku" ucapnya sambil memencet tombol pojok bagian kanan berkali-kali.
"Ponsel ini lowbat ternyata!"
Ia melemparkan ponselnya di atas kasur lalu segera mengambil handuk dan bergegas mandi. Ia tidak mengambil ponselnya untuk di charge. Entah lah pria ini aneh, ia adalah pemilik perusahaan kan? Sudah pasti ponsel itu penting? Lantas mengapa ia tidak mengambil dan mencharge ponselnya terlebih dahulu
45 menit berlalu
Andre sudah keluar dari kamar mandi dan menggulung ujung lengen kemeja agar rapih.
Pria ini benar-benar mempesona wajahnya yang tampan, sikapnya yang tenang walaupun dingin, Tubuhnya yang tegap! Tidak akan ada wanita manapun yang kuat jika harus digoda oleh lelaki ini. Tapi sayang dia tidak akan mengejar seorang wanita, ia tidak pernah melakukannya. Bukan karna dia tidak normal. Tapi you know lah? Pria ini selalu dikejar bukan mengejar. Orang ganteng mah bebas!
TOK TOK TOKSuara ketukan pintu kamar Andre,
Andre menoleh tapi tetap menggulung ujung lengan kemejanya, ia sudah tahu yang mengetuk pintunya adalah mamahnya.
"Buka sayang? Ini papah telpon"
"Iya mah bentar mah bentar" Andre melangkahkan kakinya dan membuka pintu kamarnya
Cekrek (suara pintu kamar Andre)
Saat pintu dibuka mamah Andre sudah terlihat menawarkan ponselnya kepada Andre "nihh Ndre" ucap wanita itu yang tidak lain adalah mamahnya.
Andre memegang ponsel mamahnya dan menempelkan ponsel mamahnya di telinganya "Iyah pah, hallo?" Ucap Andre.
Andre diam sebentar untuk mendengarkan jawaban dari papahnya. Wajahnya datar.
"Iyah pah iya. Ponsel Andre lowbat" sambungnya.
sambungan telepon itu akhirnya di akhiri oleh papahnya Andre.
Andre memberikan ponselnya kepada mamahnya.
Mamahnya mengernyitkan keningnya " apa kata papah?"
"Papah bertanya, kenapa ponselku susah dihubungi mah"
"Oh begitu! Ponselmu lowbat?"
"Iyaa mah"
"Pakai ponsel mamah kalau begitu, karena papah nanti akan menghubungi kamu lagi."
"Apa penting mah?"
"Tentu sayang."
"Oh baiklah mah, terima kasih mah"
"Iya sayang, hubungi papahmu dan bilang jika ponsel mamah ada di tanganmu, biar papah nanti mudah untuk menghubungimu" perintah mamahnya
"Iyah mamahku sayang" jawab Andre tersenyum mendengar kebawelan mamahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAWAR [COMPLETE]
RomansaAwalnya aku memang tidak mencintaimu, tidak menginginkanmu sama sekali. Tapi lihatlah sekarang? Betapa gilanya aku tanpamu! Andre Steffan Alarix Aku mencintaimu dengan amat sangat. Walaupun kamu sama sekali tidak menginginkanku. Terkadang aku benar...