Rencana

321 10 1
                                    


****

Seperti biasa, tiap paginya Andre selalu memeriksa berkasnya.

Andre tersenyum, melihat laporan penjualannya begitu meningkat setelah mengalami keterpurukan kala itu.

"Destya!" Panggil Andre dengan sumringah.

Wanita yang dipanggil namanya itupun menoleh ke arah Andre. "Iya pak."

Tidak biasanya Andre menunjukan raut kebahagaainnya seperti ini. bahkan Destya yang baru 2 Minggu ini menjadi sekretaris Andre sudah paham betul sikap dingin yang mendarah daging di diri Andre.

"Kosongkan, jadwal saya. Kamu ambil alih tugas saya." Perintah Andre.

Destya mengangguk. Meskipun ia tidak yakin bahwa dirinya bisa menggantikan tugas Andre yang berat itu, tapi untuk menolak perintah Andre , itu sangat mustahil ia lakukan. Alasannya simple Destya masih mau hidup, terlebih lagi Destya akan menikah 1 bulan lagi.

"Nanti gaji kamu saya naikkan, dan kamu saya ijinkan untuk ijin selama 2 Minggu bulan depan" ucap andre antusias.

Destya tidak kalah senang "beneran pak? Gaji saya naik? Emm tapi pak saya di ijinin libur selama 2 Minggu untuk apa?" Tanya Destya masih bingung, karena ia tidak meminta ijin seperti itu.

"Kan sebulan lagi kamu akan menikah!" Jawab Andre.

Destya tertawa kecil. "Kan saya nikahnya cuma 1 hari pak, masa saya libur 2 Minggu."

Andre mengangkat satu alisnya dan bibirnya masih tertarik keatas menunjukan sebuah senyuman "memangnya bulan madu kamu cuma sehari?" Ucap Andre asal.

Wajah Destya mendadak merah. Perkataan Andre membuat nafas Destya tercekat saking malunya. Bagaimana bisa seorang Andre bisa bicara seperti ini. Andre memang pria misterius yang punya sisi lain dari dirinya, Destya yakin akan hal itu.

Andre meninggalkan Destya yang masih mematung, sedangkan Destya menatap Andre yang sudah berjalan menjauhinya.

Pria yang terkesan sombong atau dingin, terkadang punya sisi lain dari dalam dirinya.

"Destya!!" Suara wanita itu terdengar sangat nyaring, hingga membuat Destya menoleh ke arah sumber suara.

"Aduhh, Jessica. Apaan sih" gerutunya, ketika melihat Jessica berlari menghampiri Destya.

Beruntunglah Andre sudah cukup jauh dari hadapan mereka, kalo aja Andre masih berada di dekat mereka dan mendengar suara nyaring milik Jessica. sudah dipastikan Jessica akan kehilangan suaranya saat ini juga.

"Lo apaan sih?" Katanya pada Jessica yang sudah ada dihadapannya.

"Tadi gue liat Lo! Gue liat" ucap Jessica dengan ekspresi panik yang dibuat-buat.

Destya menatap Jessica sinis, menunggu Jessica melanjutkan omongannya.

"Lo jadi selingkuhannya pak bos Andre!!" Tuduh Jessica tanpa berfikir panjang.

"Lo gila!" Ucap Destya ketus

"Lo gak usah halu" lanjut Destya.

"Lo gak usah ngelak!" Balas Jessica tak kalah keras!!

Destya menarik nafasnya dalam-dalam menghadapi wanita gila macam ini.

"Tadi gue liat pak bos Andre senyum ke Lo, udah jelas kan kalo kalian ada hubungan?hah?" Kata Jessica dengan semangat 45.

"Ya kali, orang senyum dibilang selingkuh? Lo kenapa, mecin dirumah Lo abis?"

"Abisnya seorang Andre itu susah buat senyum. Nah ini senyum sama Lo, apa tuh kalo bukan selingkuh? Apa tuh apa, Lo tau gak gue aja du---"

MAWAR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang