Gaun yang Indah

560 19 2
                                    

Tok tok..

"Kak Sisil makan yuk?" Panggil Helin.

"Kak...."

"Kak.. buka pintunya Kak? Helin udah siapin sarapan di meja makan, Helin juga udh nyiapin coklat panas kesukaan kakak, buka pintunya Kak nanti coklat panasnya keburu dingin" ujar Helin membujuk.

Sama sekali tidak ada jawaban dari dalam kamar Sisil .

"Helin?, Sisil tidak ada di dalam kamar. " Ujar mamahnya yang ternyata sudah ada di belakang Helin .

"Hah? Tidak ada. Apa dari kemarin kak Sisil belum pulang?" Jawab Sisil dengan tatapan kuatir.

"Sisil pulang kok. Setelah dia melarikan diri dari tamu kita kemarin demi Edward, tapi dia pulang agak larut . Setelah tamu kita pulang dan kamu juga sudah tertidur" jelas mamahnya.

"Dia tidak ada di dalam kamarnya mah sekarang. Kemana lagi dia?"

"Tadi dia sudah pergi, tapi mamah tidak tahu kemana?"

"Mamah tidak tanya?"

"Ah, palingan juga demi si Edward lagi."

"Aihsss, yasudah mah makan yuk mah?" Ajak Helin.

"Mamah sudah makan" ucap mamah dengan wajah datar.

Helin terkejut melihat perubahan mamahnya, baru saja kemarin mamahnya bersikap manis kepadanya. Tapi sekarang sikapnya sudah kembali kesemula. Dingin,jutek,ketus. Sama seperti kakaknya (Sisil).

Kini dia sendiri lagi, hidup bersama mamah dan kakaknya tapi terasa hidup sendiri. "Andai aku punya cerita lain dari hidupku yang jauh lebih menarik dari ini" batin Sisil .

Tidak sadar ia membayangkan calon suamimya, mengharapkan bahwa suaminya akan merubah hidupnya yang kelam nanti. Aku pasti akan bahagia, calon suamiku kan mapan, tampan, cerdas pula. "Ahh tapi kemarin sikapnya dingin sekali" batin Sisil.

Belum sempat ia memikirkan hal itu, ponsel Sisil terdengar berdering di ujung sana. Ia mengambil ponselnya yang terletak di atas meja makan.

"Iya hallo?" Ucap Helin memulai pembicaraan.

"Ini Helin kan?"

"Iyaah... maaf ini siapa ya?"

"Mamah mertuamu."

"Hah?apaa.. ehh..." jawab Helin gugup.

"Apa hayo kenapa sayang?"

"Ehh enggak Tan."

"Apa ??Tante??." kata Tante Kyra menekankan satu persatu perkataanya.

"Iya, maksudnya Tan?" Jawab Helin Bingung

"Tante?...." Tante Kyra bertanya lagi.

"Iyaah , ada apa Tan?"

"Dasar anak polos gak peka yaah , panggil mamah jangan Tante. Dari tadi kata "Tante diulang-ulang terus"

Jadi ternyata sedari tadi ia mengirimkan kode ke Helin , tapi tidak tersampaikan ke calon menantunya yang polos itu.

"Oh .. ehh " ucap Helin tersenyum.

"Apa sayaang . Manggilnya apaa?"

"Iyaa mamah"

"Nah gitu dong, Helin lagi ga ngajar? Takut mamah ganggu"

Helin tertawa kecil "hari ini Helin lagi tidak mengajar mah."

"Ohh kenapa , lagi dipingit?" Jawab Tante Kyra meledek.

MAWAR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang