"Aku diam bukan berarti marah,aku cuek bukan berarti ku tak perduli,aku hanya ingin kau mengerti betapa besarnya rasa sayangku selama ini"
-Neno DavidsonAuthor
Pagi ini Rere tak bersemangat seperti biasanya, ia masih memikirkan berkali kali ucapan dari Raka
Sampai sampai saat dirumah tadi ia tak mau melihat wajah kakak nya itu,dan memilih untuk membuang muka kesal
"Kenapa lo? "tanya fanya santai
Rere tak bergeming
"Yaelah di tanya juga,emang ya kids jaman now itu kalo ditanya pura pura ga denger"ujar fanya lagi
Rere masih tak merespon, ia sibuk dengan imajinasinya sendiri
Plakk!
Begitu kesal fanya karna hanya dianggap angin oleh rere, ia menampar kecil sahabatnya itu
Rere tersentak kaget "Woy santai napa!"ucap rere kesal
"Biarin,gue tadi ngomong A sampai Z ga lo dengerin"ucap fanya tak terima
"Iya gue tahu gue salah, tapi ya ga usah nampar gini"rere mengelus pipinya yang terkena bogem tampar dari fanya
"Yaelahh cuman gue tabok kecil di pipi gitu aja sakit,gimana nanti kalo lo patah hati? Bisa bisa gue di ceblungin ke sumur jadi pelampiasan elo"jelas fanya
"Tau ah,panas gue di sini dengerin orang ngomel"gerutu rere dan langsung pergi ke kuar kelas
"Sabarkan daku Ya Allah"ucap fanya seraya mengangkat kedua tangannya
Di tengah perjalanan Rere ia tidak sengaja berpapasan dengan Reza
"Hai Re"sapa reza membuat rere berhenti
"Hai juga"Rere tersenyum kikuk
Kini suasana menjadi awkward,Rere tidak tahu harus bertingkah apa lagi,dan reza pun juga canggung sendiri,padahal nanti malam dia akan mengajak gadis di depannya ini untuk nge-date
"Ekhem.btw Re,lo mau kemana?"tanya reza memecah keheningan
"Itu gue mau nyari udara segar,soalnya suntuk di kelas"jawab rere
"Yauda gue traktir lo ke kantin mau?"
Hati rere dag dig dug ser setelah mendengar ajakan dari reza
"Boleh juga"mata rere berbinar
"Yauda ayuk"ajak Reza menggenggam tangan rere
Di sepanjang perjalanan menuju kantin,hati rere bercampur aduk antar bingung,senang,dan takut
Mereka berdua kini duduk di kantin
"Lo mau apa?"tanya reza mengangkat sebelah alisnya
"Terserah lo aja,gue ngikut"
"Emm,gimana kalo permen lolipop?pagi pagi kan enak kalo manis manis"ucap reza menyarankan dengan seulas senyum di bibirnya
"Okelah,itu aja"rere mengangkat jempolnya pertanda ia setuju
Tanpa mereka berdua sadari ada sosok lelaki misterius yang mengumpat di balik semak semak dekat kantin dan diam diam laki laki itu berusaha mendengar ucapan reza dan rere di kantin
"Ealah Si Paijo,masih aja lo sok manis gitu,gue kepet lo,mati tak tertolong"ledek lelaki misterius itu
"Gue harus hati hati nih,gue juga ga terima sahabat gue diginiin sama bangsat itu"tambahnya lagi ,lelaki ini sangat emosi sampai sampai tangannya sudah mengepal
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Away
Teen Fiction"Re,kalau misalnya gue udah pergi gimana?"Ucap Neno asal,sambil memandangi langit yang penuh bintang "Maksud lo apa?"Rere menoleh dengan alis yang bertaut "Lo mau janji sesuatu sama gue?"ujar neno "Apa?" "Jangan lupain kenangan kita,meski gue tahu...